Penulis: Wartawan Kehormatan Monthi Rosselini dari Indonesia

Foto: Monthi Rosselini

Dalam rangka memperingati tahun peringatan hubungan bilateral Korea dan Indonesia yang ke-50, pada bulan Juni 2023, Korean Cultural Center Indonesia mengadakan sebuah lomba memasak yang bertajuk "Aku Juga Chef!". Tema yang diangkat dari lomba ini adalah memasak sebuah hidangan yang menggunakan bahan perpaduan dari Korea dan Indonesia. Pada lomba ini, peserta diminta untuk membuat masakan yang mengikutsertakan salah satu atau kedua dari bahan masakan Indonesia, yaitu kecap manis dan sambal, serta bahan masakan Korea, yaitu gocujang dan doenjang.

Kecap manis adalah bahan masakan Indonesia yang terbuat dari bahan dasar kedelai hitam dan gula kelapa, sedangkan sambal umumnya berbahan dasar cabai merah yang dihaluskan dengan bawang merah, bawang putih, dan bahan pelengkap lainnya. Sama seperti kimci, jenis sambal pun banyak jenisnya. Kemudian, bahan masakan Korea yang bernama gocujang berasal beras ketan dan bubuk cabai yang difermentasi, sedangkan doenjang adalah kedelai yang difermentasi dan memiliki beraroma khas serta berwarna coklat kemerahan.

Penulis turut serta meramaikan lomba memasak KCCI "Aku Juga Chef!" dengan memilih memasak menggunakan bahan kecap manis dipadukan dengan gocujang. Hidangan yang penulis buat bernama udang panggang pedas manis. Alasan penulis memilih jenis masakan ini adalah karena penulis merasa masakan seperti ini memiliki kesan tropikal dan eksotis sehingga cocok disajikan pada musim panas. Penulis berharap nantinya semua orang juga dapat membuat hidangan ini di rumah. Oleh karena itu, penulis mencoba untuk menggunakan bahan-bahan yang mudah didapat serta menggunakan cara memasak yang praktis dan mudah untuk diikuti.

Bahan-bahan yang penulis gunakan dalam memasak udang panggang pedas manis antara lain adalah 150 gram udang besar, dua sendok makan gocujang, dua sendok teh kecap manis, tiga sendok teh santan, satu sendok teh kecap asin, daun jeruk secukupnya, jeruk limau, dan minyak sayur.

Cara memasaknya sangat mudah, pertama-tama penulis membersihkan udang dan membelah dua punggung udang tidak sampai putus hingga berbentuk seperti kupu-kupu kemudian ditiriskan. Selanjutnya penulis menyiapkan bahan marinasi untuk nantinya dioleskan ke udang sebelum dipanggang. Bahan-bahannnya adalah dua sendok makan gocujang, tiga sendok teh kecap manis, tiga sendok teh santan, dan satu sendok teh kecap asin. Semua bahan marinasi ini kemudian penulis aduk dan oleskan ke udang secara merata. Selanjutnya, untuk menambah rasa segar dan harum pada udang, penulis juga menyiapkan irisan daun jeruk.

Pada tahap memasak, penulis memanaskan minyak sayur secukupnya kemudian memanggang udang di atas wajan pipih hingga harum dan berwarna kecoklatan. Kemudian penulis meniriskannya di piring saji lalu menambahan sedikit perasan jeruk limau. Hidangan ini pun siap disajikan dan dinikmati.

Selesai memasak, penulis dan keluarga langsung mencicipi hidangan eksperimen yang baru pertama kali penulis buat ini. Ternyata rasanya sangat enak. Rasa pedas dari gocujang, rasa manis dari kecap manis, rasa gurih dari santan, serta rasa segar dari aroma daun jeruk dan perasan jeruk limau membuat hidangan ini terasa begitu lezat dan kaya rasa.

Tak terasa satu bulan berlalu. Pada akhir bulan Juli, penulis mendapat surel dari KCC Indonesia yang menginformasikan bahwa penulis merupakan salah satu pemenang dari lomba "Aku Juga Chef!" serta mendapatkan hadiah produk rumah tangga dan voucer makan di restoran Korea.

Penulis sangat senang ketika mengetahui hidangan yang penulis buat terpilih menjadi salah satu hidangan terbaik pada lomba ini. Penulis juga tidak menyangka sayapenulis dapat mengkreasikan hidangan inspirasi dari dua budaya Korea dan Indonesia yang menghasilkan cita rasa yang unik dan eksotis. Bila teman-teman ingin memasak hidangan udang panggang pedas manis ini, silakan tonton video yang dilampirkan dalam artikel ini. Selamat mencoba!

sofiakim218@korea.kr


*Artikel ini ditulis oleh Wartawan Kehormatan Korea.net. Wartawan Kehormatan merupakan komunitas masyarakat dunia yang menyukai Korea dan membagikan minat mereka terhadap Korea dalam bentuk tulisan.