Wartawan Kehormatan

2025.02.27

Membaca artikel ini dalam bahasa yang lain
  • 한국어
  • English
  • 日本語
  • 中文
  • العربية
  • Español
  • Français
  • Deutsch
  • Pусский
  • Tiếng Việt
  • Indonesian

Penulis: Wartawan Kehormatan Binar Candra Auni dari Indonesia

Kuliah khusus tentang metode pengajaran bahasa Korea diselenggarakan di KCCI pada tanggal 11 Februari 2025. (Binar Candra Auni)

Kuliah khusus tentang metode pengajaran bahasa Korea diselenggarakan di KCCI pada tanggal 11 Februari 2025. (Binar Candra Auni)


Setelah beberapa tahun mengajar beragam kalangan dengan berbagai tujuan, ada satu hal yang penulis pahami, yaitu tidak ada metode pengajaran yang bisa diterapkan secara seragam. Setiap pemelajar memiliki kebutuhan dan tantangannya sendiri. Pengajar pun harus terus belajar dan menyesuaikan pendekatan mengajarnya.

Oleh karena itu, penulis hadir di kuliah khusus tentang metode pengajaran bahasa Korea yang diadakan oleh KCCI (Korean Cultural Center Indonesia). Kuliah khusus yang diselenggarakan pada 11 Februari 2025 di Multifunction Hall KCCI menghadirkan narasumber Fitri Meutia yang merupakan dosen Universitas Nasional dan memiliki gelar doktor dari Universitas Kyung Hee dalam bidang Pendidikan Bahasa Korea untuk Orang Asing.

Tak hanya berbagi tentang tantangan dalam pembelajaran bahasa Korea, ia juga membahas pendekatan pengajaran yang efektif. Peserta yang hadir berasal dari beragam latar belakang, termasuk mahasiswa, pengajar, dan kalangan umum yang memiliki ketertarikan terhadap pengajaran bahasa Korea.

Sesi dimulai dengan pemaparan mengenai berbagai tantangan yang dihadapi pemelajar bahasa Korea di Indonesia. Meutia menjelaskan bahwa perbedaan linguistik dan budaya menjadi faktor utama yang membuat bahasa Korea terasa sulit dipelajari bagi orang Indonesia.

Aturan pelafalan huruf Korea yang berbeda dengan bahasa Indonesia membuat para pemelajar kesulitan untuk melafalkan kata-kata dalam bahasa Korea. Selain itu, struktur kalimat dan tata bahasa keduanya berbeda. Komunikasi dalam bahasa Indonesia dan bahasa Korea pun tidak sama karena adanya sistem honorifik.

Dari berbagai tantangan yang dibahas, elipsis (penghilangan elemen dalam kalimat) menjadi hal yang paling menarik perhatian penulis. Dalam bahasa Indonesia, subjek dalam sebuah kalimat cenderung disebutkan secara eksplisit. Sebaliknya, dalam bahasa Korea, subjek seringkali dihilangkan.

Hal tersebut membuat pemelajar berbahasa Indonesia sering mengalami kesulitan dalam memahami kalimat. Bahasa Korea dan bahasa Indonesia adalah bahasa yang termasuk dalam kategori bahasa yang bergantung pada konteks dan nuansa. Meskipun demikian, perbedaan antara keduanya perlu dipaparkan oleh pengajar kepada pemelajar.

Narasumber sedang memaparkan tentang metode pengajaran bahasa Korea pada kuliah khusus tentang metode pengajaran bahasa Korea yang diselenggarakan di KCCI pada tanggal 11 Februari 2025. (Binar Candra Auni)

Narasumber sedang memaparkan tentang metode pengajaran bahasa Korea pada kuliah khusus tentang metode pengajaran bahasa Korea yang diselenggarakan di KCCI pada tanggal 11 Februari 2025. (Binar Candra Auni)


Meutia juga membahas berbagai metode pengajaran bahasa Korea. Selain itu, ia juga menekankan bahwa setiap sesi pembelajaran bahasa Korea idealnya memiliki struktur yang jelas agar pemelajar dapat menyerap materi secara optimal.

Dalam pembelajaran bahasa Korea, terdapat lima tahapan utama yang umumnya digunakan dalam setiap sesi pengajaran. Tahap pertama adalah pengantar yang bertujuan untuk memperkenalkan topik atau materi yang akan dipelajari. Pada tahap ini, pengajar membangun konteks dan memberikan gambaran umum tentang materi yang akan diajarkan.

Tahap berikutnya adalah penyajian makna. Saat ini, pengajar menjelaskan makna kata atau struktur bahasa yang menjadi fokus pembelajaran. Penyajian ini bisa dilakukan melalui contoh kalimat, ilustrasi, atau situasi kontekstual agar siswa dapat memahami dengan lebih baik.

Tahap ketiga adalah latihan yang berfungsi untuk memperkuat pemahaman siswa terhadap materi yang telah diberikan. Pada tahap ini, siswa diberi kesempatan untuk berlatih menggunakan kosakata atau struktur tata bahasa dalam berbagai bentuk latihan, baik lisan maupun tertulis. Setelah itu, tahap aplikasi dilakukan untuk menerapkan materi yang telah dipelajari dalam situasi yang lebih luas, seperti diskusi atau percakapan dengan teman sekelas.

Tahap terakhir adalah penutup, di mana pengajar memberikan rangkuman atau penguatan konsep agar siswa mengingat materi yang telah dipelajari.

Foto di sebelah kiri merupakan poster kuliah khusus metode pengajaran bahasa Korea yang diselenggarakan di KCCI pada tanggal 11 Februari 2025. (KCCI). Foto di sebelah kanan merupakan salah satu kelas tempat penulis mengajar bahasa Korea. (Binar Candra Auni)

Foto di sebelah kiri merupakan poster kuliah khusus metode pengajaran bahasa Korea yang diselenggarakan di KCCI pada tanggal 11 Februari 2025. (KCCI). Foto di sebelah kanan merupakan salah satu kelas tempat penulis mengajar bahasa Korea. (Binar Candra Auni)


Dari kuliah khusus pengajaran bahasa Korea, penulis diingatkan kembali bahwa tidak ada satu metode yang benar-benar sempurna untuk setiap pemelajar. Setiap pemelajar memiliki tujuan yang khusus dan setiap metode memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Sebagai pengajar, penting untuk memilih pendekatan yang paling sesuai dengan kebutuhan dan keadaan.

Mengajar bahasa Korea bukanlah sekadar memberikan materi, tetapi juga memahami bagaimana pemelajar menyerap informasi guna membantu mereka menghadapi tantangan. Acara kuliah khusus pengajaran bahasa Korea penting dan bermanfaat bagi para pengajar bahasa Korea di Indonesia. Selain mendapatkan wawasan baru, kuliah ini juga menjadi kesempatan untuk mendiskusikan berbagai tantangan dalam pengajaran.

Seperti yang dikatakan dalam ungkapan Korea, gyohaksangjang, melalui proses pembelajaran, guru dan murid berkembang bersama. Dalam perjalanan mengajar, pengajar juga terus belajar. Kuliah khusus ini mengingatkan penulis bahwa pengajaran bukanlah proses satu arah, tetapi merupakan perjalanan bersama pemelajar yang terus berkembang seiring dengan pengalaman dan pembelajaran.


margareth@korea.kr

*Artikel ini ditulis oleh Wartawan Kehormatan Korea.net. Wartawan Kehormatan merupakan komunitas masyarakat dunia yang menyukai Korea dan membagikan minat mereka terhadap Korea dalam bentuk tulisan.

konten yang terkait