Tokoh

2024.04.15

Graci Kim menjelaskan mengenai cerita rakyat Korea yang menjadi bahan dalam serial novelnya yang berjudul Gifted Clans. Kim menerima wawancara dengan Korea.net pada tanggal 20 Maret di Kedutaan Besar Selandia Baru untuk Korea yang terletak di Jung-gu, Seoul.

Graci Kim menjelaskan mengenai cerita rakyat Korea yang menjadi bahan dalam serial novelnya yang berjudul Gifted Clans. Kim menerima wawancara dengan Korea.net pada tanggal 20 Maret di Kedutaan Besar Selandia Baru untuk Korea yang terletak di Jung-gu, Seoul.



Penulis: Yoon Sojung dan Kim Jaeyeon
Photos: Jeon Han
Video: Jeon Han and Lee Jun Young

Menurut mitos Dangun, seekor beruang berhasil menjadi manusia setelah bertahan hidup di dalam gua. Akan tetapi, apa yang terjadi pada harimau setelah beruang tersebut menjadi manusia?

Serial novel fantasi anak Gifted Clans memulai kisahnya dengan pertanyaan tersebut.

Gifted Clans
merupakan sebuah serial yang ditulis oleh penulis keturunan Korea yang tinggal di Selandia Baru, yaitu Graci Kim. Serial ini berisi tiga jilid yang diterbitkan pada tahun 2021, yaitu The Last Fallen Star, The Last Fallen Moon, dan The Last Fallen Realm.

Di dalam novel tersebut, berbagai tokoh dalam cerita rakyat Korea muncul, seperti klan gom, klan horangi, dokkaebi, haetae, dan samjogo. Novel itu sangat populer hingga terpilih sebagai salah satu best seller oleh The New York Times, bahkan Disney pun mempertimbangkan untuk mengangkat novel tersebut menjadi sebuah drama.

Kim hadir di Korea untuk pertama kalinya dalam enam tahun setelah menerima undangan dari Kedutaan Besar Selandia Baru untuk Korea untuk menjadi tamu terhormat bagi kerja sama kreatif antara Korea dan Selandia Baru. Kim menerima wawancara dengan Korea.net pada tanggal 20 Maret lalu di Kedutaan Besar Selandia Baru untuk Korea yang terletak di Jung-gu, Seoul.

Dalam wawancara tersebut Kim menyatakan, "Saya percaya bahwa cerita rakyat dan cerita hantu Korea bisa mendapatkan tempat yang sama di hati masyarakat dunia, sama seperti mitologi Yunani maupun Romawi."

Ia menambahkan, "Saya jatuh cinta dengan cerita-cerita yang diperdengarkan oleh nenek saya ketika saya masih kecil. Cerita-cerita dongeng, legenda, dan sihir Korea yang diturunkan melalui mulut ke mulut bisa terasa baru dan segar bagi banyak orang."

Gifted Clans menceritakan kisah seorang gadis remaja adopsi Korea di Amerika bernama Riley Oh yang menemukan warisan dan sihirnya dalam perjalanan berbahaya untuk menyelamatkan keluarga klan penyihirnya.

Riley akhirnya menemukan identitas aslinya dan nilai cinta kekeluargaan dalam perjalanannya melalui alur cerita yang terjalin erat. Makhluk mitos dari cerita rakyat Korea muncul sepanjang cerita untuk membantu Riley dalam situasi sulit, mengundang pembaca ke dunia mitologi Korea.

Ulasan di situs buku populer seperti Amazon atau Good Reads memberikan ulasan positif seperti, "Fantasi yang serba cepat ini membuat saya membalik halamannya secepat mungkin!" dan, "Mengapa tidak ada yang memberitahuku tentang hal ini lebih awal?"

Memilih mitos Dangun sebagai cerita rakyat favoritnya, Kim mengungkapkan bahwa semua ceritanya dimulai dengan satu pertanyaan, "Apa yang terjadi pada harimau setelah ditinggalkan sendirian (di dalam gua)?"

Untuk membangun dan mengembangkan tokoh dan alur cerita, Kim menekankan pentingnya menanyakan, "Bagaimana jika," untuk menciptakan tokoh dan cerita baru.

Pertanyaan-pertanyaan lainnya antara lain adalah, "Apakah orang Korea merupakan keturunan beruang?" "Apa yang terjadi dengan harimau?" dan "Bagaimana jadinya jika keturunan kedua hewan tersebut hidup di dunia saat ini sebagai imigran?"

Seorang diplomat yang berubah menjadi penulis, Kim berimigrasi ke Selandia Baru bersama keluarganya saat masih kecil, tumbuh di sana, dan bekerja sebagai diplomat di berbagai negara selama lebih dari 10 tahun.

Suatu hari di jalan raya di Taipei, dia menyaksikan seorang anak terbunuh dalam kecelakaan mobil, sesuatu yang mengubah sikapnya terhadap kehidupan 180 derajat. Kemudian di Tiongkok, dia tiba-tiba menghadapi risiko menjadi buta.

Setelah menjalani operasi mata darurat, dia memutuskan untuk mengejar karir menulis, dengan mengatakan, "Saya harus melakukan sesuatu yang berarti dalam hidup saya mulai sekarang."

Sejak saat itu, ia telah menulis buku yang menampilkan anak-anak muda yang tumbuh sebagai imigran dan menderita masalah identitas dan rasa memiliki berdasarkan pengalamannya di Selandia Baru.

"Kisah Riley Oh mencerminkan pengalaman saya tentang kebingungan identitas dan rasa memiliki ketika saya tumbuh sebagai seorang imigran," ungkapnya.


Graci Kim pada tanggal 20 Maret mengumumkan perilisan serial barunya berjudul Dreamslinger dan serial novel Gifted Clans edisi bahasa Korea tahun depan dalam wawancara dengan Korea.net di Kedutaan Besar Selandia Baru untuk Korea yang terletak di Jung-gu, Seoul.

Graci Kim pada tanggal 20 Maret mengumumkan perilisan serial barunya berjudul Dreamslinger dan serial novel Gifted Clans edisi bahasa Korea tahun depan dalam wawancara dengan Korea.net di Kedutaan Besar Selandia Baru untuk Korea yang terletak di Jung-gu, Seoul.


Kim juga mengumumkan peluncuran Dreamslinger tahun 2024, serial barunya tentang orang-orang bermutasi yang dapat memasuki dunia mimpi yang mencari makhluk ajaib untuk mendapatkan kekuatan magis di dunia nyata.

Mereka semua berkumpul di Dreamsling, sebuah tempat rahasia di lingkungan Yeouido yang terletak di Seoul. Tokoh protagonisnya adalah seorang gadis remaja dari Texas yang bernama Aria.

Dia juga mengatakan Dreamslinger juga terinspirasi oleh budaya tradisional dan cerita rakyat Korea berdasarkan pertanyaan seperti, "Bagaimana jika Profesor X dari X-men adalah raja Korea?" atau, "Apakah dia memiliki kekuatan magis?" atau, "Apakah tempat dalam mimpi ada di dunia nyata?"

Kim juga mengumumkan perilisan Gifted Clans edisi bahasa Korea pada tahun 2024. "Orang tua Korea akhirnya bisa membaca buku versi Korea," ujarnya.

Kim menambahkan, "Perjalanan ke Korea ini bagaikan keajaiban karena saya diundang sebagai perwujudan kerja sama kreatif Korea dan Selandia Baru dengan pemahaman budaya dari kedua sisi."

Dalam pesan penutupnya kepada pembaca Korea.net di seluruh dunia, ia mengutarakan, "Saya ingin berbagi dengan Anda satu pesan yang sangat saya sayangi, yaitu tidak peduli berapa usia kita, tidak peduli seberapa letih atau lelahnya kita, ingatlah bahwa keajaiban ada di sekitar kita."


arete@korea.kr

konten yang terkait