Penulis: Wartawan Kehormatan Maulia Resta Mardaningtias dari Indonesia
Pada Jumat (17/3), penulis menghadiri acara “Gelar Wicara Taekwondo: Taekwondo Dance” yang diadakan oleh KCC Indonesia. Acara tersebut mengundang dua master taekwondo di Indonesia sebagai pembicara, yakni Master Kwak Young-Min dan Master Taufik Krisna. Acara ini mengajak peserta untuk lebih mengenal mengenal taekwondo serta taekwondo dance di Indonesia.
Master Kwak Young-Min adalah perwakilan resmi Pusat Taekwondo Dunia (KUKKIWON) untuk Indonesia, mantan pelatih tim profesional Korea, dan mantan atlet nasional taekwondo Korea. Ia bekerja untuk membangun dan mengembangkan taekwondo di Indonesia.
Master Taufik Krisna yang hadir dari Bandung adalah pelatih tim nasional taekwondo Indonesia pada tahun 2014-2019 dan mantan atlet nasional taekwondo. Baik Master Kwak dan Master Taufik telah memperoleh sertifikasi master dari KUKKIWON.
Dalam kesempatan ini, penulis menyampaikan ulang informasi-informasi yang penulis peroleh mengenai taekwondo dalam acara ini yang bersumber dari penjelasan para pembicara.
MENGENAL TAEKWONDO
“Taekwondo adalah olahraga bela diri yang berasal dari Korea Selatan. Taekwondo ini tidak hanya mengajarkan tendang atau pukul, tetapi taekwondo ini juga sangat penting untuk kehidupan yang sehat dan sukses,” ungkap Master Taufik.
Tidak seperti ilmu bela diri Indonesia bernama silat yang memiliki sejarah sangat panjang, seni bela diri taekwondo dikatakan merupakan transformasi dari olahraga bela diri prajurit Korea saat perang pada masa Dinasti Silla 668-935 M, yakni subak. Hal tersebut didukung dengan adanya temuan para peneliti tentang beberapa artefak yang menggambarkan dua karakter yang memperagakan gerakan yang sampai saat ini masih digunakan dalam taekwondo.
Pada abad ke-18, subak terus bertransformasi dan berkembang menjadi taekyeon, yakni ilmu bela diri dengan tangan kosong. Lalu pada awal tahun 1955, terciptalah nama taekwondo dengan Jenderal Choi Hong Hi sebagai Presiden Taekwondo pertama pada Asosiasi Taekwondo Korea (1961).
KATEGORISASI TAEKWONDO
Dalam gelar wicara, Master Taufik juga menjelaskan bahwa taekwondo memiliki beberapa kategori, diantaranya adalah gyorugi atau pertarungan, poomsae atau jurus seni gerak, hosinsul atau jurus pertahanan diri, kyukpa atau pemecahan, demonstrasi, dan taekwondo dance.
“Waktu saya beraktivitas (sebagai atlet), taekwondo sangat berbahaya. Hal ini yang membuat terkadang sebagian orang tua merasa sedikit khawatir bahwa taekwondo bisa disalahgunakan untuk hal yang kurang baik. Makanya, taekwondo ini terus berkembang dari masa ke masa, bertransformasi melahirkan kategori-kategori baru,” ucap Master Taufik.
Poomsae merupakan inti dari taekwondo. Walaupun kategori poomsae baru mulai dipertandingkan pada awal tahun 2010, tetapi awal mula gerakan-gerakan taekwondo berasal dari poomsae. Poomsae tidak terbatas usia, berbeda dengan kategori lainnya.
Kategori hosinsul jika dapat dikuasai dan dipraktikkan akan menjadi jurus yang sangat berbahaya. Gerakan-gerakan dalam kategori hosinsul biasanya digunakan untuk ujian kenaikan tingkat.
Kategori demonstrasi menjadikan taekwondo terlihat lebih menarik dan biasa digunakan untuk mempromosikan taekwondo. Melalui kategori demonstrasi ini, orang-orang dapat melihat berbagai macam kategori taekwondo dicampur menjadi satu dalam pertunjukan. Adapun saat gelar wicara, para pembicara memberikan contoh demonstrasi taekwondo seperti yang ditampilkan saat acara pencarian bakat America’s Got Talent.
“Saya memperlihatkan (video) ini karena saya ingin teman-teman tahu bahwa taekwondo tidak hanya memiliki satu kategori pukul atau tendang. Ada banyak sekali yang bisa kita pelajari di taekwondo,” ucap Master Taufik.
TAEKWONDO DANCE
Inti dari acara gelar wicara kali ini adalah untuk lebih mengenalkan taekwondo dance, salah satu kategori dalam taekwondo yang mulai difokuskan dan diseriuskan oleh para pakar taekwondo di Kejuaraan Hanmadang tahun 1992, yakni kejuaraan besar yang diselenggarakan oleh KUKKIWON.
Tujuan diadakannya taekwondo dance adalah untuk mendorong agar taekwondo menjadi lebih bersifat universal. Kategori ini dikhususkan untuk anak-anak yang memang memiliki ketertarikan dalam seni tari.
Taekwondo dance mengajarkan bela diri taekwondo dengan cara yang menyenangkan. Tidak hanya itu, taekwondo dance juga bisa dipelajari untuk mengasah kreativitas, kerja sama tim, serta memahami karakter anggota. Selain dilakukan oleh orang dewasa, taekwondo dance juga dilakukan oleh anak-anak.
Penggemar Korea, khususnya K-pop, mungkin sudah pernah mendengar grup bernama K-Tigers yang dikenal dengan grup taekwondo yang mengkreasikan taekwondo dan tari menggunakan musik K-pop.
“(K-Tigers) membuktikan bahwa taekwondo dance walaupun tidak dikompetisikan, akan membawa kebanggaan untuk para atletnya,” ucap Master Taufik.
MANFAAT TAEKWONDO
“Berlatih Taekwondo bisa membuat seseorang menjadi lebih energik, percaya diri, dan disiplin. Taekwondo juga mengajarkan sikap, ketangguhan, serta kemampuan bertahan hidup. Taekwondo akan membantu seseorang menjadi versi terbaik dari diri mereka,” ucap Master Taufik.
Master Taufik menceritakan beberapa manfaat yang diperolehnya. Manfaat tersebut juga dapat diperoleh oleh siapa saja yang menekuni taekwondo.
1. Dukungan pendidikan.
Master Taufik bercerita mengenai dirinya yang menjadi pegiat taekwondo bisa melanjutkan pendidikan S1 dan S2 secara gratis. Oleh karena itu, taekwondo bisa membuka jalan masa depan seseorang.
2. Membentuk komunitas yang baik dan menentukan tujuan.
Menyoroti kenakalan remaja yang saat ini sedang merebak di Indonesia, Master Taufik mengungkapkan bahwa taekwondo bisa menjadi salah satu cara untuk membantu anak muda saat ini untuk membentuk komunitas yang baik dan membantu seorang anak untuk menentukan tujuan masa depannya.
3. Baik untuk kesehatan.
Sebagai salah satu olahraga bela diri, taekwondo bisa menjadi olahraga yang sesuai untuk menjauhi beberapa masalah kesehatan.
4. Mendapatkan peluang bekerja yang baik.
Master Taufik mengungkapkan bahwa tidak hanya dirinya yang merasakan manfaat dalam memperoleh peluang kerja yang baik dengan mengikuti taekwondo, tetapi banyak temannya yang sukses melalui jalur taekwondo.
“Taekwondo jadi industri olahraga yang luar biasa. Banyak masyarakat Indonesia yang terbantu dengan taekwondo,” ucap Master Taufik.
Sebelum gelar wicara ini berakhir, beberapa peserta mengajukan pertanyaan seputar Kompetisi Hanmadang di Indonesia yang pernah dilaksanakan tahun 2019 lalu. Master Kwak mengungkapkan akan mempertimbangkan pelaksanaan kembali Kompetisi Hanmadang di Indonesia.
Peserta lainnya bertanya apakah seseorang dengan penyakit tertentu masih bisa beraktivitas dengan taekwondo. Master Taufik menjawab jika seseorang memiliki penyakit kronis, maka memang dianjurkan untuk mengikuti saran dokter.
Mengakhiri acara, Master Kwak membocorkan sedikit informasi bahwa tim demonstrasi taekwondo yang videonya ditayangkan dalam acara ini akan diundang ke Indonesia oleh KCC Indonesia.
margareth@korea.kr
*Artikel ini ditulis oleh Wartawan Kehormatan Korea.net yang berasal dari seluruh dunia serta membagikan cinta dan semangat mereka untuk semua hal yang berhubungan dengan Korea Selatan.