Penulis: Yoon Sojung
Foto: Jeon Han
Video: Jeon Han dan Lee Jun Young
Majelis Tinggi untuk Strategi Kecerdasan Buatan (AI) telah diluncurkan pada tanggal 4 April lalu sebagai pengontrol utama AI secara nasional.
Kementerian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Informasi menyelenggarakan upacara peluncuran Majelis Tinggi untuk Strategi AI di Federasi Industri Korea, Yeongdeungpo-gu, Seoul. Menteri Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Informasi, Lee Jong Ho serta Rektor Universitas Taejae, Yeom Jaeho berperan sebagai kepala komite bersama.
Majelis tersebut terdiri dari 32 orang, yaitu 2 orang kepala komite bersama, 23 orang dari pihak swasta, dan 7 orang dari pihak pemerintah.
Majelis akan menjalankan perannya untuk memberikan saran dan konsultasi untuk kebijakan dalam bidang talenta, semikonduktor, penelitian, dan etika AI. Hasil yang didiskusikan di dalam majelis tersebut nantinya akan digodok kembali di dalam departemen atau kementerian terkait sebelum dilaksanakan secara resmi.
Menteri Lee berkata, "KTT (Konferensi Tingkat Tinggi) AI akan diselenggarakan bulan depan di Seoul. Pemimpin dari berbagai negara dan petinggi-petinggi perusahaan akan berdiskusi untuk menentukan standar AI global yang disarankan oleh majelis ini."
"Korea akan berinvestasi sebesar 710 miliar won agar Korea bisa menjadi salah satu negara AI G3 (tiga negara utama). Kami akan mendorong percepatan pembentukan kebijakan negara untuk mengejar kapasitas digital dan inovasi teknologi agar bisa membuat inovasi AI."
Upacara peluncuran tersebut dilanjutkan dengan rapat pertama untuk bisa membuat Korea menjadi salah satu bagian dalam AI G3. Kementerian lalu mengumumkan berbagai proyek yang didorong bersama oleh masyarakat, pihak industri, dan pemerintah untuk membuat AI masuk dalam kehidupan sehari-hari masyarakat.
Pemerintah mengumumkan empat tugas strategi utama agar Korea bisa menjadi salah satu bagian dalam AI G3 bersama dengan Amerika Serikat dan Tiongkok.
Strategi tersebut antara lain adalah mengamankan ekosistem inovasi AI berkelas dunia, mempercepat penggunaan AI dalam bidang manufaktur dan layanan, mendorong penggunaan AI dalam kehidupan masyarakat sehari-hari, serta membentuk dasar-dasar digital baru yang mampu menjawab permasalahan yang timbul akibat meluasnya pemakaian AI.
Strategi inovasi teknologi AI dan rencana pengembangan jaringan era AI direncanakan akan dikembangkan untuk membantu membentuk ekosistem inovasi AI.
Pemerintah juga mengejar proyek nasional bagi masyarakat dan industri agar AI bisa digunakan dalam kehidupan sehari-hari, misalnya melalui pembentukan platform digital dan pemberian bantuan pemerintah untuk bidang yang sulit untuk mendapatkan investasi swasta, seperti perawatan anak dan pendidikan.
Um Yeol berkata, "Kami akan berusaha memperluas layanan agar masyarakat bisa merasakan AI dalam berbagai bidang kehidupan, seperti kesehatan, penyakit, kesejahteraan, dan perawatan anak. Kami juga akan meningkatkan layanan masyarakat melalui penggunaan AI di dalam administrasi pemerintah." Um adalah pegawai khusus di dalam kementerian yang bekerja dalam membentuk kebijakan terkait AI.