Penulis: Wartawan Kehormatan Annisa Mujahidah Robbani dari Indonesia
Foto: Annisa Mujahidah Robbani
Penulis mulai jatuh cinta pada Korea sejak tahun 2018 sehingga mulai mempelajari bahasa dan budaya Korea secara otodidak sejak tahun 2018. Awalnya penulis merasa sulit untuk mempelajari hal tersebut seorang diri, tetapi berkat pengetahuan yang penulis miliki tersebut, sejak beberapa waktu belakangan ini penulis mampu mengajar bahasa dasar melalui sebuah aplikasi pembelajaran bahasa Korea di Indonesia. Akan tetapi, penulis masih merasa ingin mempelajari bahasa dan budaya Korea lebih jauh sehingga memutuskan untuk mengikuti pelatihan dan pertukaran budaya yang diadakan oleh UNRAM S-Cube Center pada bulan Oktober 2023.
UNRAM S-Cube Center adalah program kerja sama antara Universitas Mataram, Seoul National University Social Responsibility, dan Seoul National Global R&DB Center yang diresmikan pada tanggal 1 Februari 2022 dan disponsori oleh Samick Musical Instruments Co, Ltd. Salah satu program menarik yang dijalankan adalah program KKN (Kuliah Kerja Nyata) Internasional mahasiswa SNU (Seoul National University) ke Indonesia. Program KKN tersebut terdiri dari pelatihan bahasa Korea, pertukaran budaya, dan pengembangan keterampilan.
Dalam program yang dijalankan oleh UNRAM S-Cube Center mulai Oktober 2023, penulis mengikuti kelas bahasa Korea bisnis. Kelas tersebut berjalan hingga Januari 2024 sebanyak dua kali seminggu melalui Zoom dengan dipandu oleh Jung Shua serta enam orang mentor dari SNU dan Universitas Nasional Jakarta. Kelas berlangsung sangat menarik karena dipandu oleh penutur asing berlatar belakang profesional sehingga membuat para peserta bisa lebih memahami kelas dengan nyaman. Setelah melaksanakan pelatihan bahasa Korea selama kurang lebih empat bulan, seluruh peserta mengikuti kegiatan Dispatch selama empat hari.
Selama empat hari, para peserta kegiatan Dispatch diberikan kesempatan untuk belajar bahasa dan budaya Korea secara luring bersama mahasiswa SNU yang didampingi oleh mahasiwa dari Universitas National Jakarta dan Universitas Mataram. Karena jumlah peserta kelas bahasa Korea bisnis yang cukup sedikit, maka kelas kami digabung dengan kelas bahasa Korea pariwisata.
Penulis dan peserta lainnya merasa tersentuh karena para mentor menghormati agama para peserta. Salah satu momen yang berkesan adalah jilbab salah satu peserta yang tidak sengaja terlepas saat melakukan permainan. Mentor wanita langsung sigap membantu peserta tersebut untuk memperbaiki jilbabnya dan mentor pria langsung memalingkan wajah mereka selama peserta tersebut memperbaiki jilbabnya. Selain itu, para mentor juga menyiapkan makanan Korea yang berlabel halal agar para peserta bisa memakannya dengan aman.
Para peserta juga diajak untuk mempelajari berbagai kebudayaan Korea, seperti cara mengenakan hanbok dan memberikan hormat kepada orang yang lebih tua. Selain itu, kami juga mempelajari beberapa kosakata formal serta bermain permainan tukar kata. Pada hari-hari berikutnya, kami belajar membuat jumeokbap (nasi kepal) dengan tuna, bermain yunnori (permainan tradisional Korea), dan memahami transportasi umum di Korea. Pada hari terakhir, diadakan acara Malam Budaya. Saat itu, mahasiswa dari setiap universitas yang berpartisipasi menampilkan berbagai pertunjukan tradisional maupun modern.
Penulis merasa terhormat dan berkesan karena bisa menjadi bagian dari program pelatihan dan pertukaran budaya yang diadakan oleh UNRAM S-Cube Center. Penulis bisa mengikuti program secara gratis, belajar bahasa Korea dari penutur asli, serta mempelajari berbagai tata krama Korea.
margareth@korea.kr
*Artikel ini ditulis oleh Wartawan Kehormatan Korea.net. Wartawan Kehormatan merupakan komunitas masyarakat dunia yang menyukai Korea dan membagikan minat mereka terhadap Korea dalam bentuk tulisan.