Penulis: Wartawan Kehormatan Hurum Maqshuro dari Indonesia
Foto: Hurum Maqshuro
Pada tanggal 26 dan 27 Oktober 2024 Pemerintah Kota Busan menyelenggarakan Festival Seni Rakyat Busan 2024 yang bertema "Baram Baram Baram" di Taman Warga Busan, Busanjin-gu, kota Busan. Acara ini terbuka untuk umum dan gratis.
Selain terdapat pertunjukan seni tradisional rakyat, tersedia pula stan-stan kegiatan menarik dan menyenangkan, seperti mengenakan kostum tari, memainkan alat musik tradisional, membuat hopae atau mapae (benda untuk memverifikasi atau menunjukan status pribadi seseorang pada masa Joseon), membuat cheongsachorong atau lentera tradisional Korea, dan membuat keramik dengan teknik kerajinan tradisional Korea.
Penulis mengunjungi festival ini pada hari pertama penyelenggaraannya dan tiba sekitar jam tiga sore. Saat itu, para panitia mengajak partisipasi warga untuk mengikuti berbagai program yang ada di dalam festival tersebut.
Terdapat perlombaan menarik bagi warga yang bersedia tampil ke depan panggung utama. Setelah perlombaan selesai, pertunjukan "Dongnae Yaryu" digelar. Pertunjukan ini adalah sebuah pertunjukan drama topeng tradisional Korea yang telah dilakukan selama lebih dari 120 tahun di Oncheon-dong, Dongnae-gu, Busan.
Dongnae Yaryu secara tradisional dilakukan pada malam hari ke-15 pada tahun baru kalender lunar dan dilakukan setelah acara permainan tarik tambang. Tarian ini merupakan sebuah ekspresi harapan atau doa untuk kemakmuran pertanian dan perdamaian. Pada masa kini tarian ini dilakukan sebagai hiburan tradisional dan tidak mengandung aspek spiritual.
Yaryu merujuk pada drama yang ditampilkan di luar ruangan dengan area yang cukup luas seperti lapangan. Isi utama pertunjukan ini adalah sebuah satire dan kritik terhadap rakyat biasa dan kaum bangsawan pada masa Joseon. Dongnae Yaryu merupakan salah satu Warisan Budaya Takbenda Nasional Korea.
Selain Dongnae Yaryu, penulis juga berkesempatan menikmati pertujukan "Dadaepo Huri Sori." Dadaepo Huri Sori merupakan sebuah lagu rakyat khas daerah Dadaepo Busan yang memiliki nilai rakyat, musikal dan budaya tradisional terkait produksi dan pelestarian peralatan serta metode penangkapan ikan teri.
"Dadaepo Huri Sori" adalah sebuah lagu rakyat yang dinyanyikan saat menangkap ikan teri di pantai dan memiliki gerakan yang mengikuti urutan pekerjaan. Lagu ini dapat dinyanyikan oleh nelayan secara individu maupun berkelompok dan dalam bentuk panggilan dan balasan (sahut-menyahut).
Isi lagu ini antara lain adalah momen saat memuat jaring ke kapal hingga ke lokasi penangkapan ikan teri. Lagu ini telah diwariskan sejak zaman kuno dan menjadi perwakilan lagu kerja penangkapan ikan di Korea. "Dadaepo Huri Sori" juga ditetapkan sebagai Warisan Budaya Takbenda Kota Busan.
Menonton pertunjukan di Festival Seni Rakyat Busan memberikan kesempatan bagi penulis untuk mengenal budaya tradisional rakyat yang unik dan menarik. Penulis merasa kagum dengan pelestarian budaya tradisional yang terus diperkenalkan kepada kaum muda di Busan.
margareth@korea.kr
*Artikel ini ditulis oleh Wartawan Kehormatan Korea.net. Wartawan Kehormatan merupakan komunitas masyarakat dunia yang menyukai Korea dan membagikan minat mereka terhadap Korea dalam bentuk tulisan.