Penulis: Wartawan Kehormatan Monthi Rosselini dari Indonesia
Dalam beberapa tahun terakhir, teknologi canggih seperti realitas virtual (VR) berkembang pesat dan membuka peluang baru dalam dunia edukasi, pelestarian budaya, hingga aktivisme lingkungan. Salah satu kreator yang memanfaatkan teknologi tersebut adalah Karen Stritzinger, wanita asal Carolina Utara, Amerika Serikat.
Karen dalah seorang teknolog kreatif di balik proyek Waves of Jeju: Diving School, sebuah gim VR yang mengangkat budaya haenyeo.
Haenyeo merupakan wanita penyelam Jeju yang menjadi bagian dari Warisan Budaya Takbenda UNESCO sejak tahun 2016 karena melestarikan tradisi penyelaman ramah lingkungan yang memberdayakan perempuan dan menjaga keharmonisan alam.
Karen Stritzinger adalah pendiri Old Hara Studios yang mengembangkan proyek gim Waves of Jeju: Diving School. (Karen Stritzinger)
Dalam wawancara dengan penulis lewat surel di tanggal 26 November 2025, ia menceritakan perjalanan kreatifnya, pengalamannya belajar langsung dari haenyeo, serta visinya tentang masa depan VR sebagai medium perubahan sosial.
- Silahkan perkenalkan diri Anda.
Saya adalah seorang teknolog kreatif yang berfokus pada pemanfaatan media untuk konten berdampak sosial dan lingkungan. Secara khusus, saya tertarik menggunakan cerita untuk membantu melestarikan budaya, mengedukasi tentang kesejahteraan lingkungan dan solusi iklim, serta menginspirasi harapan bahwa kita bisa membangun dunia yang lebih baik.
- Sudah berapa lama Anda membuat gim VR dan bekerja di industri ini?
Saya telah merancang dan mengembangkan perangkat lunak untuk aplikasi VR dan realitas berimbuh (AR) selama lebih dari 10 tahun. Saya mendirikan Old Hara Studios pada tahun 2022 untuk mengeksplorasi potensi media interaktif dalam mentransformasi dunia melalui cerita dengan memberikan pemain peran sebagai pengendali.
- Apa yang membuat Anda tertarik pada media penceritaan interaktif?
Menurut saya VR dan AR sangat unik karena memungkinkan pemain empati serta persepsi seolah-olah benar-benar berpindah ke tempat lain. Media ini sangat cocok untuk konten yang menyimulasikan aktivitas yang terlalu mahal, terlalu jauh, terlalu berbahaya, atau memerlukan kemampuan fisik tertentu, salah satunya menyelam.
Waves of Jeju: Diving School adalah gim simulasi yang Karen Stritsinger kembangkan bersama perusahaannya yang bernama Old Hara Studios. (Tangkapan layar laman Waves of Jeju)
- Bisakah Anda ceritakan lebih lanjut tentang Waves of Jeju: Diving School?
Waves of Jeju: Diving School adalah gim yang memungkinkan pemain menjadi murid di sekolah menyelam fiksional bernama Waves of Jeju dan berlatih untuk menjadi seorang haenyeo agar bisa diterima oleh salah satu desa lokal setelah menyelesaikan pelatihan tersebut. Gim ini masih dalam tahap awal pengembangan dan saya baru menyelesaikan riset awal serta demo pertama.
Pemain Waves of Jeju: Diving School diajak menikmati keindahan bawah laut Jeju dan juga mempelajari teknik menyelam haenyeo. (Tangkapan layar laman Waves of Jeju)
- Aspek apa dari budaya hanyeo yang Anda gambarkan dalam gim ini?
Budaya haenyeo Jeju itu kompleks dan satu gim hanya dapat menjangkau sebagian kecil dari sejarah dan kisahnya. Gim pertama berfokus pada teknik utama menyelam dan pengetahuan ekologi tradisional yang diajarkan dalam kursus pengantar. Namun, Haenyeo asli harus berlatih selama bertahun-tahun bahkan puluhan tahun untuk menguasai keterampilannya.
Waves of Jeju: Diving School lebih dari sekadar mengajarkan teknik menyelam haenyeo, tetapi juga memberikan pengetahuan tentang budaya Korea lainnya, seperti mengenal artefak Korea dan berinteraksi dengan anjing lucu bernama Olle. (Tangkapan layar laman Waves of Jeju)
- Apakah Anda berkolaborasi dengan orang Korea atau ahli lokal selama pengembangan gim?
Sejauh ini, Old Hara Studios telah berkolaborasi dengan studio game Korea COSDOTS dan KoreMeta Inc. untuk mendukung desain konten dan konsultasi budaya. Berkat usaha mereka, Old Hara Studios menandatangani MOU dengan Pemerintah Provinsi Khusus Jeju, Asosiasi Haenyeo Jeju, dan Jeju Contents Agency untuk bekerja sama melestarikan dan mengglobalisasi budaya haenyeo.
Karen mengatakan bahwa ia merasa terhormat dapat bertemu dengan Gubernur Pulau Jeju, Oh Young Hun, dan membagikan demo gim Waves of Jeju: Diving School. (Karen Stritzinger)
- Anda menghabiskan waktu di Jeju dan bahkan bergabung di sekolah haenyeo sebagai bagian dari riset.
Saya merasa sangat beruntung dapat diterima di Sekolah Haenyeo Hansupul. Sebagai orang asing yang hanya bisa berbahasa Korea dasar, saya sangat bersyukur diberi kesempatan mempelajari budaya secara langsung dan merasakan seperti apa menyelam bersama haenyeo di laut Jeju.
- Momen apa yang paling berkesan selama Anda belajar langsung dari komunitas haenyeo?
Momen favorit saya adalah melihat gurita berkamuflase dan menyelam malam hari di Biyangdo bersama teman sekelas setelah kelulusan kami. Semua detail kecil yang saya pelajari dan saya alami akan diintegrasikan ke dalam cerita dan interaksi dalam Waves of Jeju: Diving School.
- Apa yang membuat Anda memilih haenyeo sebagai tema utama proyek ini?
Saya pertama kali mengetahui tentang haenyeo setelah mengadopsi dua anak anjing campuran Jindo dari Pulau Jeju pada awal tahun 2020. Saya terpesona dengan apa yang saya ketahui tentang haenyeo dan merasa bahwa lebih banyak orang perlu tahu tentang pekerjaan luar biasa para penjaga lingkungan ini yang mempertaruhkan nyawa selama berabad-abad untuk menyelam bebas mengumpulkan makanan laut.
Haenyeo telah berkontribusi dalam melestarikan tradisi penyelaman bebas ramah lingkungan serta menjaga keharmonisan alam. (Korea.net Flickr)
- Apa yang Anda harapkan pemain dapatkan setelah mencoba Waves of Jeju: Diving School?
Gim ini bertujuan melestarikan budaya haenyeo sehingga pemain diharapkan dapat menambah pengetahuan dan juga ilmu tentang teknik menyelam.
- Menurut Anda, bagaimana gim VR dapat membantu melestarikan atau membagikan budaya tradisional?
Kebanyakan orang tidak akan memiliki kesempatan untuk menghadiri sekolah haenyeo di Jeju, jadi gim ini menyediakan cara yang aman dan mudah diakses untuk berbagi keterampilan tersebut kepada lebih banyak orang.
Sebagian keuntungan dari proyek Waves of Jeju: Diving School disalurkan ke organisasi yang bermitra dengan perusahaan Karen dalam mendukung haenyeo.
- Apa harapan Anda ke depan?
Saya berharap lebih banyak gim VR yang dapat memotivasi orang untuk mengambil tindakan positif di dunia dan Waves of Jeju berupaya mewujudkan hal itu.