Sosial

2022.09.15

Harian AS The Washington Post melaporkan hasil analisis mengenai alasan para wanita berkulit hitam di AS terobsesi dengan drama Korea. Hasil laporan itu dipublikasikan pada tanggal 14 September (waktu setempat) dengan judul

Harian AS The Washington Post melaporkan hasil analisis mengenai alasan para wanita berkulit hitam di AS terobsesi dengan drama Korea. Hasil laporan itu dipublikasikan pada tanggal 14 September (waktu setempat) dengan judul "These Black women are obsessed with Korean TV dramas. Here's why." (tangkapan layar situs The Washington Post)


Oleh Yoon Sojung

Harian Amerika Serikat The Washington Post melaporkan hasil analisis mengenai alasan para wanita berkulit hitam di AS terobsesi dengan drama Korea.

Hasil laporan itu dipublikasikan pada tanggal 14 September (waktu setempat) dengan judul "These Black women are obsessed with Korean TV dramas. Here's why." Artikel tersebut menyatakan bahwa banyak wanita berkulit hitam AS yang mencari kenyamanan dan pelarian melalui drama televisi Korea. Mereka bahkan sudah menyukai drama Korea beberapa tahun sebelum masyarakat AS mengenal Squid Game.

Para pakar menyebut bahwa kepopuleran Squid Game mendapatkan pengaruh dari kepopuleran kebudayaan Korea di antara para wanita berkulit hitam dan Hispanik. Squid Game telah memenangkan enam penghargaan dan mendapatkan 14 nominasi dalam ajang Emmy Awards lalu.

Artikel tersebut juga mengutip perkataan T.K. Park yang mengelola blog Ask a Korean!, "Banyak orang yang berpikir bahwa berkat orang Korea di Amerika, kebudaayaan Korea menjadi populer di Amerika. Tetapi, sebetulnya para wanita berkulit hitamlah yang memberikan pengaruh besar."

Menurut artikel tersebut, alasan drama Korea disukai adalah penekanan tentang pentingnya sebuah keluarga, penghormatan terhadap orang yang lebih tua, ekspresi kasih sayang, dan juga pentingnya peran makanan dalam kehidupan.

The Washington Post menganalisis bahwa alasan kecintaan para wanita berkulit hitam pada drama Korea adalah kisah cinta tanpa diskriminasi, pelarian yang nyata, dan juga tidak adanya karakter yang 'berkulit putih'. Drama Korea berbeda dengan drama AS yang banyak menunjukkan adegan seksual untuk mengekspresikan cinta.

The Washington Post juga mengutip perkataan Christine Hye-jin Ko yang merupakan salah satu sutradara drama Law School. Ia mengungkapkan hubungan kebudayaan antara masyarakat Korea dan masyarakat berkulit hitam, "Para wanita berkulit hitam juga bisa merasakan han (perasaan sedih, duka, dan kemarahan) yang dirasakan oleh masyarakat Korea akibat invasi, tekanan, dan penderitaan selama berabad-abad."

arete@korea.kr

konten yang terkait