Sosial

2025.09.01

Membaca artikel ini dalam bahasa yang lain
Patung Ly Thai To pertama kali dibuka kepada publik pada tanggal 24 Agustus 2025 di area Kuil Chunghyodang yang terletak di Bongseong-myeon, Bonghwa-gun, Provinsi Gyeongsangbuk. (Pemerintah daerah Bonghwa-gun)

Patung Ly Thai To pertama kali dibuka kepada publik pada tanggal 24 Agustus 2025 di area Kuil Chunghyodang yang terletak di Bongseong-myeon, Bonghwa-gun, Provinsi Gyeongsangbuk. (Pemerintah daerah Bonghwa-gun)



Penulis: Park Hye Ri

Acara pertukaran global antara Korea dengan Vietnam digelar pada tanggal 24 Agustus 2025 di Kuil Chunghyodang yang terletak di Bongseong-myeon, Bonghwa-gun, Provinsi Gyeongsangbuk.

Patung Ly Thai To (974-1028) pertama kali dibuka kepada publik pada hari itu. Ly merupakan seorang raja yang pertama kali menyatukan Vietnam pada tahun 1009.

Pembukaan patung tersebut menjadikannya batu pijakan untuk menghubungkan kabupaten bernama Bonghwa-gun di Korea dengan Dinasti Ly di Vietnam.

Hubungan antara Bonghwa-gun dengan Dinasti Ly bisa ditelusuri hingga abad ke-13. Saat itu Dinasti Trang mengambil alih kekuasaan di Vietnam sehingga keturunan generasi keenam Ly Thai To yang bernama Ly Long Tuong (1174-?) pergi untuk mengungsi.

Ly Tong Tuong mengembara mulai ke Dinasti Song di Tiongkok lalu Taiwan, kemudian Dinasti Jin di Tiongkok lalu ke Mongolia, hingga akhirnya tiba di Hwasan-po, Ongjin-gun, Provinsi Hwanghae yang dahulu berada di bawah kekuasaan Dinasti Goryeo (918-1392).

Dinasti Goryeo menyambut baik kedatangan pangeran dari Vietnam tersebut. Ia bahkan berhasil menetap di Goryeo dan keturunannya disebut sebagai klan Lee dari Hwasan. Ia pun memilih nama Koreanya sebagai Lee Yong-sang.

Anak kedua Lee yang bernama Lee Ilcheong kemudian ditunjuk sebagai Andong Busa yang merupakan salah satu jabatan untuk pemerintah lokal yang mengelola daerah Andong pada masa Dinasti Joseon (1392-1910). Ialah yang mengembangkan klan Lee dari Hwasan di area sekitar Andong dan Bonghwa.

Satu-satunya daerah di Korea yang menyimpan sejarah migrasi warga Vietnam di masa lalu adalah Bonghwa-gun, yaitu lokasi para keturunan Ly Tong Tuong tinggal dan menetap.

Salah satu lokasi penting yang menyimpan kenangan tersebut adalah Kuil Chunghyodang. Kuil tersebut menjadi kuil untuk menghormati arwah Lee Jangbal (1574-1592) yang wafat pada Pertarungan Mungyeong dalam Perang Imjin (1592-1598). Lee Jangbal merupakan keturunan generasi ke-13 dari Ly Tong Tuong.

Prasasti peringatan, makam, hingga ruang tempat persiapan upacara peringatan leluhur pun masih terjaga baik untuk mendoakan arwah dan memperingati pencapaian Lee Jangbal.

Foto di atas menunjukkan panorama Kuil Chunghyodang yang terletak di Changpyeong-ri, Bongseong-myeon, Bonghwa-gun, Provinsi Gyeongsangbuk. Kuil tersebut menjadi tempat untuk menghormati arwah Lee Jangbal (1574-1592) yang wafat pada Pertarungan Mungyeong dalam Perang Imjin (1592-1598).  (Pemerintah Provinsi Gyeongsangbuk)

Foto di atas menunjukkan panorama Kuil Chunghyodang yang terletak di Changpyeong-ri, Bongseong-myeon, Bonghwa-gun, Provinsi Gyeongsangbuk. Kuil tersebut menjadi tempat untuk menghormati arwah Lee Jangbal (1574-1592) yang wafat pada Pertarungan Mungyeong dalam Perang Imjin (1592-1598). (Pemerintah Provinsi Gyeongsangbuk)


Hubungan bersejarah antara Bonghwa-gun dengan Vietnam yang sudah berjalan selama hampir 1000 tahun menjadi awal dari proyek pembangunan K-Vietnam Valley.

K-Vietnam Valley merupakan proyek pembangunan kampung Vietnam satu-satunya di Korea. Sebanyak 200 miliar won dikucurkan untuk pembangunan kampung di atas lahan seluas 118.890 m² di Changpyeong-ri, Bongseong-myeon, Bonghwa-gun, Provinsi Gyeongsangbuk.

Kampung tersebut direncanakan akan selesai dibangun pada tahun 2033 serta bertujuan untuk menyelesaikan permasalahan krisis populasi serta menarik wisatawan asing ke Korea.

K-Vietnam Valley terbagi menjadi empat zona. Zona Sejarah akan berisi situs bersejarah Kuil Chunghyodang, patung Ly Thai To, balai sejarah Vietnam, dan One Pillar Pagoda.

Pusat Konten Sejarah dan Budaya Korea-Vietnam serta sekolah internasional multikultural akan dibangun di dalam Zona Kebudayaan dan Pendidikan.

Zona Peristirahatan akan diisi dengan lahan aktivitas terasering dan wisma tamu. Observatorium dan jembatan akan dibangun di zona terakhir yang disebut sebagai Jalan Pertukaran.

Pengunjung nantinya akan bisa merasakan sejarah dan budaya dari Korea serta Vietnam di K-Vietnam Valley.

Pusat Komunitas Multikultural yang akan berperan sebagai langkah awal proyek K-Vietnam Valley akan selesai dibangun pada tanggal 12 September 2025. Tempat tersebut akan menjadi lokasi perkumpulan para warga multikultural di Korea, seperti diaspora Vietnam yang saat ini berdomisili di Korea.

Bupati Bonghwa-gun, Park Hyun-kuk, pun sempat memperkenalkan sejarah pangeran dari Vietnam bernama Lee Yong-sang dan proyek K-Vietnam Valley kepada Sekretaris Jenderal Komite Sentral Partai Komunis Vietnam, To Lam.

Sekjen To Lam mengunjungi Korea pada tanggal 10-13 Agustus 2025 untuk menghadiri KTT (konferensi tingkat tinggi) Korea-Vietnam.

Dalam pertemuan antara Park, Sekjen To Lam menyampaikan ucapan terima kasih dari warga dan negara Vietnam kepada Korea. Ia juga mengungkapkan akan terus mempererat kerja sama bilateral antara Korea dengan Vietnam.

Para tamu undangan upacara penyelesaian bangunan Pusat Komunitas Multikultural terlihat berfoto bersama pada tanggal 24 Agustus 2025 di Bongseong-myeon, Bonghwa-gun, Provinsi Gyeongsangbuk. (Pemerintah daerah Bonghwa-gun)

Para tamu undangan upacara penyelesaian bangunan Pusat Komunitas Multikultural terlihat berfoto bersama pada tanggal 24 Agustus 2025 di Bongseong-myeon, Bonghwa-gun, Provinsi Gyeongsangbuk. (Pemerintah daerah Bonghwa-gun)


Proyek pembangunan K-Vietnam Valley telah ditetapkan sebagai salah satu proyek percontohan untuk pembangunan pariwisata daerah oleh Kementerian Kebudayaan, Olahraga, dan Pariwisata pada bulan Mei 2025.

Selain itu, pemerintah daerah Bonghwa-gun juga akan membangun kampung bertema Vietnam bernama The BONG TNAM dan Danau Hoan Kiem ala Korea serta menggelar Festival Xin Chao Vietnam bersama ikan euneo (Plecoglossus altivelis) dan jamur pinus.

Pembangunan kampung dan penggelaran festival tersebut diharapkan akan memberikan efek sinergi bagi daerah Bonghwa-gun.


hrhr@korea.kr

konten yang terkait