Penulis: Margareth Theresia
Foto: Margareth Theresia
Setiap hari Jumat jam sepuluh pagi, kisah-kisah hangat dan nyata terkait keluarga multikultural diperdengarkan melalui sebuah program radio yang disiarkan melalui Sejong FM 98,9 MHz. Program itu bernama Friendly Radio Chat for the Whole Family yang didukung oleh Sejong Family Center.
"Annyeonghaseyo? Anda saat ini sedang mendengarkan Friendly Radio Chat for the Whole Family oleh Sejong Family Center yang dipandu Choi Kumsil dan Li Yan."
Siaran pada pagi itu dimulai dengan suara yang ceria dan salam dalam bahasa Korea yang diikuti dengan salam dalam bahasa Mandarin. Bahasa Korea dan Mandarin yang disampaikan oleh MC tersebut sampai kepada telinga beragam pendengarnya.
Friendly Radio Chat for the Whole Family dibawakan oleh MC dan penulis berlatar belakang keluarga multikultural. Mereka membawakan program tersebut selama satu jam per minggunya untuk membagikan berbagai kisah hangat terkait keseharian, pengalaman, serta kekhawatiran mereka dan para pendengar. Mereka juga memperkenalkan latar budaya mereka masing-masing.
Tak hanya bagi Choi Kumsil dan Li Yan, membawakan program Friendly Radio Chat for the Whole Family bukanlah hal yang mudah bagi para MC-nya. Alasannya sederhana, bahasa Korea bukanlah bahasa ibu mereka. Akan tetapi, mereka membagikan kisah keseharian mereka serta pengalaman terkait kesalahpahaman dan kesalahan mereka dalam menggunakan bahasa Korea. Kisah-kisah mereka membuat para pendengarnya tertawa dan bersimpati.
Choi berkata, "Mau di mana pun kita berada, bahasa menjadi langkah pertama untuk memahami budaya negara tersebut."
Seluruh MC dan penulis naskah Friendly Radio Chat for the Whole Family telah lulus program pendidikan media yang disediakan oleh Sejong Family Center. Bagi mereka, siaran radio ini tentu saja menjadi tantangan baru. Akan tetapi, mereka bersemangat untuk menyampaikan suara para keluarga multikultural untuk mendorong pemahaman dan solidaritas dari masyarakat Korea. Inilah yang membuat komentar program tersebut dipenuhi pesan yang berisi betapa pentingnya hidup berdampingan bersama berbagai budaya.
Kepala Tim Pelatihan dan Konsultasi Sejong Family Center Han Yu Ri berkata, "Makna dari program Friendly Radio Chat for the Whole Family adalah ruang dialog seluruh keluarga ON dengan partisipasi dari beragam jenis keluarga di Kota Sejong serta radio yang menyuarakan cerita keluarga multikultural."
Han menambahkan, "Melalui program ini, wanita imigran karena pernikahan menjadi lebih berpartisipasi di dalam masyarakat daerah. Selain itu, mereka juga berperan penting untuk mendorong keluarga multikultural lebih diterima di dalam masyarakat."
Saat ini, hanya imigran dari Vietnam dan Tiongkok saja yang berpartisipasi, tetapi Han mengungkapkan bahwa ia ingin menyampaikan suara para wanita imigran dari beragam negara.
Sejong Family Center berdiri sejak tahun 2007 dan menjalankan aktivitasnya di bawah misi "Kontribusi untuk mewujudkan komunitas keluarga Kota Sejong yang melampaui keberagaman dan merangkul inklusi." Salah satu buah dari usaha tersebut adalah Friendly Radio Chat for the Whole Family yang saat ini menjadi platform penting untuk menyampaikan suara keluarga multikultural.
Berkat kesuksesan program Friendly Radio Chat for the Whole Family, Sejong Family Center pun terpilih sebagai salah satu dari pusat keluarga yang memiliki program unggulan. Pengumuman tersebut dirilis oleh Kementerian Dalam Negeri pada bulan April lalu. Sejong Family Center pun dinilai telah berhasil mewujudkan salah satu negara, yaitu "Masyarakat yang hidup bersama dengan keluarga dan semua orang, tanpa ada satu orang pun yang diasingkan."
Program Friendly Radio Chat for the Whole Family berperan penting untuk mengembangkan masyarakat Korea agar bisa merangkul satu sama lain dan menjadi komunitas yang menghormati keberagaman. Program ini juga bisa didengar tak hanya di Kota Sejong saja, tetapi juga di belahan dunia mana pun melalui YouTube.
Berkomunikasi dengan anggota masyarakat berlatar belakang multikultural mampu mengembangkan pemahaman dan sudut pandang baru terhadap budaya lain yang ada di dunia.
margareth@korea.kr