Penulis: Choi Jin-woo(Korea.net) dan Kang Sung Chul (Yonhap News)
Foto: Jinyoung Lee
"Kita telah menerima banyak hal dari leluhur kita. Ini adalah saatnya kita untuk meneruskannya ke generasi berikutnya."
Hal tersebut dikatakan oleh Sutradara Jinyoung Lee saat menerima wawancara dengan Korea.net dan Yonhap News pada tanggal 13 November lalu. Lee menerima penghargaan sebagai sutradara baru terbaik pada Liberty International Movie Festival berkat film dokumenternya yang berjudul Words of Wisdom from the Rainbow State.
Lee lulus dari jurusan jurnalisme Universitas Wanita Ewha pada tahun 2005. Ia lalu pindah ke Hwai dan bekerja sebagai wartawan di Hankook Ilbo cabang Hawai serta perusahaan penyiaran diaspora Korea di Hawaii. Ia juga bekerja sebagai pembawa berita di KBFD-TV Hawaii.
Setelah itu, ia mencoba untuk masuk ke bidang perfilman dengan membuat film berjudul Words of Wisdom from the Rainbow State yang berisi kisah imigran Korea yang tinggal di Hawaii, serta Songs of Love from Hawaii yang berisi mengenai 120 tahun sejarah imigran Korea di Hawaii yang diceritakan melalui musik.
Dalam wawancara dengan sebuah stasiun penyiaran di Hawaii, Lee mengungkapkan bahwa ia memilih untuk menjadi sutradara film dokumenter setelah mewawancarai Kim Chang-won yang disebut sebagai 'ayah dari diaspora Korea di Hawaii'. Lee ingin mempromosikan sejarah imigran Korea di Amerika Serikat melalui film dokumenternya.
Korea.net dan Yonhap News mewawancarai Lee untuk mengetahui kisahnya yang ingin menceritakan sejarah imigran yang kurang diketahui oleh masyarakat dunia. Berikut ini adalah petikan wawancaranya.
- Film mengenai imigran Korea bisa mendapatkan perhatian hangat dari festival film internasional. Apa rahasianya?
"Sekarang kita akan mencari sisa cinta yang ditinggalkan oleh mereka (para leluhur)." Kalimat ini adalah kalimat pembuka film Songs of Love from Hawaii dan menjadi penghubung dari semua karya saya. Melalui sejarah para imigran, kita bisa mengetahui betapa besar cinta yang diberikan oleh para leluhur kepada keturunannya. Saya pikir, perasaan ini juga mampu tersampaikan kepada orang-orang asing karena cinta merupakan nilai universal yang muncul di agama atau ideologi manapun. Sejarah imigran Korea pun penuh dengan cinta tersebut.
- Bagaimana status diaspora Korea di Hawaii?
Words of Wisdom from the Rainbow State menampilkan berbagai tokoh yang telah berpartisipasi pada masyarakat, misalnya Moon Dae-yang yang menjadi mantan kepala Hawaii's Supreme Court dan Harry Kim yang merupakan mantan Wali Kota Hawaii County. Banyak diaspora Korea yang hidup harmonis dengan komunitas-komunitas lainnya dan dihormati oleh masyarakat. Hawaii merupakan tempat di mana imigran Korea memiliki sejarah yang panjang dan budaya Korea terlihat memiliki pengaruh di berbagai tempat. Banyak makanan di Hawaii yang mendapatkan pengaruh dari makanan Korea, misalnya meat jeon yang merupakan daging tepung goreng yang berasal dari gogi jeon.
- Bukankah tidak mudah untuk menjadi seorang sutradara film dokumenter dengan latar belakang Anda sebagai seorang jurnalis?
Saya memang terlihat seperti mengganti pekerjaan terus menerus, tetapi saya hanya mengganti media tempat saya menyalurkan kisah saya. Saya merasa bahwa video merupakan sarana yang lebih efektif untuk mengisahkan sejarah imigran Korea. Saya pikir bahwa video memiliki pengaruh yang lebih besar dibanding tulisan dan foto. Jika saya membuat film, maka film tersebut bisa ditayangkan bahkan di sekolah-sekolah. Saya membuat film melalui versi omnibus sepanjang sekitar dua puluh menit, bukan bentuk film panjang, agar film tersebut dapat digunakan sebagai bahan edukasi di sekolah. Saya merasa bangga karena bisa membuat siswa-siswa sekolah di sini merasakan perasaan yang ingin saya sampaikan.
- Tidak pernahkah Anda khawatir bahwa film Anda akan gagal?
Saya tidak takut karena tujuan saya bukanlah kesuksesan. Saya merasa bahwa saya sudah sukses mempelajari kebijakan dalam hidup sehingga tidak perlu mendapatkan keuntungan dari segi uang. Memang saya sempat merasa khawatir apakah saya bisa menyelesaikan film ini sampai akhir karena saya membuat film independen ini sendirian. Akan tetapi Harry Kim yang muncul di episode dua Words of Wisdom from the Rainbow State mengatakan, "Anda tidak akan menyesali hal yang Ada kerjakan melalui usaha yang sebaik mungkin." Hal itu memberikan saya kekuatan.
- Kenapa diaspora Korea harus memahami akar mereka?
Jika Anda ingin memahami sebuah pohon, maka Anda harus melihat terlebih dahulu bagian akarnya. Hal ini sama dengan sebuah masyarakat. Anda harus memahami akar sebuah masyarakat untuk mengetahui identitas mereka. Saya memang memilih untuk pindah ke Hawaii pada tahun 2005, tetapi ternyata tidak mudah untuk hidup sebagai seorang imigran.
Setelah saya mencoba untuk meliput mengenai sejarah imigran, saya melihat bahwa Hawaii bukanlah sekadar negara dengan pemandangan yang sangat indah, tetapi negara dengan sejarah 120 tahun imigran Korea. Di mana pun masyarakat diaspora tinggal, pasti akan ada kesulitan yang menemani merek. Saat membuat film, saya yakin bahwa para imigran pasti bisa tinggal di mana pun apabila mencari akar leluhur mereka dan memahami sejarah imigran.
- Apa yang ingin Anda sampaikan kepada pihak yang tidak familier dengan multikultural?
Masyarakat Hawaii saling menghormati satu sama lain dan bisa hidup berdampingan dengan berbagai komunitas sehingga ada diaspora Korea yang bisa menjadi seorang kepala pengadilan atau wali kota. Tokoh tersebut tidak hanya memimpin komunitas Korea saja, tetapi juga merangkul masyarakat mayoritas dan minoritas. Inilah yang membuat mereka dihormati oleh masyarakat. Kita harus memahami para imigran dengan hati terbuka, terlepas dari kewarganegaraan asal mereka. Saya pikir hidup berdampingan itu sangat penting dan ini adalah hal yang saya kejar saat membuat film dokumenter.
Pada episode kedua Songs of Love from Hawaii, saya menceritakan kisah para 'pengantin foto' melalui kisah Lim Ok-sun pada "My Halmeoni's Brass Bowl." Pada awal kisah imigran di Hawaii, banyak wanita dari Korea yang dikirim ke Hawaii untuk menikah dengan pria Korea di sana hanya dengan melihat foto pria tersebut, tanpa mengetahui sosok asli pria tersebut. Dalam episode tersebut, saya menyoroti kehidupan dan dedikasi para imigran wanita di Hawaii. Perkembangan komunitas Korea di Hawaii bisa terjadi karena adanya harmoni dengan berbagai ras dan suku bangsa di sana. Untuk bisa berjalan menuju masa depan, solidaritas dan hidup berdampingan sangat dibutuhkan.
- Apakah ada episode yang Anda ingat selama membuat film-film dokumenter tersebut?
Setelah saya selesai menayangkan Words of Wisdom from the Rainbow State di sebuah komunitas kecil di Pulau Maui, seorang veteran Perang Korea (1950-1953) menghampiri saya. Ia hanya bisa mengingat Korea sebagai negara yang hancur karena perang, tetapi ia merasa bangga telah menjadi seorang veteran perang setelah menonton film saya. Saya merasa bahwa ucapan terima kasih dari para diaspora Korea lebih bermakna dari apapun. Mereka merasa akhirnya mereka berkontribusi pada masyarakat Hawaii setelah menonton film saya.
- Apa peran yang bisa dilakukan oleh generasi muda untuk menjaga akar mereka?
Kita memiliki tanggung jawab untuk meneruskan cinta dan dedikasi leluhur kita kepada generasi selanjutnya. Setiap negara memiliki diaspora Korea dan masyarakat diaspora tersebut harus mempelajari sejarah imigrannya untuk meneruskan cinta yang mereka peroleh. Memahami akar mereka sangat penting untuk membuat mereka memahami identitas mereka. Saya berharap generasi saat ini bisa memikirkan bagaimana cara untuk menyampaikan hal-hal dan cinta yang mereka dapat dari generasi sebelumnya ke generasi imigran selanjutnya. Saya berharap para diaspora yang tinggal di luar Korea dapat merasakan kebanggaan mereka akan identitas mereka, sama seperti masyarakat diaspora Korea di Hawaii yang tinggal di Hawaii setelah membantu tanah air mereka untuk merdeka dari penjajahan.
- Apa alasan Anda mempromosikan sejarah imigran Korea ke dunia?
Saya ingin membagikan kisah sejarah diaspora Korea yang berharga kepada masyarakat Korea, tujuh juta diaspora Korea yang berada di seluruh dunia, serta khususnya kepada anak-anak. Diaspora Korea awal yang tiba di Hawaii mengirim uang sebesar tiga juta dolar (dengan kalkulasi saat ini) kepada Pemerintah Sementara Republik Korea di Shanghai (pada masa Penjajahan Jepang). Mereka saat itu mengirim uang dengan menggunakan gaji yang mereka dapatkan melalui pekerjaan di ladang tebu.
Saat ini memang budaya Korea menjadi sangat populer di dunia berkat K-pop, K-movie, dan K-food. Akan tetapi, saya berharap bahwa sejarah Korea juga bisa dipromosikan lebih jauh. Saya ingin diaspora Korea yang meninggalkan tanah airnya, bahkan anak-anak, bisa merasakan kebanggaan akan tanah airnya walaupun hidup jauh dari tanah airnya.
- Apa rencana Anda berikutnya?
Saya ingin membuat video yang bisa menjelajahi berbagai kisah sejarah diaspora Korea kepada banyak orang. Untuk proyek saya berikutnya, saya tertarik dengan sejarah imigran Korea di Amerika Serikat secara keseluruhan karena banyak diaspora Korea yang pindah ke berbagai tempat di AS setelah tiba di Hawaii. Banyak keluarga imigran Korea yang mampu mencetak kesuksesan di AS, misalnya Sammy Lee yang mampu meraih medali emas di olimpiade.
Membuat sebuah film dokumenter tentu saja membuat saya menghadapi tantangan dari segi finansial. Words of Wisdom from the Rainbow State diproduksi sebagai film non komersial, tetapi Songs of Love from Hawaii diproduksi untuk ditayangkan di bioskop sehingga kami membutuhkan biaya untuk pemasaran, distribusi, dan perjanjian lisensi. Oleh karena itu, kami menerima donasi melalui laman resmi kami (www.therainbowwords.com/donate).