Penulis: Wartawan Kehormatan
Hanum Nur Aprilia dari
Indonesia
Pada Kamis 19 September 2024 Korean Cultural Center Indonesia (KCCI) mengadakan acara menarik bertajuk "Serba-Serbi Korea.net, Pilar Informasi Seputar Budaya Korea." Acara ini menjadi ajang bagi masyarakat Indonesia untuk lebih mengenal Korea.net, situs resmi di bawah Kementerian Kebudayaan, Olahraga, dan Pariwisata Republik Korea.
Dalam acara yang berlangsung secara luring dan daring ini, Margareth Theresia yang merupakan wartawan Korea.net asal Indonesia berbagi wawasan mendalam tentang peran situs ini dalam mempromosikan budaya Korea kepada dunia internasional, termasuk Indonesia yang merupakan salah satu negara dengan penggemar
hallyu (gelombang Korea) terbesar.
Pada acara "Serba-Serbi Korea.net, Pilar Informasi Seputar Budaya Korea" peserta mendapatkan pemaparan terkait penyebaran informasi dan promosi budaya Korea secara global melalui platform Korea.net. (KCCI)
Korea.net bukan sekadar portal berita, situs ini berperan penting dalam menyebarkan informasi mengenai berbagai aspek kehidupan Korea kepada masyarakat global. Dari isu politik, ekonomi, hingga budaya populer, Korea.net menjadi pintu masuk untuk memahami Korea lebih dalam.
Setiap siaran pers dari kementerian di Korea dikumpulkan dan dipilah, informasi yang paling menarik bagi audiens internasional akan diterjemahkan ke berbagai bahasa. Proses publikasi ini dimulai dalam bahasa Korea dan diterjemahkan ke 10 bahasa lainnya. Di antara 10 bahasa tersebut, Indonesia menjadi bahasa terbaru yang ditambahkan pada tahun 2022.
Penambahan bahasa Indonesia di Korea.net merupakan bagian dari kebijakan pemerintah Korea untuk memperluas jangkauan informasi ke negara-negara dengan populasi besar dan minat yang tinggi terhadap budaya Korea, khususnya di wilayah Asia Tenggara.
Dengan meningkatnya popularitas
K-pop,
K-drama, dan fenomena
hallyu lainnya di Indonesia, penambahan situs khusus bahasa Indonesia di Korea.net memungkinkan lebih banyak orang Indonesia memahami Korea dengan lebih baik. Tidak hanya melalui industri hiburan, tetapi juga dari segi budaya, sejarah, dan diplomasi. Inilah yang menjadi sorotan dalam acara di KCCI, yakni peran penting media dalam diplomasi budaya.
Korea.net merupakan situs resmi di bawah Kementrian Kebudayaan, Olahraga, dan Pariwisata yang dapat diakses dalam 10 bahasa untuk menjangkau masyarakat mancanegara. (Hanum Nur Aprilia)
Selama acara, Margareth mengajak peserta untuk menjelajahi Korea.net lebih dalam dengan memperkenalkan beberapa bagian kunci situs tersebut. Ia menjelaskan bahwa fokus berita di Korea.net mencakup berbagai topik, mulai dari kebijakan pemerintah, bisnis, isu sosial, hingga kebudayaan.
Selain itu, situs ini juga menampilkan informasi tentang acara-acara yang diadakan oleh KCC (pusat kebudayaan korea) di seluruh dunia. Khusus untuk situs versi bahasa Indonesia, hanya acara KCCI yang ditampilkan untuk bagian acara di luar korea. Margareth juga memperkenalkan anggota redaksi dan media sosial yang terafiliasi dengan Korea.net. Kedua komponen ini berkontribusi besar dalam menyebarluaskan budaya Korea ke berbagai penjuru dunia.
Lebih lanjut, Margareth juga menjelaskan bagaimana laman Korea.net baru saja diperbarui tampilannya. Bagian multimedia ditambahkan di laman utama untuk memberikan akses visual yang lebih menarik. Adapun, bagian Wartawan Kehormatan kini mendapat sorotan yang lebih tinggi setelah dipindahkan ke area tepat setelah berita utama. Tujuannya jelas —menjangkau khalayak yang lebih luas dan memberikan informasi terkait budaya, pariwisata, dan berbagai informasi tentang Korea dari sudut pandang masyarakat dunia.
Sebagai bagian dari Divisi Hubungan Masyarakat Global di Kementerian Kebudayaan, Olahraga, dan Pariwisata, Korea.net memiliki program tahunan kreator konten Korea yang mencakup Wartawan Kehormatan dan K-influencer. Program ini bertujuan untuk menjangkau khalayak global dan menunjukkan bahwa Korea bukan hanya tentang
K-pop dan
K-drama, tetapi juga memiliki banyak aspek lain yang patut diketahui.
Margareth menjelaskan bahwa artikel yang menuliskan pengalaman pribadi dan wawancara langsung yang terkait dengan budaya Korea mendapatkan kesempatan untuk dipilih dan dipublikasikan di laman utama Korea.net kalau artikel tersebut disertai foto-foto berkualitas dan detail yang informatif.
Melalui acara ini, masyarakat Indonesia mendapatkan wawasan yang mendalam mengenai peran wartawan di media resmi pemerintah Korea dan bagaimana Korea menjalin diplomasi internasional melalui unsur budaya. (Hanum Nur Aprilia)
Sesi tanya jawab dalam acara ini mengungkap berbagai pertanyaan menarik dari peserta, banyak di antaranya penasaran tentang kesan pribadi Margareth sebagai wartawan asal Indonesia yang bekerja di Korea. Margareth pun membagikan pengalaman yang tidak terlupakan saat ia mewawancarai Big Ocean yang merupakan sebuah grup musik Korea yang terdiri dari tiga orang anggota dengan gangguan pendengaran.
Dalam wawancara tersebut, para anggota grup berbagi perjuangan mereka mengenali nada-nada musik melalui gerakan otot perut yang membuat Margareth hampir menangis karena terharu dengan perjuangan mereka. Pengalaman seperti ini yang penuh dengan kedekatan emosional adalah salah satu alasan mengapa Margareth merasa terhubung kuat dengan profesinya sebagai wartawan di Korea.
Antusiasme peserta juga terlihat dalam diskusi tentang peran wartawan asing di Korea.net. Banyak yang ingin tahu lebih jauh tentang bagaimana sistem kerja mereka, terutama mengingat banyaknya tantangan yang dihadapi dalam memahami dan menerjemahkan konteks Korea ke dalam bahasa dan budaya asing. Margareth menjelaskan kehadiran wartawan asing memainkan peran signifikan dalam memilah jenis berita dan memilih nuansa bahasa yang hanya dapat dipahami oleh mereka yang tumbuh dalam budaya tersebut.
Margareth pun bercerita mengenai perannya sebagai wartawan di media yang berada langsung di bawah kementerian. Hal ini membawanya untuk menjalani liputan ke segala penjuru Korea, mulai dari Ibu Kota Seoul, Kota Sejong, hingga Pulau Jeju. Bahkan artikel yang ia garap diharuskan untuk ditulis dalam bahasa Korea terlebih dahulu sebelum nantinya diterjemahkan ke bahasa Indonesia. Hal ini membuat penulis kagum dengan dedikasi Margareth serta terinspirasi untuk menulis lebih giat.
Peserta acara berasal dari berbagai kalangan yang memiliki ketertarikan pada budaya Korea. (KCCI)
Melalui sesi foto bersama, acara yang berlangsung selama 2 jam tersebut pun ditutup. Penulis senang dapat berpartisipasi dalam acara ini karena meskipun sudah memasuki tahun kedua sebagai Wartawan Kehormatan, acara ini adalah acara pertama yang penulis hadiri secara tatap muka. Pemaparan dari Margareth memberikan penulis wawasan yang lebih dalam mengenai peran dari Korea.net dan membuka mata penulis mengenai diplomasi budaya ala Korea.
Bagi peserta seperti Ria yang merupakan seorang warga Jakarta yang penulis wawancarai seusai acara, acara ini membuka cakrawala baru tentang media dan budaya, khususnya yang berkaitan dengan Korea. Ketertarikan Ria dengan Korea berawal dari kecintaannya pada drama Korea. Akan tetapi, setelah acara ini, ia menjadi tertarik untuk terlibat lebih jauh dengan kegiatan seputar Korea, terutama dalam program Wartawan Kehormatan yang dapat menjadi wadah untuk menyalurkan minatnya terhadap budaya Korea melalui tulisan.
Dari pengalaman wartawan Indonesia di Korea hingga ketertarikan peserta acara dalam program Wartawan Kehormatan, acara ini bukan hanya memperkenalkan peran Korea.net dalam menyebarkan informasi dan berita seputar Korea, tetapi juga membuka kesempatan untuk saling memahami dan menghargai budaya di tingkat yang lebih personal.
sofiakim218@korea.kr
*Artikel ini ditulis oleh Wartawan Kehormatan Korea.net. Wartawan Kehormatan merupakan komunitas masyarakat dunia yang menyukai Korea dan membagikan minat mereka terhadap Korea dalam bentuk tulisan.