Wartawan Kehormatan

2023.11.17

Membaca artikel ini dalam bahasa yang lain
  • 한국어
  • English
  • 日本語
  • 中文
  • العربية
  • Español
  • Français
  • Deutsch
  • Pусский
  • Tiếng Việt
  • Indonesian

Penulis: Wartawan Kehormatan Maulia Resta Mardaningtias dari Indonesia


Pada 2 November 2023, penulis merasa sangat beruntung dapat menginjakkan kaki di Korea untuk memenuhi undangan wisata yang diberikan oleh Dinas Kebudayaan dan Informasi Korea (KOCIS) sebagai Wartawan Kehormatan Terbaik 2023 dari divisi bahasa Indonesia.

Perjalanan yang berlangsung selama 9 hari 8 malam tersebut menyuguhkan pengalaman budaya Korea yang memberikan kesempatan berharga bagi para peserta untuk menyaksikan keunikan dan keindahan pariwisata Seoul dan Gyeongju secara langsung.

Selain itu, perjalanan ini juga mempertemukan penulis dengan orang-orang baik yang membuat musim gugur Korea pertama penulis akan selalu terkenang. Adapun melalui artikel ini, penulis menyoroti beberapa tempat wisata dan kegiatan yang begitu berkesan bagi penulis.


Paradise City, Sudut Estetik Korea di Kota Incheon

231117_Tur HR_1

Gedung Chroma di Paradise City yang didesain sedemikian rupa sehingga menciptakan nuansa yang mewah dan futuristik. (Maulia Resta Mardaningtias)


Di hari pertama, penulis bersama para pemenang Wartawan Kehormatan, K-Influencer, dan juga Talk Talk Korea 2023 yang berasal dari Indonesia, Sri Lanka, dan Venezuela mengunjungi Paradise City untuk makan siang, sebuah kompleks resor yang menampakkan gemerlap kemewahan Korea di Kota Incheon.

Dengan berbagai fasilitas berdesain kelas atas dan futuristik, Paradise City pun kerap dijadikan latar belakang untuk pengambilan konten Korea seperti pemotretan foto konsep grup THE BOYZ untuk album Thrill-ing serta video musik untuk grup T-ARA "TIKI TAKA" dan grup UP10TION "SPIN OFF." Selain itu, reality show populer seperti Single Inferno juga melakukan pengambilan gambar di Hotel Paradise.


Starfield Library, Wujud Mimpi Pecinta Buku

231117_Tur HR_2

Rak buku setinggi 13 meter yang menjadi ciri khas Starfield Library. (Maulia Resta Mardaningtias)


Sebagai seseorang yang senang membaca komik digital, novel, dan buku puisi Korea, mengunjungi Starfield Library yang khas dengan rak buku setinggi 13 meternya merupakan hal pertama yang penulis ingin lakukan jika ke Korea.

Kunjungan ke Starfield Library, perpustakaan populer yang terletak di tengah pusat perbelanjaan ini sebenarnya tidak tercantum dalam rencana perjalanan yang diberikan oleh pengelola tur. Namun, karena berada di lokasi yang sama dengan Ktown4u, tempat di mana para pemenang berkesempatan belajar menari K-pop, para pembimbing tur membawa kami berjalan melalui Starfield Library yang membuat penulis terkejut.

Keindahan dan keestetikan desain rak buku yang tinggi itu terpancar jelas seperti apa yang telah penulis saksikan melalui foto-foto. Selain itu, perpustakaan itu menyediakan begitu banyak buku yang dapat dibaca oleh pengunjung di area perpustakaan.


Istana Gyeongbokgung, Harmonisasi Masa Lampau dan Masa Kini Korea

231117_Tur HR_3

Panorama Istana Gyeongbokgung. (Maulia Resta Mardaningtias)


Istana Gyeongbokgung merupakan istana terbesar di antara lima istana Korea lainnya. Kompleks istana yang terletak di antara gedung-gedung tinggi bergaya modern dan juga bukit-bukit hijau kemerahan menjadikan Istana Gyeongbokgung terlihat sangat unik dan indah seolah memadukan secara harmonis antara nilai-nilai masa lampau dan juga perkembangan masa kini.

Selama waktu kunjungan, penulis sangat mengagumi struktur bangunan dan desain Istana Gyeongbokgung, khususnya bagian atapnya yang dihias oleh warna hijau, kuning, biru, merah, putih, dan hitam yang sangat serasi dan menarik perhatian. Selain itu, sebuah pohon ginko yang daunnya sudah menguning dan berguguran di halaman istana juga menjadi sorotan bagi para pengunjung yang ingin berfoto.

231117_Tur HR_4

Keindahan pohon ginko yang berwarna kuning di halaman Istana Gyeongbokgung. (Maulia Resta Mardaningtias)



K-Wave Festival 2023, Pesta Budaya Korea Yang Mengagumkan

231117_Tur HR_5

Foto bersama para Wartawan Kehormatan dan K-Influencer terbaik, serta para pemenang Talk Talk Korea 2023 di depan Teater Nasional Korea. (KOCIS)


K-Wave Festival merupakan acara utama dalam rangkaian tur yang sangat berkesan bagi penulis. Penulis merasa sangat beruntung dapat menerima penghargaan yang diberikan langsung oleh Direktur KOCIS, Kim Jang Ho. Penulis juga berterimakasih kepada KOCIS dan Korea.net yang telah menciptakan berbagai program yang mewadahi para pegiat budaya Korea untuk secara kreatif membagikan keunikan budaya Korea kepada dunia. Eksistensi acara K-Wave Festival ini membuat para pecinta budaya Korea merasa dihargai dan dicintai oleh Korea.

Hal lain yang membuat K-Wave Festival 2023 begitu berkesan bagi penulis adalah penampilan energik dari para pemenang K-Community Challenge dan juga berbagai grup K-pop, seperti SECRET NUMBER, LIMELIGHT, KARD, dan iKON. Selain itu, sebagai salah satu penggemar grup THE BOYZ, penulis juga merasa sangat bersyukur dapat melihat Eric, salah satu anggota THE BOYZ yang hadir untuk memberikan penghargaan kepada pemenang Talk Talk Korea 2023.


Museum Sastra Yoon Dong-Ju, Mengenal Sebuah Perjuangan Melalui Puisi

231117_Tur HR_6

Buku yang ditempel pada dinding ini adalah replika buku kumpulan puisi Yoon Dong-Ju dan juga berbagai macam buku koleksi pribadi Yoon Dong-Ju. (Maulia Resta Mardaningtias)


Di hari keempat, seorang pemandu wisata menemani perjalanan wisata yang bertemakan sejarah dan literasi UNTUK mengunjungi Museum Sastra Yoon Dong-Ju. Yoon Dong-Ju merupakan seorang penyair Korea yang terkenal dengan karya-karyanya yang mencerminkan pikiran dan perasaan sedih pada masa penjajahan Jepang.

Walaupun Yoon Dong-Ju dikenal sebagai seorang penyair puisi, tetapi secara bersamaan ia juga dikenal sebagai sosok pejuang gerakan kemerdekaan Korea. Di dalam museum itu, terdapat ruang pameran berisikan replika naskah puisi, buku kumpulan puisi ciptaan Yoon Dong-Ju, dan juga beberapa koleksi buku pribadi Yoon Dong-Ju.

Selain mengunjungi museum, para peserta juga berjalan melalui Pasar Tongin menuju sebuah kompleks perumahan di mana rumah Yoon Dong-Ju selama ia hidup dulu berada. Di dinding bata suatu lokasi, terpasang sebuah papan metal bertuliskan Site of Yoon Dong-Ju’s Boarding House.

231117_Tur HR_7

Papan metal yang menandakan lokasi rumah kos Yoon Dong-Ju yang saat ini sudah tidak ada secara fisik, tetapi diharapkan para pengunjung dapat terinspirasi dari puisi-puisi Yoon Dong-Ju yang dipamerkan dalam museum. (Maulia Resta Mardaningtias)



Bukchon Hanok Village, Perumahan Bergaya Tradisional yang Berpenghuni

231117_Tur HR_8

Penulis dan Wartawan Kehormatan lainnya mengenakan hanbok dan berjalan-jalan di Bukchon Hanok Village yang memiliki desain rumah tradisional Korea. (Maulia Resta Mardaningtias, KOCIS)


Di hari kelima sebelum melanjutkan perjalanan ke Kota Gyeongju, para peserta dibagi menjadi tiga tim, yakni Wartawan Kehormatan, K-Influencer, dan Talk Talk Korea 2023. Ketiga tim kemudian mengunjungi Bukchon Hanok Village dengan mengenakan hanbok yang disewa dari toko yang berbeda untuk setiap tim.

Bukchon Hanok Village merupakan area perumahan bergaya hanok, atau rumah tradisional Korea. Walaupun kompleks perumahan ini sangat estetik dan memiliki nilai budaya sehingga menjadi salah satu tujuan wisata para turis, setiap rumah di Bukchon Hanok Village memiliki penghuni asli sehingga para wisatawan dihimbau untuk tidak berisik ketika berjalan-jalan di kompleks perumahan tersebut.


Mengunjungi Kantor Korea.net, Dinas Kebudayaan dan Informasi Korea (KOCIS)

231117_Tur HR_9

Penulis berfoto bersama kedua Manajer Divisi Bahasa Indonesia (Monthi Rosselini)


Setelah mengunjungi Bukchon Hanok Village, tim Wartawan Kehormatan mengunjungi kantor Korea.net di mana penulis beserta ketujuh Wartawan Kehormatan lainnya bertemu dengan manajer masing-masing bahasa dan menyampaikan rasa terima kasih atas kerja keras mereka selama ini. Selain itu, para Wartawan Kehormatan dan juga para manajer berkumpul di ruang rapat untuk mendiskusikan dan memberikan masukan untuk keberlangsungan program Wartawan Kehormatan.


Kota Gyeongju, Menelusuri Keindahan Museum Tanpa Dinding

231117_Tur HR_10

Penulis berfoto di depan Daereungwon Tomb (kiri), Kuil Bulguksa (tengah), dan Cheomseongdae observator astronomi tertua di Asia (kanan) yang telah dinobatkan sebagai situs warisan dunia UNESCO di Gyeongju. (Maulia Resta Mardaningtias)


Kota Gyeongju kerap disebut sebagai museum tanpa dinding di mana banyak sekali peninggalan era Kerajaan Silla yang ditemukan di kota tersebut. Ketika mengunjungi Kota Gyeongju, penulis sangat terpesona dengan keindahan alam di sekitar tempat wisata yang masih terjaga. Seorang pemandu menjelaskan bahwa keindahan yang masih terjaga tersebut terjadi karena inisiatif pemerintah untuk membedakan area pembangunan kota modern dari area wisata budaya.

Selama di Gyeongju, kami mengunjungi berbagai tempat bersejarah yang dinobatkan sebagai situs warisan dunia oleh UNESCO, seperti Daereungwon Tomb Complex; Cheomseongdae Observatory, observatori astronomi tertua di Asia; Hwangnidan-gil; Istana Donggung dan Kolam Wolji; Museum Nasional Gyeongju; dan Kuil Bulguksa.

Setiap lokasi wisata yang dikunjungi terdapat kesan mendalam dan juga cerita tersendiri bagi penulis, tetapi diantara itu semua, penulis sangat terpesona dengan keindangan Istana Donggung dan Kolam Wolji yang kami kunjungi kala senja. Seperti mimpi yang menjadi kenyataan, pemandangan indah yang sebelumnya hanya dapat penulis nikmati melalui foto di internet, kini bisa penulis saksikan dengan mata kepala sendiri.

231117_Tur HR_11

Istana Donggung dan Kolam Wolji yang begitu indah seiring terbenamnya matahari. (Maulia Resta Mardaningtias)


Selain itu, kunjungan kami ke Museum Nasional Gyeongju juga menjadi hal yang sangat berkesan bagi penulis. Dipandu oleh pemandu wisata yang berasal dari Gyeongju, penulis mendengar banyak cerita dan mempelajari sebagian sejarah Kerajaan Silla melalui artefak-artefak peninggalan Kerajaan Silla yang ditemukan dalam makam.

Saat itu, sang pemandu menunjuk salah satu artefak manik-manik kaca berwarna biru yang ditemukan di makam Raja Michu dan mengatakan bahwa mereka meyakini bahwa manik biru tersebut tidak berasal dari Kerajaan Silla, melainkan diimpor dari Pulau Jawa, Indonesia. Penjelasan tersebut membuat para peserta dari Indonesia pun terhentak kagum dan senang.

231117_Tur HR_12

Inlaid Glass Bead atau manik-manik kaca yang ditemukan di makam Raja Michu, Gyeongju. (Maulia Resta Mardaningtias)


Itulah sebagian keindahan Korea yang dapat penulis bagikan melalui artikel ini. Penulis berharap keindahan wisata dan budaya Korea yang telah penulis saksikan ini mampu meningkatkan semangat teman-teman Wartawan Kehormatan dalam meraih mimpinya untuk mengunjungi Korea.


margareth@korea.kr

*Artikel ini ditulis oleh Wartawan Kehormatan Korea.net. Wartawan Kehormatan merupakan komunitas masyarakat dunia yang menyukai Korea dan membagikan minat mereka terhadap Korea dalam bentuk tulisan.

konten yang terkait