Wartawan Kehormatan

2023.09.14

Membaca artikel ini dalam bahasa yang lain
  • 한국어
  • English
  • 日本語
  • 中文
  • العربية
  • Español
  • Français
  • Deutsch
  • Pусский
  • Tiếng Việt
  • Indonesian

Penulis: Yuliana Jasin dari Indonesia
Foto: Yuliana Jasin


Korea Craft and Design Foundation atau KCDF mengadakan pameran bertema "That's Korea: Warna Tradisional, Budaya" pada tanggal 6-10 September 2023 di Dia.Lo.Gue., Kemang, Jakarta Selatan. Pameran ini bisa disaksikan dari pukul 11:00 WIB sampai dengan pukul 20:00 WIB setiap harinya.

Korea Craft and Design Foundation atau KCDF adalah fondasi umum di bawah Kementerian Kebudayaan, Olahraga, dan Pariwisata yang didirikan untuk mempromosikan serta mengembangkan kerajinan, desain, dan budaya hidup tradisional.

Pameran ini merupakan salah satu bagian dari "That's Korea," yaitu acara yang diselenggarakan oleh Kementerian Kebudayaan, Olahraga, dan Pariwisata Korea bersama Korea Craft and Design Foundation selama bulan September 2023. "That's Korea," diadakan untuk mencerminkan hubungan dan gerakan aktif dalam pertukaran budaya antara Korea dengan negara lainnya.

230914_pameran Korea_1

Pameran bertema "That's Korea: Warna Tradisional, Budaya" digelar pada tanggal 6-10 September 2023 di Dia.Lo.Gue., Kemang, Jakarta Selatan.


"That's Korea: Warna Tradisional, Budaya" adalah sebuah pameran khusus untuk memamerkan karya kerajinan hidup tradisional yang dibuat di lingkungan alam Korea dengan tujuan agar pengunjung dapat melihat nilai-nilai budaya Korea secara langsung. Karya-karya dalam pameran ini diharapkan dapat menjadi kesempatan yang berarti bagi masyarakat yang hidup di era modern untuk merasakan betapa berharganya keterampilan tradisional dan memahami filosofi pengrajin-pengrajin di Korea.

Dalam pameran ini, Korea Craft and Design Foundation menghadirkan karya-karya pengrajin terbaik Korea melalui 120 karya pengrajin dari berbagai generasi. 120 karya yang dipamerkan merupakan karya-karya yang selaras dari material yang menggunakan bahan alam, diolah dengan cara tradisional dan juga modern, dengan warna-warna unik yang mengandung emosi dan nuansa empat musim.

Selain pameran karya seni, juga diselenggarakan seminar yang membahas pemanfaatan budaya dan kesenian tradisional secara modern. Salah satunya adalah Seminar Hanji yang diadakan pada hari Kamis tanggal 7 September 2023 pukul 16:00 WIB.

Seminar Hanji dimulai dengan sambutan dari Jang Dong Wang, Presiden Korea Craft and Design Foundation. Ia mengatakan bahwa tujuan pameran ini diselenggarakan adalah untuk memperkenalkan kepada masyarakat Indonesia mengenai keindahan dan nilai budaya tradisional Korea yang unik yang dapat dinikmati bahkan dalam kehidupan modern.

Pameran kali ini juga sekaligus mempromosikan Ongojisin. Ongojishin merupakan sebuah ungkapan Korea yang berarti "belajar dari yang lama untuk mengetahui yang baru." Maksudnya adalah melalui budaya tradisional, kita dapat introspeksi dan belajar dari pengalaman. Oleh karena itu, makin banyak kita melihat, makin kita terpesona oleh kearifan dan kreativitas lama. Selama proses pembelajaran itu muncullah integrasi baru dalam budaya yang diinterpretasikan. Hal ini membuat masa lalu dan masa kini bertemu untuk membuka masa depan.

Jang juga berharap pameran ini dapat menjadi tempat komunikasi antara orang-orang di bidang dunia seni dan budaya yang bekerja untuk mengembangkan budaya, baik di Korea maupun Indonesia. Selain itu, ia juga berharap pertukaran budaya aktif antara Korea dan Indonesia dapat lebih terwujud.

230914_pameran Korea_2

Presiden Korea Craft and Design Foundation Jang Dong Wa memberikan sambutan pada pembukaan Seminar Hanji.


Seminar ini terdiri dari tiga sesi. Pada sesi pertama, Fotografer Nam Jonghyun menjelaskan tentang pemanfaatan hanji tradisional dan kerajinan modern. Hanji merupakan kertas tradisional Korea yang halus, tetapi tidak mudah robek. Hanji terbuat dari pohon murbei dan berbeda dengan kertas biasa. Foto dan gambar yang dicetak dengan menggunakan hanji dapat bertahan dalam waktu yang lama, bahkan selama ratusan tahun.

Pranada L. Malasan menjelaskan tentang kerajinan dan desain Indonesia di era kontemporer pada sesi kedua. Indonesia mempunyai kekayaan sumber daya alam, seni, dan budaya yang tercermin dari kekayaan ragam kerajinan dan produk tradisional sehari-hari. Namun, sayangnya saat ini kerajinan tangan di Indonesia menghadapi banyak kendala, seperti sulitnya regenerasi pengrajin dan persaingan dengan produk global.

Pada sesi ketiga, Kim Ju Il menjelaskan tentang teknik kerajinan tradisional Korea. Teknik kerajinan Korea memiliki teknik yang menuntut kreativitas estetika dan kesempurnan teknis, serta teknologi kerajinan yang mengubah nilai budaya tradisional menjadi estetika desain modern dengan menggunakan sumber daya Korea.

Korea Craft and Design Foundation membina teknik kerajinan tangan agar para pengrajin dapat meningkatkan nilai budaya warisan tradisional serta menyebarkan sumber daya dan budaya Korea melalui kolaborasi dan kerja sama dari para pengrajin Korea dan Indonesia.

230914_pameran Korea_3

Mangkok yang biasa digunakan di kuil Budha karya dari Joen Sanggeun.



margareth@korea.kr

*Artikel ini ditulis oleh Wartawan Kehormatan Korea.net. Wartawan Kehormatan merupakan komunitas masyarakat dunia yang menyukai Korea dan membagikan minat mereka terhadap Korea dalam bentuk tulisan.

konten yang terkait