77,8% warga Korea setuju dengan pengiriman ODA (bantuan pembangunan resmi) ke negara-negara berkembang. Foto di atas menunjukkan Rumah Sakit Preah Ang Duong yang didirikan melalui proyek ODA KOICA. (KOICA)
Penulis: Lee Da Som
77,8% warga Korea setuju dengan pengiriman ODA (bantuan pembangunan resmi) ke negara-negara berkembang.
Departemen Kerja Sama Pembangunan Internasional di bawah Kantor Bidang Koordinasi Kebijakan Pemerintah Korea mengumumkan hasil survei terkait pemahaman warga Korea mengenai ODA pada tanggal 22 Januari 2025. Survei tersebut dilakukan kepada 1.200 orang dewasa dan 500 orang remaja pada tahun 2024 lalu.
Menurut survei tersebut 83,8% warga Korea berusia 19 tahun ke atas menjawab bahwa sangat penting bagi Korea untuk mengirimkan bantuan kepada negara-negara berkembang. Lalu 77,8% setuju dengan pengiriman ODA.
60,1% menjawab setuju karena hal tersebut penting untuk membantu pengembangan ekonomi dan sosial negara-negara berkembang. Selain itu, 38,7% menjawab, "Karena kontribusi nyata terhadap nilai-nilai internasional," serta 36,5% menjawab, "Membantu citra dan diplomasi Korea di dunia."
Terkait anggaran ODA, 61,8% menjawab bahwa anggaran saat ini harus dipertahankan, sedangkan 19,4% menjawab bahwa anggaran harus ditingkatkan.
Survei terhadap remaja berusia 16-18 tahun juga menunjukkan bahwa 77,8% setuju dengan pengiriman ODA.
Kantor Bidang Koordinasi Kebijakan Pemerintah Korea mengungkapkan, "Melalui hasil survei ini, kami akan semakin berusaha untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terkait efektivitas proyek ODA dalam proses untuk meningkatkan kerja sama pembangunan internasional."
Anggaran ODA Korea tahun 2025 ditetapkan sebesar 6,5 triliun atau meningkat 4,2% dibanding tahun 2024.
dlektha0319@korea.kr