Tokoh

2025.08.28

Maggie Kang, Kreator sekaligus kodirektur KPop Demon Hunters yang telah menjadi fenomena global, pada tanggal 22 Agustus 2025 mendengarkan pertanyaan dari awak media dalam konferensi pers di CGV Yongsan I'Park Mall, Distrik Yongsan, Seoul. (Netflix)

Maggie Kang, Kreator sekaligus kodirektur KPop Demon Hunters yang telah menjadi fenomena global, pada tanggal 22 Agustus 2025 mendengarkan pertanyaan dari awak media dalam konferensi pers di CGV Yongsan I'Park Mall, Distrik Yongsan, Seoul. (Netflix)



Penulis: Xu Aiying

"Setiap orang ingin dicintai dan diterima. Saya rasa ketakutan dan pertumbuhan para karakter menyentuh hati penonton."

Pernyataan ini disampaikan Maggie Kang, kreator sekaligus kodirektur film animasi Netflix KPop Demon Hunters, pada tanggal 22 Agustus 2025 dalam konferensi pers karyanya di bioskop multipleks CGV Yongsan I'Park Mall, Distrik Yongsan, Seoul.

Ia mengaitkan kesuksesan filmnya dengan kisah yang dapat dipahami semua orang, menghadirkan pesan universal yang melampaui batas negara dan memikat penonton di seluruh dunia.

Kang lahir di Seoul dan pindah ke Toronto pada usia 5 tahun. Ia merupakan keturunan Korea-Kanada. Ini pernah terlibat dalam produksi DreamWorks Animation termasuk, Shrek Forever After (2010) dan Kung Fu Panda 3 (2016).

KPop Demon Hunters menjadi debut penyutradaraan Maggie Kang untuk film layar lebar. Kisahnya mengikuti Huntrix, grup idola K-pop yang juga berperan sebagai pengusir roh jahat. Mereka berhadapan dengan Saja Boys, grup idola laki-laki yang merupakan roh jahat, untuk menyelamatkan dunia sekaligus menemukan jati diri mereka.

Proses perencanaan hingga penayangan memakan waktu tujuh tahun. Sejak dirilis pada tanggal 20 Juni 2025, film ini telah menggantikan Red Notice sebagai film yang paling banyak ditonton dalam sejarah Netflix.

"Dalam proses pembuatan film, saya paling fokus untuk menggambarkan budaya dan perasaan Korea secara autentik," ujar Kang.

Ia menambahkan, "Banyak kesalahan ditemukan pada konten Korea yang diproduksi di luar negeri, jadi saya ingin memperbaikinya dan mempromosikan Korea dengan akurat."

Penggambaran yang detail tentang idola K-pop, tradisi Korea, dan kepercayaan shamanisme juga merupakan bagian dari maksud tersebut.

Ia menekankan pentingnya ketulusan dengan mengatakan, "Begitu seseorang mulai terlalu memikirkan pendapat orang lain dan mencoba menyenangkan penonton, ketulusan akan hilang."

Ia menambahkan, "Penonton adalah pihak pertama yang menyadarinya. Satu-satunya cara agar budaya Korea dapat mendunia dan semakin populer adalah dengan menampilkan dirinya secara percaya diri dan apa adanya."

Maggie Kang (kedua dari kiri), kreator sekaligus kodirektur KPop Demon Hunters pada tanggal 22 Agustus 2025 menjawab pertanyaan dalam konferensi pers untuk film animasi Netflix di bioskop multipleks CGV Yongsan I'Park Mall, Distrik Yongsan, Seoul. (Netflix)

Maggie Kang (kedua dari kiri), kreator sekaligus kodirektur KPop Demon Hunters pada tanggal 22 Agustus 2025 menjawab pertanyaan dalam konferensi pers untuk film animasi Netflix di bioskop multipleks CGV Yongsan I'Park Mall, Distrik Yongsan, Seoul. (Netflix)



KPop Demon Hunters juga mencetak rekor di bidang musik. Lagu tema dari soundtrack film ini, "Golden" berhasil menduduki puncak tangga lagu resmi Inggris Singles Chart Top 100 serta Hot 100, tangga lagu utama Billboard di Amerika Serikat.

Lagu-lagu lain dari soundtrack, yakni "Your Idol," "Soda Pop," dan "How It's Done" juga berhasil menembus 10 besar Billboard. Hal ini menjadikan KPop Demon Hunters sebagai film pertama yang secara bersamaan menempatkan empat lagu di 10 besar tangga lagu tersebut.

Kang menyebut "Golden" sebagai "lagu khas yang sangat penting bagi film karena mencerminkan harapan dan aspirasi tokoh utama, Rumi," seraya menambahkan bahwa itu adalah lagu tersulit yang dibuat dalam produksi.

"Setelah mendengar versi finalnya, setelah melalui tujuh hingga delapan versi, saya yakin inilah yang tepat dan saya sampai menangis," ujarnya.

Mengenai kemungkinan dibuatnya sekuel, Kang berkata, "Saya tahu banyak penggemar yang menunggu. Memang belum resmi, tetapi saya sudah punya ide. Saya ingin menampilkan berbagai genre musik Korea, termasuk trot." Trot merupakan genre K-pop klasik yang ditandai dengan gaya vokal khas.

Menanggapi laporan media asing bahwa KPop Demon Hunters menjadi kandidat kuat untuk Academy Awards, Kang tersenyum dan mengatakan, "Tidak ada orang yang membuat film hanya untuk meraih penghargaan. Namun jika saya bisa mendapatkan pengakuan dalam bentuk apa pun, itu akan menjadi kehormatan besar dan penuh makna."

Maggie Kang (kiri), kreator sekaligus kodirektur KPop Demon Hunters, pada tanggal 21 Agustus 2025 menyaksikan video bersama Direktur Jenderal museum, You Hong-june di Galeri Digital Imersif Museum Nasional Korea, Distrik Yongsan, Seoul. (Charles Audouin)

Maggie Kang (kiri), kreator sekaligus kodirektur KPop Demon Hunters, pada tanggal 21 Agustus 2025 menyaksikan video bersama Direktur Jenderal museum, You Hong-june di Galeri Digital Imersif Museum Nasional Korea, Distrik Yongsan, Seoul. (Charles Audouin)



Pada tanggal 21 Agustus 2025, Kang mengunjungi Museum Nasional Korea, yang belakangan ini semakin populer berkat meningkatnya jumlah pengunjung serta penjualan suvenir terkait budaya tradisional Korea yang juga ditampilkan dalam film. Ia memberikan boneka Derpy, karakter harimau dalam film tersebut, sebagai hadiah kepada Direktur Jenderal museum, You Hong-june.

Kepada You, Kang menyampaikan, "Saya akan terus mengembangkan minat terhadap budaya tradisional Korea dan berusaha mencerminkan identitas Korea dalam karya-karya kreatif modern."

Pada tanggal 17 September 2025, KPop Demon Hunters akan diputar pada hari pembukaan Festival Film Internasional Busan dalam versi sing-along yang memungkinkan penonton ikut bernyanyi bersama. Kang juga akan hadir dalam acara tersebut dan mengadakan sesi tanya jawab.

xuaiy@korea.kr

konten yang terkait