Penulis: Xu Aiying

232 film dari 43 negara akan bertemu dengan para penonton dalam Festival Film Internasional Jeonju (JIFF).

Komite Pelaksana Festival Film Internasional Jeonju mengadakan konferensi pers pada tanggal 3 April di CGV IPARK Mall, Yongsan-gu, Seoul. Konferensi pers itu diadakan untuk mengumumkan berbagai program dan film yang akan ditayangkan tahun ini.

JIFF tahun ini akan menayangkan 102 film Korea dan 130 film non Korea dengan slogan "Beyond the Frame" pada tanggal 1-10 Mei di Jalan Film, Wansan-gu, Kota Jeonju.

JIFF akan dibuka dengan film All the Long Nights yang disutradarai oleh Sho Miyake. Film ini mengisahkan pertemuan antara wanita yang mengalami sindrom pramenstruasi dan pria yang mempunyai panic disorder. Film ini diangkat dari novel berjudul sama yang ditulis oleh Maiko Seko.

Film penutup adalah Matt and Mara yang disutradarai oleh Kazik Radwanski. Film ini mengisahkan seorang dosen penulisan kreatif bernama Mara yang bertemu kembali dengan Matt, seorang penulis berjiwa bebas.

Sutradara Jean-Pierre Dardenne dan Luc Dardenne dari Belgia kembali hadir di JIFF selama dua tahun berturut-turut.

Sutradara kenamaan Taiwan, Tsai Ming-liang hadir membawa serial "Walker." Tsai telah membuat berbagai karya kreatif selama lebih dari 30 tahun dalam bidang perfilman, pertunjukan, dan kesenian.

Serial "Walker" berisi 10 film yang dimulai dengan No Form pada tahun 2012 dan diakhiri dengan Abiding Nowhere pada tahun 2024. Film Abiding Nowhere telah ditayangkan untuk pertama kalinya pada Festival Film Internasional Berlin tahun 2024.

Berbagai film juga bisa dinikmati baik di kategori kompetisi Korea maupun internasional.

Bagian kompetisi internasional JIFF menampilkan sepuluh film pilihan dari karya para sutradara yang menyutradarai film pertama atau kedua yang akan diputar pertama kali di Asia, melalui tinjauan oleh anggota juri dari Korea dan luar Korea.

Jumlah kategori ini juga memecahkan rekor dengan 747 film dari 81 negara. Banyak dari film-film tersebut yang diproduksi pada masa Pandemi Covid-19.

Jumlah film yang bersaing di kategori kompetisi Korea juga memecahkan rekor dengan 134 film. Terlihat pula tren perfilman yang berubah menjadi 'film wanita'.

Sebelumnya, kisah 'film wanita' rata-rata berisi mengenai wanita yang menjadi korban di dalam masyarakat atau kaum rentan. Akan tetapi, film-film mengenai wanita saat ini sudah membicarakan mengenai kehidupan sehari-hari para wanita.

Pengunjung juga bisa mengunjungi pameran khusus bertajuk "Re-wind: Korean Film Archive in JEONJU." Pameran ini menampilkan empat film yang menentukan arah besar JIFF bersama dengan empat film dari koleksi film Korea terkenal dari tahun 1950-an yang dipilih oleh Arsip Film Korea. Selain itu, diputar juga film dari Kim Sooyong yang wafat pada bulan Desember 2023 dan Lee Dooyong yang wafat pada bulan Januari 2024. Sebanyak sepuluh film akan diputar dalam versi restorasi atau digital remastering terbaru.

Keterangan lebih lanjut mengenai JIFF ke-25 dapat dicek di laman resmi (https://www.jeonjufest.kr).


xuaiy@korea.kr