Penulis: Wartawan Kehormatan Monthi Rosselini dari Indonesia
Oh Soon-ok lahir di Yeongdeok, Gyeongsangbuk-do, kota yang terkenal dengan cendekiawan klasiknya, pegunungan, dan pemandangan lautnya yang indah. Ia sempat mengenyam pendidikan di Departemen Seni Terapi Universitas Cyber Daegu.
“Sejak kecil saya suka menulis dan menghias huruf dengan indah. Kemudian setelah lulus dari kuliah, saya sempat bekerja di beberapa perusahaan yang berhubungan dengan desain tipografi. Saya pikir inilah yang membuat saya kini begitu menyukai seni kaligrafi,” ujar Soon-ok.
Soon-ok telah tinggal di Indonesia sejak tahun 2019 dan saat ini tengah menikmati waktunya bekerja secara profesional sebagai guru privat kaligrafi Korea untuk ekspatriat Korea yang tinggal di Indonesia dan untuk orang Indonesia yang tertarik dengan seni kaligrafi Korea. Ia menamai kelas kaligrafinya dengan sebutan 'Dream Calli.'
Oh Soon-ok ketika mengajar kaligrafi di salah satu acara yang diselenggarakan KCC Indonesia. (Monthi Rosselini)
“Mulanya, ketika pertama kali pindah ke Indonesia saya sempat ragu dan berpikir, 'Apakah saya masih dapat melanjutkan minat saya dalam mengajar kaligrafi?' Tetapi saya terkejut karena ternyata tidak butuh waktu lama bagi saya untuk bisa mulai mengajar lagi,” ujarnya.
Soon-ok mengakui bahwa K-Wave memiliki andil besar dalam penyebaran budaya Korea di seluruh dunia, termasuk di Indonesia. Ia melihat begitu banyak orang Indonesia yang antusias mempelajari bahasa Korea, bahkan ingin belajar seni kaligrafi Korea.
Awal tahun ini, ia sempat mengajar seni kaligrafi Korea di KCC Indonesia selama tiga bulan. Ia juga turut mengisi acara yang diselenggarakan oleh KCC Indonesia bertajuk Annyeong Chukje 2022 yang diadakan pada bulan September 2022 lalu. Ia berkesempatan untuk mengajarkan seni kaligrafi Korea kepada masyarakat Indonesia dalam rangka memperkenalkan salah satu seni budaya Korea.
Oh Soon-ok mendemonstrasikan seni kaligrafi Korea pada acara Annyeong Chukje 2022 di Kemang, Jakarta. (Monthi Rosselini)
Ketika ditanya tentang perbedaan kaligrafi Korea dibandingkan dengan kaligrafi dari negara lain, Soon-ok menjelaskan bahwa setiap negara menggunakan bahasa dan ejaan yang berbeda. Misalnya, Korea menggunakan
hangeul, Tiongkok menggunakan huruf
hanzi, Jepang menggunakan huruf kanji, atau Arab menggunakan
al-abjadiyah. Baginya, setiap negara memiliki keindahan tersendiri dalam huruf maupun bahasanya masing-masing.
“Sebagai contoh, bila saya melihat dari sudut pandang saya sebagai seorang guru seni kaligrafi, kaligrafi yang menggunakan alfabet Inggris akan menghasilkan bentuk dan desain yang lebih sederhana dibandingkan kaligrafi yang mengunakan huruf
hangeul. Kenapa?
Hangeul terbentuk dari kombinasi huruf konsonan dan vokal sehingga akan memiliki goresan atau garis-garis yang lebih kompleks daripada kaligrafi yang menggunakan alfabet Inggris,” ujarnya.
“Dan menurut saya, keuntungan terbesar adalah Anda dapat membuat desain unik kaligrafi yang tak terhitung jumlahnya,” sambung Soon-ok lagi.
Murid yang bergabung di kelas Dream Calli sedang menunjukkan karya kaligrafinya. (Dream Calli)
Dalam mengajar kaligrafi, Soon-ok tidak hanya mengajarkan cara menulis
hangeul dengan indah, tetapi juga mengajarkan murid-muridnya cara menulis kaligrafi dan mengkreasikannya menjadi sebuah produk. Contohnya seperti membuat produk lilin kaligrafi, tas kaligrafi, lampu kaligrafi, dan masih banyak lagi.
“Bagi yang saat ini sedang belajar kaligrafi Korea, baik itu hanya untuk hobi atau untuk belajar secara profesional, saya yakin Anda dapat mempelajarinya dengan sangat cepat jika Anda melakukannya dengan sungguh-sungguh dan juga menikmati proses belajar seni kaligrafi ini,” ujarnya ketika diminta untuk memberikan tips kepada pemula dalam seni kaligrafi Korea.
Seni kaligrafi yang Oh Soon-ok kreasikan ke dalam sebuah produk. (Dream Calli)
Di akhir wawancara, Soon-ok berkata, “Saya merasa sangat bersyukur bisa berkontribusi dalam memperkenalkan budaya Korea melalui seni kaligrafi yang saya cintai. Saya sangat senang tinggal di Indonesia. Di sini saya bisa menemukan
jeong yang mirip dengan nilai-nilai budaya Korea. Harapan saya untuk ke depannya, saya ingin bekerja lebih keras lagi sehingga saya bisa terus mengajar dan memberikan banyak kesempatan kepada mereka yang tertarik untuk belajar seni kaligrafi Korea."
margareth@korea.kr
*Artikel ini ditulis oleh Wartawan Kehormatan Korea.net yang berasal dari seluruh dunia serta membagikan cinta dan semangat mereka untuk semua hal yang berhubungan dengan Korea Selatan.