Penulis: Wartawan Kehormatan Frenky Ramiro de Jesus dari Timor-Leste
Foto: Frenky Ramiro de Jesus
Sudah bukan rahasia lagi jika pesona pariwisata Korea selalu menjadi incaran banyak wisatawan mancanegara. Bukan hanya wisatawan biasa, melainkan para pesohor dunia pun terpincut dengan pesona yang dimiliki Korea.
Pada tanggal 11 Juli 2024, grup K-pop NewJeans telah dilantik menjadi duta kehormatan pariwisata Korea untuk mempromosikan keindahan pariwisata Korea. Pada kesempatan yang sama pun telah dirilis iklan yang berkonsep Koreans' Korea yang terbagi menjadi dua bagian, yaitu "K-Food" dan "K-Experience."
Melalui "K-Experience," penulis pun ingin memperkenalkan dan membagi pengalaman mengunjungi salah satu tempat wisata di Provinsi Gyeonggi, yaitu Pyeongtaek pada pekan lalu. Meski Pyeongtaek bukanlah salah satu kota pariwisata terkenal di Korea, tetapi terdapat beberapa destinasi wisata yang bisa dikunjungi dan patut untuk dipromosikan.
Dari berbagai tempat wisata di Pyeongtaek, penulis mengunjungi dua destinasi wisata yaitu Taman Agro-Ekologi Pyeongtaek dan Pyeongtaek Leisure Town.
Penulis bersama teman-teman mengunjungi destinasi wisata pertama, yaitu Taman Agro-Ekologi Pyeongtaek. Seperti taman wisata lainnya, taman ini pun dilengkapi dengan pemandu wisata yang sangat membantu dalam memberikan informasi seputar taman ini.
Berdasarkan penjelasan pemandu wisata, taman ini dikelola secara langsung oleh pemerintah Kota Pyeongtaek yang terbagi menjadi lima bagian yaitu zona taman, kebun binatang, rumah kaca, tempat bermain anak-anak, serta museum.
Terdapat lebih dari 170 spesies tanaman dan bunga yang bisa dilihat di zona taman dan rumah kaca. Tanaman, bunga-bunga, serta dekorasi akan selalu berubah sesuai dengan musim. Setiap tahun pun selalu diselenggarakan Festival Bunga Pyeongtaek saat memasuki musim semi.
Tidak kalah menariknya adalah kebun binatang di taman ini. Meskipun terlihat kecil, tetapi para pengunjung dapat melihat berbagai binatang seperti burung merak, ayam jago, kelinci, dan tupai. Sesekali penulis pun memberikan makan kepada kelinci dengan dedaunan yang diberikan oleh pemandu wisata. Kebun binatang ini terlihat sangat terawat dan bersih.
Beranjak dari kebun binatang, kami menuju Museum Galeri Pameran Pertanian Pyeongtaek. Museum ini menampilkan berbagai perlengkapan pertanian yang digunakan pada zaman dahulu serta metode-metode bertani. Memasuki museum ini, mata penulis langsung tertuju kepada sebuah kalender yang dinamakan “24 Posisi Matahari.” Kalender ini merupakan panduan yang digunakan oleh para petani dalam bertani di empat musim yang berbeda.
Penulis sangat salut dengan pemerintah Kota Pyeongtaek yang mendirikan sebuah museum di tengah taman. Tujuan didirikannya museum ini adalah untuk tetap mengedukasi dan mempertahankan budaya bertani zaman dahulu kepada generasi muda saat ini.
Meninggalkan Taman Agro-Ekologi Pyeongtaek, kami menuju ke destinasi kedua, yaitu Pyeongtaek Leisure Town. Tempat ini merupakan wahana air yang memberikan kesempatan bagi wisatawan untuk menikmati keindahan Danau Pyeongtaek dan sekelilingnya. Wahana ini menjadi tempat yang dapat dinikmati oleh semua kalangan usia sehingga cocok dan ramah untuk keluarga.
Tempat ini menawarkan berbagai macam aktivitas dan hiburan di air, seperti jetski, banana boat, sepeda air, dan ski air. Para pemula yang ingin mencoba ski air tidak perlu khawatir karena disediakan pelatih yang dapat membantu mengajarkan teknik-teknik dan keseimbangan selama berada di atas air.
Penulis dan teman-teman mencoba sepeda air angsa yang sangatlah mudah untuk dinaiki. Menurut penulis, sepeda air sangatlah direkomendasikan bagi mereka yang ingin menikmati keindahan danau dengan nyaman sambil berfoto-foto. Selain itu, wahana ini cukup fleksibel sehingga memberikan kebebasan bagi siapa saja yang ingin menaikinya. Selain itu, sepeda air dapat dikendalikan oleh anak-anak hingga orang dewasa.
Mengakhiri kunjungan wisata di Pyeongtaek, kami pun mengunjungi tempat terapi ternama di Pyeongtaek, yaitu Golden Therapy dan mencoba Rice Bran Enzyme Therapy. Awalnya, penulis pun tidak begitu mengenal terapi ini. Namun, setelah mendapatkan penjelasan secara rinci dari para pegawai, penulis pun antusias untuk mencobanya.
Terapi ini sangat berbeda dengan terapi lainnnya yang pernah penulis coba sebelumnya. Terapi ini menggunakan bekatul halus menutupi seluruh tubuh dengan suhu berkisar antara 65-70 derajat Celcius selama 15 menit.
Berdasarkan penjelasan dari salah satu pegawai, bekatul memiliki banyak sekali manfaat buat tubuh. Dengan suhu yang tinggi, bekatul akan memproduksi enzim yang baik untuk menutrisi kulit serta mengurangi bintik hitam dan kerutan. Efek lain dari terapi ini adalah memperlancar sirkulasi darah, menambah daya tahan tubuh, meningkatkan metabolisme, serta mengurangi rasa sakit lebih-lebih sakit pada saat haid, rematik, dan kesulitan tidur.
Melalui kunjungan wisata ini, penulis tidak saja dapat mengeksplorasi wisata Kota Pyeongtaek, tetapi juga mendapatkan kesempatan untuk merasakan salah satu terapi terbaik di Pyeongtaek yang sangat bermanfaat bagi tubuh. Penulis sangat merekomendasikan Kota Pyeongtaek sebagai salah satu destinasi wisata bagi teman-teman yang ingin mengunjungi Korea.
margareth@korea.kr
*Artikel ini ditulis oleh Wartawan Kehormatan Korea.net. Wartawan Kehormatan merupakan komunitas masyarakat dunia yang menyukai Korea dan membagikan minat mereka terhadap Korea dalam bentuk tulisan.