Wartawan Kehormatan

2022.10.05

Membaca artikel ini dalam bahasa yang lain
  • 한국어
  • English
  • 日本語
  • 中文
  • العربية
  • Español
  • Français
  • Deutsch
  • Pусский
  • Tiếng Việt
  • Indonesian

Oleh wartawan kehormatan Maulia Resta dari Indonesia


Pada hari Rabu, 28 September 2022, Korea.net Divisi Bahasa Indonesia mengadakan pelatihan pertama untuk Wartawan Kehormatan yang menulis artikel dalam bahasa Indonesia.

Pelatihan ini berlangsung selama satu jam yang dibagi menjadi lima sesi dengan topik pembahasan yang berbeda namun tetap berkesinambungan pada setiap sesinya. Masing-masing sesi dipresentasikan oleh beberapa Wartawan Kehormatan asal Indonesia yang dipilih menjadi narasumber.

Ilustrasi Margareth Theresia (Sesi 1) oleh Maulia Resta

Ilustrasi Margareth Theresia (Sesi 1) oleh Maulia Resta


SESI 1

Penerjemah dan pengelola Wartawan Kehormatan Divisi Bahasa Indonesia, MARGARETH THERESIA, membahas mengenai cara menulis artikel dan alasan penolakan artikel pada website Wartawan Kehormatan Indonesia.

Adapun beberapa hal yang harus diperhatikan mengenai topik pembahasan ini adalah artikel yang ditulis tidak boleh mengandung atau membahas perihal yang sensitif, mengandung SARA, plagiarisme, dan menggunakan foto tanpa menuliskan sumber atau tanpa mendapatkan izin.

Selain itu, beliau juga menyebutkan beberapa hal lainnya yang harus diperhatikan dalam pembuatan artikel, yakni EYD (Ejaan Yang Disempurnakan), kesesuaian bahasa dengan KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia), kesesuaian dengan Senarai Padanan Asing Indonesia (SPAI), tema yang unik, dan foto serta judul yang menarik.

Ilustrasi As Suci (Sesi 2) oleh Maulia Resta

Ilustrasi As Suci (Sesi 2) oleh Maulia Resta


SESI 2

Wartawan Kehormatan Indonesia, AS SUCI, membahas mengenai pentingnya EYD dalam penulisan artikel. Adapun narasumber menekankan akan pentingnya memperhatikan dan memeriksa kembali ejaan dalam artikel untuk menarik pembaca, dan juga personal branding yang menunjukkan nilai lebih dari artikel yang ditulis.

"Saya mengibaratkan membuat artikel itu seperti kita membuat rumah," tutur As Suci saat mengungkapkan pentingnya EYD dalam sebuah artikel. Karena judul yang menarik, gambar atau foto yang juga bagus tidak memastikan bahwa artikel yang dibuat akan berkualitas tanpa memperhatikan EYD.

Ilustrasi Audrey Regina (Sesi 3) oleh Maulia Resta

Ilustrasi Audrey Regina (Sesi 3) oleh Maulia Resta


SESI 3

Sesi 3 pelatihan ini dilanjutkan dengan pembahasan mengenai macam-macam kebudayaan Korea yang bisa ditemukan dan diliput di Indonesia. Pembahasan ini dipimpin oleh narasumber yang juga merupakan Wartawan Kehormatan asal Indonesia, AUDREY REGINA.

Dalam presentasinya, narasumber menjelaskan adanya beberapa kebudayaan Korea yang bisa menjadi inspirasi dalam menulis artikel, beberapa diantaranya adalah K-pop, K-drama, pakaian tradisional Korea atau hanbok, bahasa Korea, makanan Korea, dan juga permainan tradisional Korea yang bisa ditemukan dan dimainkan di Indonesia, seperti yutnori dan tuho.

Ilustrasi Monthi Rosselini (Sesi 4) oleh Maulia Resta

Ilustrasi Monthi Rosselini (Sesi 4) oleh Maulia Resta


SESI 4

Wartawan Kehormatan, MONTHI ROSSELINI memberikan berbagai tips yang diharapkan dapat membantu rekan Wartawan Kehormatan lainnya dalam mengambil foto yang menarik untuk meliput acara-acara kebudayaan Korea.

Hal penting yang ditekankan oleh narasumber dalam foto jurnalistik adalah adanya informasi 5W+1H yang terkandung dalam foto-foto yang diambil, serta menunjukkan situasi dan kondisi acara yang apa-adanya, memiliki narasi dan relevan, dan juga mengandung nilai estetik yang menarik dan penuh makna.

Ilustrasi Binar Candra (Sesi 5) oleh Maulia Resta

Ilustrasi Binar Candra (Sesi 5) oleh Maulia Resta


SESI 5

Pada sesi terakhir, Wartawan Kehormatan BINAR CANDRA yang juga bekerja sebagai penulis, penerjemah, dan pengajar Bahasa Korea ini memberikan informasi bermanfaat tentang pemilihan dan pengembangan tema yang unik dan menarik dalam penulisan artikel.

Narasumber menjelaskan adanya dua hal yang dapat diperhatikan dalam mengambil ide atau tema artikel, yakni pemilihan tema berdasarkan (1) minat atau ketertarikan penulis, dan (2) isu-isu populer yang sedang hangat. Setelah itu, narasumber juga menjelaskan adanya beberapa metode dalam pengembangan ide artikel, yakni dengan menulis bebas, diskusi, membuat mind-map, dan juga membaca artikel yang serupa sebagai panduan.

Ada pula hal penting yang narasumber tanamkan kepada peserta pelatihan tentang penulisan artikel, yaitu artikel yang ditulis harus memberikan nilai tambah dan sesuai dengan pedoman penulisan yang berlaku. Tetapi, sebuah ide penulisan baru akan bermakna setelah dieksekusi menjadi tulisan.

PENUTUP

Pelatihan pertama Wartawan Kehormatan ini sangat menarik. Banyak ilmu bermanfaat yang bisa diambil selama pelatihan berlangsung. Tetapi, seperti yang Wartawan Kehormatan Binar Candra ungkapkan, ide penulisan akan bermakna setelah dieksekusi menjadi tulisan. Semua ilmu ini tidak akan berguna jika tidak diterapkan dalam kehidupan kita. Jadi, mari kita terus belajar menyempurnakan tulisan kita dengan membiasakan diri untuk tetap menulis.

Semangat Wartawan Kehormatan Divisi Bahasa Indonesia!

wartawan indoneisa




sofiakim218@korea.kr

*Artikel ini ditulis oleh Wartawan Kehormatan Korea.net yang berasal dari seluruh dunia serta membagikan cinta dan semangat mereka untuk semua hal yang berhubungan dengan Korea Selatan.

konten yang terkait