Sutradara kenamaan Taiwan, Tsai Ming-Liang (kiri) pada tanggal 3 Mei lalu menjawab pertanyaan para wartawan mengenai serial film "Walker" pada konferensi pers Festival Film Internasional Jeonju tahun 2024 di Best Western Plus Jeonju Hotel, Kota Jeonju, Provinsi Jeollabuk.
Penulis: Xu Aiying
Foto: Xu Aiying
Video: Saluran YouTube resmi Festival Film Internasional Jeonju
Seorang biksu Buddha berjubah merah perlahan berjalan tanpa alas kaki melewati beberapa kota di dunia tanpa insiden atau mengucapkan sepatah kata pun. Ia memulai perjalanannya di Taipei lalu berjalan ke Hong Kong, Kuching, Paris, Tokyo, Jepang, dan terakhir Washington.
Ini adalah kisah dari serial 10 episode "Walker" karya sutradara Taiwan kelahiran Malaysia, Tsai Ming-Liang, yang telah memilih Jeonju, Provinsi Jeollabuk sebagai latar belakang untuk filmnya yang kesebelas.
Tsai membuat pengumuman mengenai Jeonju sebagai latar belakang film kesebelasnya pada konferensi pers yang digelar di sela-sela Festival Film Internasional Jeonju tanggal 3 Mei lalu di Hotel Best Western Plus Jeonju, Wansan-gu, Kota Jeonju, Provinsi Jeollabuk.
Tsai memperoleh pengakuan internasional setelah filmnya yang berjudul Vive l'amour (1994) memenangkan Golden Lion, hadiah utama di Festival Film Internasional Venice. Seluruh film layar lebarnya telah diundang ke tiga festival film top dunia termasuk Festival Film Internasional Cannes di Prancis. Tsai juga menyutradarai Face (2009) yang merupakan film pertama yang dimiliki oleh Museum Louvre di Paris.
Sutradara Tsai Ming-Liang (kiri) dan aktor Lee Kang-sheng pada tanggal 3 Mei lalu berfoto dalam program pameran khusus Festival Film Internasional Jeonju di Hotel Best Western Plus Jeonju, Wansan-gu, Kota Jeonju, Provinsi Jeollabuk.