Wartawan Kehormatan

2024.06.07

Membaca artikel ini dalam bahasa yang lain
  • 한국어
  • English
  • 日本語
  • 中文
  • العربية
  • Español
  • Français
  • Deutsch
  • Pусский
  • Tiếng Việt
  • Indonesian

Penulis: Wartawan Kehormatan Binar Candra Auni dari Indonesia
Foto: Binar Candra Auni

Pembicara, moderator, dan pendukung seminar publik bertajuk Membentuk Masa Depan: Hubungan Indonesia-Korea Pasca Pemilu 2024 berfoto bersama setelah acara selesai diselenggarakan.

Pembicara, moderator, dan pendukung seminar publik bertajuk "Membentuk Masa Depan: Hubungan Indonesia-Korea Pasca Pemilu 2024" berfoto bersama setelah acara selesai diselenggarakan.


Seminar publik bertajuk "Membentuk Masa Depan: Hubungan Indonesia-Korea Pasca Pemilu 2024" diselenggarakan di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia (FISIP UI) pada tanggal 29 Mei 2024. Seminar ini menyoroti aspek-aspek penting dari hubungan kedua negara dan membahas arah masa depan hubungan diplomatik antara Indonesia dan Korea.

Acara dibuka dengan sambutan dari Dekan FISIP UI, Semiarto Aji Purwanto. Ia menekankan bahwa saat ini adalah saat yang tepat untuk mendiskusikan masa depan hubungan kedua negara serta memperluas diskusi ke area lain seperti perubahan iklim dan pemulihan pasca pandemi.

Choi Kyung Hee terlihat sedang memaparkan presentasinya mengenai proyek relokasi ibu kota Indonesia dan Korea.

Choi Kyung Hee terlihat sedang memaparkan presentasinya mengenai proyek relokasi ibu kota Indonesia dan Korea.


Acara dilanjutkan dengan paparan dari pembicara utama, yaitu Choi Kyunghee yang merupakan seorang peneliti dan profesor dari Seoul National University Asia Center. Dalam presentasinya, Choi menggambarkan hubungan Indonesia-Korea saat ini dengan fokus pada pemindahan ibu kota Korea dan Indonesia serta persamaan di antara keduanya. Ia menyoroti pentingnya belajar dari pengalaman Korea dalam pemindahan ibu kota negara Indonesia.

Seminar dilanjutkan dengan sesi diskusi panel yang diikuti oleh empat pembicara dan dipandu oleh dosen FISIP UI Getar Hati dan perwakilan Kementerian Luar Negeri Indonesia Baskara Pradipta. Keduanya menjelaskan konteks ekonomi kedua negara dan pentingnya memanfaatkan program seperti IK-CEPA dalam meningkatkan hubungan kerja sama kedua negara.

Muhammad Imam, dosen di Departemen Ilmu Politik FISIP UI, memberikan analisis mendalam tentang hubungan politik antara Indonesia dan Korea. Ia membahas tantangan yang dihadapi kedua negara serta dampaknya terhadap hubungan bilateral. M. Hasan Ansori yang merupakan direktur Eksekutif The Habibie Center, memberikan perspektif sejarah dan sosial dalam hubungan Indonesia-Korea. Ia juga menyampaikan bahwa hubungan kedua negara akan berlanjut di masa depan.

Pembicara terakhir, yaitu Cornelia Ingrid yang merupakan penerima penghargaan IISMA di Universitas Yonsei dan alumnus FISIP UI, berbagi pengalaman pribadinya selama menjalani pertukaran pelajar di Korea. Ia menyampaikan tantangan dan peluang dalam pertukaran budaya di kalangan mahasiswa kedua negara.

Sesi diskusi panel diikuti dengan sesi tanya jawab dengan peserta seminar. Pertanyaan dari peserta menghadirkan diskusi interaktif tentang berbagai topik yang dibahas. Pertanyaan dari peserta mencakup isu-isu seputar strategi diplomatik, kebijakan luar negeri, dan peluang di masa depan.

Sesi tanya jawab membuka kesempatan diskusi antara pembicara dan peserta.

Sesi tanya jawab membuka kesempatan diskusi antara pembicara dan peserta.


Hubungan diplomatik antara Indonesia dan Korea telah berlangsung sejak tahun 1970-an dengan banyak momen penting dan pencapaian yang telah dicapai. Hubungan bilateral kedua negara menunjukkan dinamika yang positif, dengan banyak potensi untuk kerjasama lebih lanjut.

Seminar ini memberikan wawasan tentang proyeksi hubungan Indonesia dan Korea di masa depan. Tak hanya itu, seminar ini juga membuka diskusi tentang pelajaran yang diambil oleh masing-masing negara.

Penulis merasa seminar ini membuka wawasan tentang potensi dan proyeksi hubungan Indonesia-Korea di masa depan. Ditambah lagi, sesi diskusi juga memicu refleksi mendalam tentang bagaimana kedua negara bisa saling belajar dan bekerja sama lebih erat. Penulis berharap hubungan Indonesia-Korea dapat terus berkembang dan membawa manfaat yang signifikan bagi kedua negara.


margareth@korea.kr

*Artikel ini ditulis oleh Wartawan Kehormatan Korea.net. Wartawan Kehormatan merupakan komunitas masyarakat dunia yang menyukai Korea dan membagikan minat mereka terhadap Korea dalam bentuk tulisan.

konten yang terkait