Penulis: Wartawan Kehormatan Ardylara Mayang Purnama dari Indonesia

Foto: Eunike Chintya

Banyak orang yang memiliki mimpi dan berusaha mewujudkannya. Namun, proses dari mewujudkan mimpi tersebut adalah hal yang jauh lebih penting. Ketika kita tahu seberapa jauh kita telah berkembang, di saat itulah kita merasa selangkah lebih dekat dengan mimpi kita.

Foto yang bisa kita lihat di atas adalah hasil dari proses yang dilalui Eunike Chintya atau justru bisa kita katakan awal dari perjalanan baru untuk mengembangkan diri lebih baik lagi. Eunike Chintya merupakan salah satu dari sepuluh besar pemenang Pidato Bahasa Korea 2022 yang diadakan oleh King Sejong Institute Foundation, yang berasal dari Indonesia.

Penulis mendapatkan kesempatan wawancara dengan Eunike Chintya pada Minggu, 23 November 2022 melalui telepon WhatsApp. Dia menceritakan bahwa perjalanannya sampai menjadi pemenang bukanlah hal yang instan.

"Awalnya saya sangat menyukai lagu-lagu dari BTS. Saya belajar bahasa Korea karena ingin mengerti makna kata per kata dari lirik lagu mereka dan membuat saya semakin menyukai Korea. Saya sangat tersentuh dengan kata kata dari salah satu anggota BTS yaitu Kim Namjoon yang mengatakan ‘I urge you to Speak Yourself’ di UNICEF 2018 pada campaign Love Yourself," ungkap Eunike.

"Setelah mendengar pidato itu saya mulai menyadari bahwa saya tidak benar-benar mengenal diri saya sendiri. Saya pertama kali belajar bahasa Korea secara otodidak pada 15 Januari 2018, kemudian sekolah saya yang memiliki kerja sama dengan Pendidikan Hangeul Jakarta (PHJ), memberikan saya beasiswa untuk belajar bahasa Korea," tambahnya.

Eunike menyampaikan cerita awal dia belajar bahasa Korea, bahkan dia mengingat dengan tepat kapan pertama kali dia belajar karena dia ingin tahu seberapa jauh dia telah berkembang dalam belajar bahasa korea hingga saat ini sudah hampir 5 tahun.

Eunike mengatakan bahwa dia adalah seorang yang tidak percaya diri bahkan iri dengan orang-orang yang dapat berbicara di depan umum dengan baik. Namun, menyukai Korea dan belajar bahasa Korea mengubah banyak hal di hidupnya. Dia berpikir mengajar orang lain bisa untuk mengembangkan kemampuan bahasanya.

Dia mencoba berbagai hal seperti menjadi guru bahasa Korea dasar, tour guide, hingga mencoba mengikuti beberapa lomba. Dimulai dari lomba Speech Contest KBS World 2020, Speech Contest King Sejong 2021, hingga Korean Speaking Contest King Sejong Institute 2022. Dia melakukan semua itu karena ingin terus mengembangkan dirinya, bahkan dia belum benar-benar tahu apa yang akan dia dapatkan jika memenangkan lomba-lomba tersebut.

Eunike melewati tiga tahap dalam Korean Speaking Contest King Sejong Institute 2022. Tahap pertama yaitu seleksi dari KCCI, Eunike memilih tema “Aku sepuluh tahun ke depan”. Dia menyampaikan bahwa dia sangat ingin bisa pintar berbicara. Bukan hanya pintar berbicara di hadapan banyak orang, tetapi juga ingin bisa menyampaikan kata kata positif kepada orang lain juga pada lomba ini.

Kemudian tahap kedua yaitu wawancara, beberapa pertanyaan bisa berkaitan maupun tidak berkaitan dengan pidato yang dilakukan pada tahap pertama. Tahap ketiga adalah pidato di Korea, dengan tema yang dipilih, yaitu “Apa yang telah membuat saya berubah atau berkembang.”

Lomba ini menjadi tantangan yang sangat besar menurut Eunike. Dia menyampaikan bahwa banyak para peserta yang memiliki kemampuan bahasa Korea yang lebih bagus. Waktu untuk berlatih lomba ini sangat singkat. Pada tahap ketiga dia hanya memiliki waktu kurang dari seminggu untuk membuat teks pidato dan berlatih.

Akan tetapi, tantangan yang utama adalah pada diri sendiri, meyakinkan diri sendiri untuk tetap maju dan berusaha yang terbaik karena dia merasa bukanlah orang yang percaya diri dan masih merasa bahwa dia belum layak untuk berdiri di panggung tersebut. Eunike mengatakan bahwa dia tidak menyangka dapat terpilih untuk mewakili Indonesia, bahkan masuk ke tahap ketiga dan menjadi salah satu dari sepuluh besar pemenang.

Proses yang Eunike lalui membuat dia mendapatkan banyak hal baru, dia belajar untuk memahami dan mencintai diri sendiri. Dia berusaha berkembang dan bisa menjadi orang yang dapat berbicara dengan baik.

Dia mengatakan dalam pidatonya “Menurut saya, perkataan kita punya pengaruh yang besar dalam hubungan kita dengan orang lain. Di saat-saat paling sulit dalam hidup saya, saya mendengar kata kata yang menghibur dari seseorang dan itu membuat saya bangkit lagi lalu mampu melewati kesulitan tersebut. Hingga saya pun ingin menjadi orang seperti itu. Saya ingin menjadi seseorang yang bisa menghibur orang lain dengan kata-kata”

Kisah Eunike Chintya bukan hanya tentang kesuksesan dia dalam belajar bahasa Korea. Namun, kita bisa melihat bahwa belajar bahasa Korea mengajari banyak hal dalam hidup. Apapun latar belakang kita, kesempatan dan menjadi orang yang sukses adalah sebuah pilihan. “Kita tidak akan bisa merasa dicintai oleh orang lain, kalau kita tidak mencintai diri kita sendiri” ucapnya.

sofiakim218@korea.kr

*Artikel ini ditulis oleh Wartawan Kehormatan Korea.net yang berasal dari seluruh dunia serta membagikan cinta dan semangat mereka untuk semua hal yang berhubungan dengan Korea.