Sci/Tekno

2024.07.03

Kementerian Kelautan dan Perikanan mengumumkan strategi jalur pelayaran hijau global untuk mewujudkan jalur bebas karbon pertama di dunia. Foto di atas menunjukkan kapal amonia ramah lingkungan yang dikembangkan oleh Hanhwa Ocean. (Hanhwa Ocean)

Kementerian Kelautan dan Perikanan mengumumkan strategi jalur pelayaran hijau global untuk mewujudkan jalur bebas karbon pertama di dunia. Foto di atas menunjukkan kapal amonia ramah lingkungan yang dikembangkan oleh Hanhwa Ocean. (Hanhwa Ocean)



Penulis: Lee Da Som

Pemerintah Korea membuat jalur pelayaran hijau pertama di dunia dengan kapal bebas karbon yang melintasi Samudra Pasifik.

Kementerian Kelautan dan Perikanan mengumumkan strategi tersebut pada rapat kabinet yang digelar tanggal 2 Juni 2024.

Oleh karena itu, Korea berencana akan membuka jalur pelayaran hijau pada tahun 2027 mendatang. Jalur tersebut akan melintasi Samudra Pasifik dengan menggunakan rute Pelabuhan Busan dan Ulsan dari Korea menuju Pelabuhan Seattle dan Tacoma di Amerika Serikat.

Pada Konferensi Perubahan Iklim PBB (Perserikatan Bangsa-bangsa) ke-27 tahun 2022 lalu, Korea pernah mengumumkan kerja sama antara Korea dan AS dalam mewujudkan jalur pelayaran hijau.

Melalui kerja sama tersebut, Korea dan AS telah menyelesaikan pembentukan rancangan realisasi melalui analisis serta mendorong kerja sama antara pihak swasta dan pemerintah dalam bidang penelitian dan pengembangan mulai tahun 2025.

Hal ini didorong untuk mewujudkan pengoperasian jalur pelayaran hijau Korea dan AS mulai tahun 2027 mendatang.

Kementerian menjelaskan bahwa satu kapal kontainer yang berlayar dengan menggunakan bahan bakar bebas karbon antara Pelabuhan Busan dengan Seattle selama satu tahun, bisa mengurangi karbon setara dengan yang dikeluarkan oleh 32 ribu unit mobil dalam setahun.

Setelah itu, jalur pelayaran hijau tersebut akan diperluas ke negara-negara lain yang dilewati oleh jalur pelayaran dunia, seperti Australia, Singapura, dan Denmark.

Kementerian juga akan memberikan pendidikan dan konsultasi untuk negara-negara yang kurang berkembang dalam bidang jalur pelayaran agar negara-negara tersebut juga bisa membuat jalur pelayaran hijau. Korea juga akan memberikan bantuan teknologi kepada beberapa negara di Asia dan Amerika Tengah.

Jalur pelayaran hijau adalah jalur pelayaran bebas karbon yang menggunakan teknologi ramah lingkungan atau bahan bakar bebas karbon, seperti metanol hijau atau amonia hijau.

Jalur pelayaran hijau saat ini menjadi perhatian utama karena pengetatan peraturan karbon IMO (Organisasi Maritim Internasional) serta menjadi kebijakan utama negara-negara dengan industri pelayaran dan perkapalan ramah lingkungan yang besar.

Saat ini, persaingan untuk memimpin dekarbonisasi pelayaran dan pelabuhan semakin ketat karena pengumuman kerja sama pembentukan 44 buah jalur pelayaran hijau di dunia dengan berpusat pada pelabuhan-pelabuhan utama yang dilewati oleh jalur pelayaran utama, seperti Rotterdam, Shanghai, dan Singapura.

Menteri Kelautan dan Perikanan Kang Do Hyung berkata, "Untuk mewujudkan netralitas karbon di pelayaran internasional pada tahun 2050, kami akan membuat jalur pelayaran hijau global agar bisa menjadi penggerak pertumbuhan baru bagi industri pelayaran dan perkapalan Korea sekaligus menjadi pemimpin dalam netralitas karbon."


dlektha0319@korea.kr

konten yang terkait