Sutradara Hansl von Kwon menerima penghargaan utama dan penghargaan penonton pada Festival Film Kecerdasan Buatan Internasional Dubai Pertama yang diselenggarakan pada bulan Februari 2024.
Penulis: Gil Kyuyoung dan Lee Kyoung Mi
Foto: Festival Film Fantastis Internasional Bucheon
Sebuah film sekarang sudah bisa dibuat hanya dengan menggunakan program kecerdasan buatan (AI) tanpa menggunakan aktor, kamera, maupun grafik komputer. Salah satunya adalah film berjudul One More Pumpkin yang merupakan film horor terkait rahasia sebuah pasangan suami istri lansia yang hidup hingga lebih dari 200 tahun.
Film tersebut membuat Sutradara Hansl von Kwon mendapatkan penghargaan utama dan penghargaan penonton pada Festival Film Kecerdasan Buatan Internasional Dubai yang diselenggarakan pada bulan Februari 2024 dan membuatnya menjadi salah satu pelopor dalam film AI.
Kwon disebut sebagai tokoh khusus dalam Festival Film Fantastis Internasional Bucheon ke-28 yang digelar pada bulan Juli 2024. Ia juga hadir sebagai perwakilan Korea dalam konferensi akademik internasional AI.
"Sama seperti kemunculan era kreator perorangan berkat YouTube, sekarang sudah tiba saatnya siapa pun bisa membuat film dengan menggunakan teknologi AI."
Hal ini diucapkan oleh Kwon pada wawancara dengan Korea.net yang digelar pada tanggaal 23 Juli 2024 di studionya yang terletak di Seocho-gu, Seoul.
Kwon lulus dari jurusan perfilman Universitas Chung-Ang dan telah merilis berbagai film, seperti The King of Backyard (2018), The Bystander (2020), Man of Na Manza (2021), dan Magical Nara : Prologue Teaser (2023).
Akan tetapi, sebagai sutradara baru, ia menyadari sesuatu. AI bisa membantunya untuk membuat imajinasi tanpa batas serta membuatnya tidak memerlukan biaya produksi yang banyak.
"Saya menemukan berbagai kemungkinan melalui AI. Saya pun bertekad untuk menerima teknologi baru apa pun ke depannya daripada keras kepala dengan cara tradisional," ungkapnya.
Hal itulah yang membuat film One More Pumpkin lahir. Ia bisa membuat suasana yang asing dan menyeramkan melalui berbagai citra dari Halloween dan cerita horor Korea, seperti pasangan lansia Korea, malaikat pencabut nyawa, dan Jack-o'-lantern. Kwon menerima banyak pujian karena ia tidak hanya berfokus pada teknologi AI saja, tetapi juga bisa menyelamatkan narasi dan tema dari filmnya.
Kwon menggunakan ratusan foto untuk membuat video melalui bantuan ukuran, posisi, pencahayaan, tingkapan, dan kedalaman ruang lensa kamera pada prompt.
Kwon menjelaskan, "Siapa pun bisa membuat gambar dengan imajinasinya masing-masing jika memiliki komputer. AI adalah alat inovatif yang bisa membantu manusia untuk mengungkapkan kreativitasnya dengan bebas."
Potongan adegan dalam film AI berjudul One More Pumpkin karya Hansl von Kwon.
Apakah AI mengancam dunia seni? Kwon menjawab pertanyaan tersebut dengan berkata, "AI bukanlah inti dari seni, melainkan hanya suatu cara yang bisa dipakai untuk menyalurkan seni."
Kwon menambahkan, "Film merupakan seni yang lahir berkat perkembangan teknologi. Film berkembang mulai dari film tanpa suara menjadi film dengan suara, film hitam putih menjadi film berwarna, film di bioskop menjadi film digital. AI merupakan bagian dari perkembangan teknologi tersebut."
Kwon mendirikan sebuah perusahaan rintisan konten video AI bernama Studio Freewillusion pada tahun 2023. Ia mengoperasikan platform bernama AI-Kive untuk memperkenalkan layanan AI ke seluruh dunia. Ia juga sedang mengembangkan model video AI ala Korea. Ia tidak akan berhenti hanya dengan mengkreasikan konten sederhana saja, tetapi juga ingin membentuk dasar daya saing konten Korea yang menggunakan teknologi AI.
"Tren dunia saat ini adalah mulai menggunakan AI, bahkan termasuk Hollywood. Konten Korea harus menggunakan teknologi AI dengan aktif agar tidak tertinggal. Tak hanya seniman dan pebisnis saja, negara juga harus menaruh perhatian terhadap hal ini," tambahnya.
Sekuel dari One More Pumpkin yang berjudul Poem of Doom (judul sementara) akan segera dirilis. Film musikal AI pertama di dunia ini adalah karya yang dibuat dengan mengumpulkan berbagai teknologi.
Kwon menutup, "Apabila One More Pumpkin adalah sebuah film uji coba yang dibuat dengan menggunakan semua kemungkinan yang ada lewat AI, maka sekuelnya adalah film yang sudah lebih sempurna dengan menggunakan AI pada seluruh elemen visual dan audionya. Anda bisa menantikan karya ini."
Hansl von Kwon terlihat sedang berbicara pada konferensi internasional AI di Festival Film Fantastis Internasional Bucheon yang digelar pada tanggal 5 Juli 2024.