Penulis: Wartawan Kehormatan Putri Siswanto dari Indonesia
Tidak pernah terpikirkan oleh penulis untuk bisa bergabung dengan program Honorary Reporter (HR) yang diinisiasi oleh Korean Culture and Information Service (KOCIS). Sejak Mei 2021 sampai periode 2022, penulis bergabung menjadi salah satu HR dan belajar bagaimana menulis sebuah artikel. Hal yang memotivasi penulis adalah penulis memiliki banyak rasa ingin tahu tentang Korea, bukan hanya tentang musik K-pop dan serial K-drama. Namun, penulis justru lebih tertarik untuk menggali dan membagikan informasi tentang perkembangan seni modern dan kontemporer yang berkaitan dengan Korea, yakni program-program seperti pameran seni dan tempat-tempat seni di Korea.
Peran program global Honorary Reporters
Dalam pengamatan penulis, para HR sangat diapresiasi melalui program ini, mulai dari hal kecil sampai ke hal yang besar. Contohnya, setiap peluncuran program terbaru dari KOCIS, HR mendapatkan hadiah-hadiah kecil dan sertifikat. Lalu setiap pemenang dalam sebuah misi akan dipublikasikan dan ada kemungkinan untuk dilibatkan ke proyek besar. HR diberikan kepercayaan untuk menulis artikel bahkan jika kita tidak pandai menulis. Menurut penulis, yang paling penting HR dapat melatih kepercayaan diri dan mendapatkan kemampuan baru, yaitu menulis artikel. Hal-hal ini tidak mungkin terwujud jika tidak ada kepercayaan dari tim KOCIS. Beberapa artikel tentang seni rupa yang pernah penulis buat adalah artikel mengenai Cheongju Craft Biennale, Jeonju International Photo Festival, dan Korean Pavillion di Biennale Jogja XVI.
Program Honorary Reporters melatih kepercayaan diri
Penulis pernah sangat ingin menulis artikel dengan tema olahraga. Karena penulis menyukai badminton, penulis ingin mewawancarai seorang atlet badminton Korea, An Se-young. Mungkin bagi Korea, badminton bukan olahraga yang besar. Namun, bagi penggemar badminton di seluruh dunia, An Se-young adalah seorang pemain muda yang sangat menggemparkan dunia dan sangat terkenal dengan kehebatannya mengalahkan ratu-ratu badminton seniornya. Penulis bertekad untuk menghubunginya melalui pesan media sosial dan dalam waktu singkat ia membalas pesan penulis. Ia bersedia untuk diwawancarai. Meski ada perbedaan bahasa, tapi karena penulis berada di bawah naungan program HR, penulis mencoba berani untuk membangun kepercayaan diri sehingga akhirnya penulis mampu menerjemahkan percakapan dari bahasa Korea menjadi bahasa Inggris.
Alasan para wartawan bergabung di program Honorary Reporters 2022