Wartawan Kehormatan

2023.03.30

Membaca artikel ini dalam bahasa yang lain
  • 한국어
  • English
  • 日本語
  • 中文
  • العربية
  • Español
  • Français
  • Deutsch
  • Pусский
  • Tiếng Việt
  • Indonesian

Penulis: Wartawan Kehormatan Tepi Tupaidah dari Indonesia
Foto: Tepi Tupaidah


Pada Jumat, 24 Maret 2023, penulis berkesempatan hadir dalam acara “Bincang Buku Bersama Penulis” yang diselenggarakan oleh KCCI di Multifunctional Hall KCC Indonesia.

Kali ini KCCI mengundang Berliana Kimberly, penulis buku novel Laut Tengah. Tak hanya sebagai penulis novel, ia juga merupakan seorang pengacara dan pembicara. Ia memulai karir menulisnya dengan menulis cerita pendek sebelum akhirnya menulis cerita yang lebih panjang dengan cerita Laut Tengah miliknya.

Dalam acara bincang buku bersama penulis ini, KCCI menilik buku Laut Tengah yang mengambil latar negara dan budaya Korea untuk menceritakan tentang perjalanan meraih mimpi karakter utamanya.

Para peserta yang hadir dalam acara ini bisa berbincang bersama penulis, melakukan tanya jawab, mendapatkan buku untuk sepuluh peserta terpilih, dan mendapatkan tanda tangan langsung dari penulis buku.

230330_KCCI_1

Foto Berliana Kimberly, penulis novel Laut Tengah yang hadir dalam Bincang Buku Bersama Penulis KCCI.



Sekilas Tentang Buku Laut Tengah

Laut Tengah adalah novel bergenre romansa religi yang bercerita tentang perjalanan seorang perempuan bernama Ayla Hagia Sophia meraih mimpi beasiswa S2 ke Korea. Ia terpaksa menerima sebuah tawaran yang tidak lazim dengan menjadi istri kedua dari seorang peneliti di Universitas Nasional Seoul, yaitu Teuku Bhumi Syam.

Kisah yang diceritakan pada novel ini merupakan gabungan antara kisah sang penulis dengan kreativitas. Dalam buku ini, pembaca akan melihat perjuangan tokoh utama melanjutkan cita-citanya untuk berkuliah di Korea yang dibalut dengan kisah romansa yang cukup pelik.


Awal Mula Kedekatan Berliana Kimberly dengan Korea

Dalam acara ini, Berliana Kimberly, mengungkapkan awal mula ketertarikannya pada Korea berawal sejak dirinya masih kecil. Ketertarikan itu berlanjut sampai jenjang Sekolah Menengah ketika dirinya memiliki seorang sahabat pena dari Korea. Ia juga bertemu dengan guru Korea yang melakukan pertukaran ke sekolahnya dan mengenalkannya pada KCC Indonesia.

Tidak hanya itu, ketertarikan Berliana Kimberly untuk pergi ke luar negeri juga memacu dirinya untuk mendaftar ke berbagai acara perlombaan terkait Korea dan menjadi Sahabat Korea pada tahun 2019, suporter media sosial untuk Kedutaan Besar Korea di Indonesia.

Berliana Kimberly juga bercerita mengenai pengalamannya yang membawa nama baik negara Indonesia bersama dengan satu orang delegasi Indonesia lainnya dalam acara Public Diplomacy Camp yang diselenggarakan oleh Korea Foundation pada tahun 2019 silam.


Unsur Korea dalam Laut Tengah

Dalam novel ini, terdapat beberapa unsur budaya Korea yang secara menarik diceritakan. Beberapa di antaranya adalah pariwisata, bahasa, budaya kerja, dan aktivitas sehari-hari di Korea. Staff KCCI yang menjadi pembawa acara bincang buku ini menanyakan mengenai referensi dan cara Berliana Kimberly melakukan risetnya.

“Risetnya itu 3 lapis. Yang pertama adalah pengalaman sendiri. Yang kedua riset melalui laman Kedutaan Besar Republik Korea, KCCI, KTO, dan KOCCA yang sangat membantu untuk mendapatkan data yang valid. Yang ketiga, menelepon teman-teman Korea untuk bertanya validitas,” tutur Berliana Kimberly.


Tentang Karakter Choi Haneul

Novel Laut Tengah menjadi cerita multidimensi yang menghadirkan berbagai konflik yang bermakna bagi 4 karakter utamanya, yakni:

1. Ayla Hagia Sophia, perempuan yang mempunyai ambisi untuk menjadi individu yang lebih baik karena kenangan masa lalu yang pilu,
2. Teuku Bhumi Syam, seorang laki-laki dan suami yang bekerja menjadi peneliti yang ingin menjadi dosen tetap di Seoul International University. Bhumi mengajarkan nilai-nilai yang baik dalam pernikahan.
3. Aisa Alexandria, ia mengajarkan tentang pola asuh anak dan bagaimana menghargai sesama perempuan.
4. Choi Haneul, pemuda berkebangsaan Korea yang merupakan sahabat bagi Haia.

Lebih lanjut lagi, Berliana Kimberly menceritakan tentang karakter Choi Haneul yang nyatanya merupakan representatif dari teman-temannya ketika berada di Korea.

“Jadi saat saya tinggal di Korea tahun 2019, saya merasakan persahabatan yang sangat hangat dari teman-teman di Korea. Mereka jadi teman-teman yang sangat bertanggung jawab pada mahasiswa internasional yang berasal dari luar negeri. Nah, Haneul ini representatif mereka,” tutur Berliana Kimberly.

Tujuannya membentuk karakter Haneul ini adalah untuk memperlihatkan bahwa Korea itu menjadi negara yang cukup hangat untuk mahasiswa internasional karena setiap mahasiswa dapat dipasangkan dengan seorang mahasiswa Korea ketika menempuh pendidikan di Korea.

Haneul itu artinya langit, kan, ya. Sedangkan nanti Haia akan mengalami kisah cinta yang pelik karena Haneul masuk ke dalam kehidupannya, tapi dia juga punya Bhumi. Jadi, dia punya langit dan dia punya bumi. Nah, dia pilih yang mana nih?” ungkap Berliana Kimberly tentang filosofi nama Choi Haneul dalam bukunya.

Memiliki cerita yang menarik dan bermakna dari masing-masing karakter menjadikan novel ini dapat dibaca oleh semua kalangan. Dengan penggunaan bahasa yang kekinian dan cerita yang sangat informatif, pembaca akan terhanyut ke dalam kisah yang diceritakan dalam novel Laut Tengah.

230330_KCCI_2

Foto Berliana Kimberly yang sedang menandatangani buku novel Laut Tengah milik penulis.


Sebelum mengakhiri acara “Bincang Buku Bersama Penulis” dengan acara penandatanganan buku, Berliana Kimberly menjawab beberapa pertanyaan dari peserta. Beberapa pertanyaan yang muncul antara lain adalah tip untuk tetap semangat menulis, cerita di balik penulisan novel, filosofi nama-nama karakter dalam buku, alasan masyarakat harus membaca buku ini, alasan cerita ini harus diadaptasi menjadi film atau seri, dan inti pesan moral yang ingin disampaikan dalam buku Laut Tengah.

“Tidak ada takdir yang sia-sia. Tidak ada kebahagiaan di hari ini jika tidak ada kesedihan di masa yang lalu. Tidak ada keberhasilan kita di hari ini jika tidak ada kegagalan di masa yang lalu. Untuk itu, ayo kita semua terus maju. Jangan pernah berputus asa karena hari esok bisa jadi lebih indah,” tutur Berliana Kimberly tentang pesan moral dalam buku Laut Tengah.


margareth@korea.kr

*Artikel ini ditulis oleh Wartawan Kehormatan Korea.net yang berasal dari seluruh dunia serta membagikan cinta dan semangat mereka untuk semua hal yang berhubungan dengan Korea Selatan.

konten yang terkait