Wartawan Kehormatan

2025.03.07

Membaca artikel ini dalam bahasa yang lain
  • 한국어
  • English
  • 日本語
  • 中文
  • العربية
  • Español
  • Français
  • Deutsch
  • Pусский
  • Tiếng Việt
  • Indonesian

Penulis: Wartawan Kehormatan Frenky Ramiro de Jesus dari Timor Leste


Di Korea, bulan Februari dan Agustus merupakan bulan diselenggarakannya seremoni wisuda bagi para pelajar yang telah menyelesaikan program pendidikan di jenjang sarjana maupun pascasarjana.

Dalam kalender akademik, minggu ketiga dan keempat bulan Februari merupakan minggu dilaksanakannya acara wisuda. Sebagian besar universitas di Korea melakukan upacara wisuda secara serentak di tanggal yang sama.

Tiga kreator konten Korea.net yang terdiri dari satu K-influencer dan dua Wartawan Kehormatan 2024, menjadi bagian dari wisuda pada musim dingin kali ini. Mereka adalah Kahttana Ibadullah, K-influencer asal Pakistan; Mehrubon Qayumov, Wartawan Kehormatan divisi bahasa Rusia asal Tajikistan; dan penulis yang merupakan Wartawan Kehormatan di divisi bahasa Indonesia asal Timor Leste.


Kahttana Ibadullah, K-influencer asal Pakistan membagikan momen bahagianya setelah prosesi wisuda di Universitas Nasional Jeonbuk, Kota Jeonju, Provinsi Jeonbuk. (Kahttana Ibadullah)<

Kahttana Ibadullah, K-influencer asal Pakistan membagikan momen bahagianya setelah prosesi wisuda di Universitas Nasional Jeonbuk, Kota Jeonju, Provinsi Jeonbuk. (Kahttana Ibadullah)


Dalam wawancara singkat melalui surel yang dilakukan pada 25 Februari 2025 lalu, Ibadullah mengungkapkan rasa bahagianya setelah lulus dan mendapatkan gelar Magister Teknik Elektronika dan Informasi dari Universitas Nasional Jeonbuk, Kota Jeonju, Provinsi Jeonbuk.

"Saya merasa senang dan bangga sekali dengan pencapaian besar ini. Lebih lagi kelulusan ini saya dapatkan di negara idaman saya Korea," ujarnya.

Hal yang sama pun diungkapkan oleh Mehrubon Qayumov, lulusan Universitas Nasional Kangwon, Kota Chuncheon, Provinsi Gangwon. Dalam pesan singkatnya di salah satu media sosial, ia mengatakan bahwa sangat bahagia dapat menyelesaikan pendidikannya dan mendapatkan gelar magister dalam bidang perdagangan internasional.

"Perjuangan dan dedikasi saya selama ini terbayarkan dengan kelulusan ini. Ke depannya saya akan berusaha dan mencari kesempatan untuk mendapatkan pekerjaan demi masa depan yang baik," katanya.

Penulis pun merasakan kebahagiaan yang sama. Sebagai mahasiswa kedokteran yang melanjutkan studi magister spesialisasi oftalmologi (ilmu kesehatan mata) bukanlah hal yang mudah.

Namun, semua rintangan dapat penulis lalui dan sukses menyelesaikan pendidikan dengan gelar Magister Kedokteran Oftalmologi di Universitas Yeungnam, Daegu, Provinsi Gyeongsangbuk.

Penulis sangat merasa bangga dengan keberhasilan ini. Pencapaian ini merupakan buah dari kerja keras dan dukungan dari berbagai pihak lebih-lebih keluarga.

Bertanya tentang rencana ke depannya setelah menyelesaikan pendidikan magister, Ibadullah mengatakan bahwa ia telah diterima untuk melanjutkan studi program doktor di universitas yang sama dan akan lebih fokus pada pendidikan.

Lain halnya dengan Qayumov yang akan mencoba keberuntungannya dengan mencari pekerjaan di Korea. Ia menambahkan bahwa ada banyak kesempatan untuk mendapatkan pekerjaan bagi mereka yang berusaha dan melakukan yang terbaik.


Mehrubon Qayumov, Wartawan Kehormatan divisi bahasa Rusia asal Tajikistan berpose di kampus induk Universitas Nasional Kangwon, Kota Chuncheon, Provinsi Gangwon. (Mehrubon Qayumov)

Mehrubon Qayumov, Wartawan Kehormatan divisi bahasa Rusia asal Tajikistan berpose di kampus induk Universitas Nasional Kangwon, Kota Chuncheon, Provinsi Gangwon. (Mehrubon Qayumov)


Berbeda dengan Ibadullah dan Qayumov, penulis memilih untuk kembali pulang ke negara asal untuk bekerja di salah satu rumah sakit nasional dan memberikan pelayanan kesehatan mata bagi masyarakat yang membutuhkan.

Sebelum mengakhiri wawancara singkat ini, para kreator konten pun mengucapkan banyak terima kasih untuk pemerintah Korea yang memberikan kesempatan agar dapat melanjutkan pendidikan di universitas di Korea.

"Senang rasanya melihat lebih banyak peluang bagi mahasiswa internasional. Namun, satu tantangan yang sering kita hadapi setelah lulus adalah mencari pekerjaan di Korea, terutama bagi mereka yang tidak bisa berbahasa Korea," ungkap Ibadullah.

Ia pun menambahkan, akan sangat membantu jika survei dapat dilakukan untuk mengidentifikasi peluang kerja bagi warga negara asing, terutama di perusahaan yang menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa komunikasi utama mereka.

Begitupun Qayumov ingin menyarankan bagi pemerintah Korea, "Buatlah peraturan yang lebih mudah agar warga negara asing lulusan universitas di Korea bisa lebih mudah mendapatkan pekerjaan di berbagai perusahaan di Korea."

Frenky Ramiro de Jesus, Wartawan Kehormatan divisi Bahasa Indonesia asal Timor-Leste membagikan suka cita setelah acara wisuda di Universitas Yeungnam, Kota Daegu, Provinsi Gyeongsangbuk. (Frenky Ramiro de Jesus)

Frenky Ramiro de Jesus, Wartawan Kehormatan divisi Bahasa Indonesia asal Timor-Leste membagikan suka cita setelah acara wisuda di Universitas Yeungnam, Kota Daegu, Provinsi Gyeongsangbuk. (Frenky Ramiro de Jesus)


Tiga setengah tahun menempuh pendidikan di Korea tidaklah mudah. Namun, penulis sangat berterima kasih atas kesempatan yang diberikan pemerintah Korea untuk dapat melanjutkan pendidikan di Korea melalui jalur beasiswa.

Penulis berharap pemerintah Korea tetap terus dapat memberikan kesempatan bagi para pelajar yang ingin melanjutkan studi mereka di jenjang yang lebih tinggi di Korea dan dapat berkontribusi bagi masyarakat di masa depan.

sofiakim218@korea.kr

*Artikel ini ditulis oleh Wartawan Kehormatan Korea.net. Wartawan Kehormatan merupakan komunitas masyarakat dunia yang menyukai Korea dan membagikan minat mereka terhadap Korea dalam bentuk tulisan.

konten yang terkait