Wartawan Kehormatan

2022.12.30

Membaca artikel ini dalam bahasa yang lain
  • 한국어
  • English
  • 日本語
  • 中文
  • العربية
  • Español
  • Français
  • Deutsch
  • Pусский
  • Tiếng Việt
  • Indonesian

Penulis: Wartawan Kehormatan Mohammad Aksol Muntaha dari Indonesia
Foto: Bye Bye Plastic Bags


Pada tanggal 14 November 2022, Ibu Negara Korea, Kim Keon Hee mengunjungi Youthtopia di Bali untuk bertemu dengan Wijsen bersaudara, aktivis lingkungan asal Indonesia. Melati dan Isabel Wijsen memprakarsai Gerakan Bye Bye Plastic Bags atau Selamat Tinggal Kantong Plastik. Mereka berbagi pemikiran terkait produk ramah lingkungan.

Wijsen bersaudara juga memperkenalkan produk yang terbuat dari bahan daur ulang kepada Ibu Kim. Ibu Kim juga ikut memamerkan dompet kartu namanya yang terbuat dari tenda tentara dan tas yang terbuat dari kantong kopi. Penulis berkesempatan untuk melakukan wawancara dengan Melati Wijsen melalui surel pada tanggal 22 Desember 2022.


- Mohon perkenalkan diri Anda.

221230_Youthtopia_1

Melati Wijsen (atas) dan Isabel Wijsen (bawah) masuk ke dalam daftar Forbes 30 Under 30 pada tahun 2020.


Nama saya Melati Wijsen. Saya berumur 22 tahun dan saat ini tinggal di Bali, Indonesia. Saya adalah seorang aktivis yang mendirikan Bye Bye Plastic Bags dan Youthtopia bersama adik perempuan saya, Isabel Wijsen. Saya bersyukur bisa masuk dalam daftar Forbes Asia 30 Under 30 dan berkesempatan untuk berbicara di Konferensi TED.


- Bisakah Anda menceritakan lebih lanjut mengenai Bye Bye Plastic Bags dan Youthtopia?

Bye Bye Plastic Bags (BBPB) adalah Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) dan gerakan yang digerakkan oleh pemuda untuk mengajak masyarakat Bali untuk tidak menggunakan kantong plastik. Kampanye ini diluncurkan pada tahun 2013. Sejak saat itu, BBPB di Bali telah berkembang dengan melibatkan siswa sebagai tim relawan dari sekolah lokal maupun internasional di seluruh pulau dan pembuat perubahan atau aktivis dari segala usia.

Tim telah menghabiskan sembilan tahun terakhir ini untuk meningkatkan kesadaran tentang masalah sampah di Bali melalui presentasi sekolah, lokakarya, pembersihan pantai, penyediaan 35.000 buah tas alternatif non plastik, dan menciptakan desa percontohan bebas kantong plastik. Kami juga melobi dengan pemerintah lokal maupun nasional serta berbicara di berbagai acara lokal dan global.

Sementara itu, Youthtopia adalah platform pembelajaran semua pemuda yang ingin membuat perubahan tetapi tidak tahu harus mulai dari mana. Ini adalah gerakan di mana kita dapat menemukan komunitas dan membangun momentum yang diperlukan untuk mempercepat perubahan. Saya membangun Youthtopia karena saya berharap platform seperti ini ada saat saya memulai perjalanan perubahan saya di usia 12 tahun. Youthtopia percaya bahwa setiap anak muda dapat menjadi pembuat perubahan dan pemuda dapat mendorong perubahan yang kita butuhkan.


- Bagaimana proses kunjungan Ibu Negara Korea pada hari tersebut?

221230_Youthtopia_2

Melati, Isabel, dan tim berfoto bersama Ibu Negara Kim saat ia berkunjung ke Youthtopia.


Itu merupakan kesempatan yang sangat unik dan tak ternilai bagi kami. Kami bekerja sangat erat dengan tim keamanan dan kedutaan untuk membuat pertemuan selancar mungkin di Youthtopia. Kami menghabiskan beberapa hari sebelum pertemuan untuk memastikan semuanya sudah siap. Ketika Ibu Kim tiba, kami mengajaknya berkeliling dan kemudian pergi ke ruang pertemuan untuk berdiskusi lebih lama.


- Apa pesan penting dari Ibu Negara Korea?

221230_Youthtopia_3

Ibu Negara Kim memperhatikan kinerja tim Bye Bye Plastic Bags dan Youthtopia.


Beliau memuji pekerjaan kami dan berbagi bahwa orang-orang muda saat ini sangat cerdas, bersemangat, dan dapat berpikir di kreatif. Beliau sangat menginginkan Youthtopia dan Bye Bye Plastic Bags untuk terlibat lebih dekat dengan kaum muda di Korea. Beliau sangat tertarik dengan pemisahan sampah secara khusus dan berbagai macam solusi yang ada untuk menjaga lingkungan sekitar.


- Menurut Instagram Bye Bye Plastic Bags, Ibu Kim memiliki banyak pertanyaan mengenai tantangan dan peluang terkait perubahan di lingkungan sekitar. Bisakah Anda memberi tahu saya tentang hal itu?

221230_Youthtopia_4

Melati berdiskusi dengan Ibu Negara Kim tentang pengelolaan sampah plastik.


Kami berbicara tentang program yang dilakukan oleh Bye Bye Plastic Bags dan Youthtopia. Beliau sangat tertarik dengan pengelolaan sampah dan bagaimana kami dapat membantu orang mengubah pola pikir mereka tentang plastik sekali pakai. Kami menjelaskan program yang disebut Bahasa Inggris untuk Sampah di mana kami bekerja dengan siswa dan sekolah di komunitas lokal untuk menghadiri pembersihan mingguan dengan imbalan kelas bahasa Inggris gratis. Beliau sangat terkesan mendengar program tersebut.


- Apa pendapat Anda tentang dompet kartu nama yang terbuat dari tenda tentara dan tas yang terbuat dari kantong kopi yang dipakai oleh Ibu Kim?

Kami sangat mengagumi bagaimana beliau berbicara dan bahwa beliau memilih untuk mengenakan sesuatu yang didaur ulang. Hal ini benar-benar membawa pesan yang kuat. Sangat menginspirasi bagi kami untuk melihat bagaimana beliau menggunakan pengaruhnya untuk menarik perhatian pada solusi dan inovasi.


- Apakah Anda memiliki cabang organisasi atau gerakan di Korea?

Ya, kami punya Bye Bye Plastic Bags di Seoul.


margareth@korea.kr

*Artikel ini ditulis oleh Wartawan Kehormatan Korea.net yang berasal dari seluruh dunia serta membagikan cinta dan semangat mereka untuk semua hal yang berhubungan dengan Korea Selatan.


konten yang terkait