Sosial

2022.12.20

Penulis: Hong Kilju

Para wartawan kehormatan Korea.net telah membagikan daya tarik Korea kepada seluruh dunia melalui artikel-artikel mereka. Tahun ini merupakan tahun ke-12 program ini diadakan. 4.834 orang wartawan kehormatan dari 122 negara bergabung dalam program wartawan kehormatan tahun ini. Per 26 Desember, terdapat 1.325 artikel wartawan kehormatan yang sudah dipublikasikan di Korea.net.

Para wartawan kehormatan telah meliput berbagai kejadian penting di dunia, misalnya pertunjukan akrobatik udara di atas piramida yang disuguhkan oleh Black Eagles, tim penerbang khusus Angkatan Udara Republik Korea.

Selain itu, salah satu wartawan kehormatan juga berhasil mewawancarai tim produksi drama Pachinko yang sangat populer saat ditayangkan pertama kali di Apple TV+ pada bulan Maret lalu. Wartawan kehormatan Jepang juga memperkenalkan Hanbini, sebuah mini market ala Korea yang berada di Jepang. Pengunjung bisa membeli produk-produk Korea di sana.

Melalui artikel ini, Korea.net akan memperkenalkan lima artikel wartawan kehormatan terbaik yang memiliki struktur artikel terbaik dan pembaca terbanyak.


■ Black Eagles Terbang di Atas Langit Kairo (29 Agustus, Salwa Elzeny, Mesir, Bahasa Arab)

Black Eagles, tim penerbang khusus Angkatan Udara Republik Korea sedang terbang di atas kawasan Piramida Giza di Kairo. (situs web resmi Black Eagles)


Dalam Pyramids Air Show 2022 yang digelar pada tanggal 31 Juli lalu, Korea dan Mesir melakukan pertunjukan udara bersama di Kairo, Mesir. Korea diawakili oleh Black Eagles, tim penerbang khusus Angkatan Udara Republik Korea. Mesir diwakili oleh Silver Stars, tim penerbang khusus Angkatan Udara Mesir. Acara ini merupakan acara yang sangat bermakna karena ini adalah pertama kalinya tim angkatan udara Korea dan Mesir bekerja sama untuk terbang di atas langit piramida.

Salwa Ezeny tinggal di Kairo yang sangat dekat dengan Piramida Giza sehingga ia bisa menyaksikannya dari balkon rumahnya. Salwa mengatakan, "Saya merasa bahagia bisa menyaksikan kerja sama yang begitu luar biasa antara Korea dan Mesir melalui acara tersebut."


■ Detail dalam Pachinko: Wawancara dengan Sinematografer dan Komposer OST Pachinko (4 Mei, Alaa Atef Ebada, Mesir, Bahasa Arab)

Laman OST Pachinko. (Apple TV+)


Drama Pachinko yang diputar di Apple TV+ sangat populer karena dibuat berdasarkan novel laris yang ditulis oleh Min Jin Lee. Alaa Atef Ebada dari Mesir mewawancarai tim produksi drama Pachinko karena merasa ada dua faktor yang menentukan kesuksesan drama ini.

Pertama, pesan perjuangan identitas kebangsaan yang disampaikan oleh drama Pachinko. Pesan ini bisa dipahami oleh masyarakat dunia yang saat ini merasakan kepedihan akibat perang dan migrasi paksa. Kedua, musik latar belakang yang membuat penonton semakin terhanyut dalam drama tersebut.

Komposer OST Pachinko, Nico Muhly memilih musik yang bisa menghubungkan semua orang, terlepas dari kewarganegaraan dan generasinya. Ia juga menghindari musik-musik dramatis sehingga memilih untuk menggunakan alat musik elektronik modern dibandingkan alat musik tradisional Korea maupun Jepang.

Nico menyampaikan rahasianya dalam membuat musik. "Dibanding membuat musik yang sesuai dengan setiap karakter yang ada di dalam drama, saya membuat musik yang sesuai dengan silsilah yang berakar dari Sunja."

Dalam wawancaranya, Sinematografer Florian Hoffmeister berkata, "Saya merasa bahwa Pachinko adalah sebuah dialog yang menyatukan berbagai generasi dalam satu kata kunci, yaitu identitas sebagai Orang Korea."


■ Wawancara dengan Pesulap Yu Hojin yang Tampil di America's Got Talent (27 Juli, Alaa Atef Ebada, Mesir, Bahasa Inggris)

Pesulap Yu Hojin yang dalam America's Got Talent (NBC)


Pesulap Yu Hojin mulai dikenal dunia saat ia muncul di program audisi NBC, America's Got Talent pada tanggal 19 Juli. Artikel wawancaranya pun mendapatkan ulasan yang baik.

Dalam wawancaranya, Yu menceritakan mengenai alasannya menjadi seorang pesulap dan pengalamannya selama mengikuti program America's Got Talent. Ia bercerita bahwa ia berpartisipasi karena ia ingin menemui penonton yang lebih banyak dibanding penonton yang ada di Korea. "Saya setiap hari berlatih selama 10-15 jam agar bisa menemukan teknik sulap yang belum pernah dilakukan oleh orang lain."


■ Tempat yang Populer Itu! Saya Sudah Mengunjungi Hanbini (1 Juni, Kurihara Miho, Jepang, Bahasa Jepang)

Bagian dalam Hanbini (Kurihara Miho)


Artikel ini memperkenalkan Hanbini yang populer di antara masyarakat Jepang karena masyarakat Jepang tidak bisa mengunjungi Korea pada saat Pandemi Covid-19. Hanbini merupakan gabungan dari kata Han yang berarti Korea dan bini yang berasal dari kata konbini (mini market dalam bahasa Jepang). Toko ini berisi penuh dengan produk-produk Korea, mulai dari bumbu masak hingga kosmetik Korea.

Kurihara Miho mengunjungi Hanbini lalu bertanya kepada penanggung jawab operasionalnya mengenai alasan dan tujuan pendirian toko tersebut. Ia juga melihat karakteristik para pengunjung yang datang. Kurihara berkata, "(Berkat Hanbini), saya bisa lebih mudah menikmati Korea di rumah saya. Saya bisa melepas stres saya yang muncul karena saya tidak bisa ke Korea. Selain itu, hallyu juga sepertinya akan terus berjalan (berkat Hanbini)."


■ Bunga Ceri Mekar di Haedong Yonggungsa (5 September, Nguyen Thi Hong Thuy, Vietnam, Bahasa Vietnam)

Pemandangan bunga ceri yang sedang mekar di depan pintu masuk Haedong Yonggungsa. (Nguyen Thi Hong Thuy)


Nguyen Thi Hong Thuy yang tinggal di Korea berbagi pengalamannya dalam mengunjungi Haedong Yonggungsa pada bulan April lalu yang dipenuhi dengan pemandangan bunga ceri yang sedang mekar. Ia mengunggah berbagai foto bunga yang ada di Yonggungsa sehingga para pembaca di luar Korea pun bisa merasakan suasana musim semi di Korea melalui artikelnya.

Thuy berkata, "Sebagian besar kuil di Korea berada di gunung. Akan tetapi Haedong Yonggungsa berada di pinggir pantai Busan sehingga memiliki desain arsitektur yang unik dan pemandangan yang indah." Thuy mendorong para pembaca untuk mengunjungi Haedong Yonggungsa apabila memiliki kesempatan untuk mengunjungi Busan. Thuy menambahkan, "Jika Anda mengunjungi Haedong Yonggungsa pada puncak musim semi, Anda akan merasa bahwa tidak ada tempat lain di Korea yang seindah ini."


K-influencer Academy telah mencapai tahun ketiganya setelah dimulai untuk pertama kalinya pada tahun 2020. Berbagai video berkualitas tinggi bertema Korea telah diunggah oleh 1.856 orang peserta dari 103 negara. Korea.net akan memperkenalkan dua K-influencer yang mendapatkan ulasan terbaik dari delapan tim yang memenangkan penghargaan tahun ini.

■ Video Perkenalkan Diri | kimincoree (7 Mei, Kim-Anne Taine, Prancis, Bahasa Inggris)

Kim-Anne Taine merupakan peserta yang mendapatkan penghargaan khusus karena memiliki nilai tertinggi dalam misi-misi yang dikerjakannya. Kim tumbuh melalui asuhan ibunya yang merupakan orang Korea yang diadopsi di Prancis sehingga ia memiliki ketertarikan dengan kebudayaan Korea. Saat mengunjungi Korea karena sebuah kebetulan, ia bertemu dengan nenek kandungnya. Hal itulah yang membuatnya ingin mempelajari bahasa dan kebudayaan Korea.

Dalam video perkenalannya, Kim berkata, "Saat ini merupakan waktu yang betul-betul sempurna karena saya bisa menemukan K-influencer Academy yang tidak pernah saya ketahui sebelumnya. Tujuan saya adalah bergabung dalam komintas besar yang mencintai Korea. Saya ingin berbagi ketertarikan kita terhadap Korea dan saya mengundang Anda semua untuk bersama-sama memahami Korea dengan lebih dalam lagi."


■ Ulasan Kunjungan ke Festival Yeon Deung Hoe | Bibi en Corea Vlog (22 Juli, Bibiana Patino Rodriguez, Kolombia, Bahasa Spanyol)

Bibiana sering mengunggah konten mengenai kehidupan sehari-harinya di Korea bersama dengan suaminya yang berkewarganegaraan Korea dan anak-anaknya. Konten utamanya adalah misi bulan Mei, yaitu Festival Yeon Deung Hoe. Kontennya terpilih menjadi salah satu konten terbaik pada misi bulan itu.

Bibiana mengunggah kontennya dalam bentuk vlog saat mengunjungi festival yang biasa diadakan di tengah Jalan Jongno, Seoul setiap bulan April atau Mei. Ia menjelaskan mengenai sejarah festival tersebut dan mengungkapkan, "Festival ini membuat kita menjadi satu melalui cahaya lentera dan saya tersadar bahwa kita semua cahaya tersebut seperti bisa membawa kebijaksanaan bagi diri kita."


Sepuluh orang wartawan kehormatan, sembilan orang K-influencer, dan enam orang pemenang kontes Talk Talk Korea diundang ke Korea pada tanggal 10 Desember lalu. Mereka mengunjungi berbagai tempat di Seoul dan Busan selama delapan hari dan mengunjungi K-Wave Festival yang diadakan di KINTEX, Kota Goyang, Provinsi Gyeonggi. Mereka menerima penghargaan mereka dalam K-Wave Festival.


kalhong617@korea.kr

konten yang terkait