Myomyo menjelaskan mengenai makam kerajaan bernama Myeongneung kepada para peserta yang berpartisipasi dalam Tur Malam Seooreung yang menjadi bagian dalam Festival Makam Kerajaan Joseon Tahun 2023.
Penulis: Kim Hyelin
Foto: Yayasan Warisan Budaya Korea
"Saya adalah Myomyo, kucing yang bisa pergi dan kembali dari dunia orang hidup dan dunia orang mati. Ini adalah pertama kalinya dalam 300 tahun terakhir saya bisa bertemu dengan orang yang ingin mendengar cerita saya. Saya benar-benar senang bertemu dengan Anda!"
Pada jam setengah delapan malam tanggal 16 Oktober, seorang aktor yang berkostum kucing muncul menyapa para peserta tur di pintu masuk makam kerajaan. "Kaki-kaki orang hidup masuk dengan mengikuti jalan taman dewa," ujarnya. Setelah mendengar kalimat tersebut, 30 orang peserta tur mengikuti langkah Myomyo di belakangnya dengan menggunakan headphone.
Tur Malam Seooreung dipandu oleh kucing bernama Myomyo yang dibuat berdasarkan kisah Geumson, kucing peliharaan Raja Sukjong yang sangat ia sayang selama hidupnya. Para peserta tur diajak untuk melihat dan mendengar sejarah melalui pertunjukan tari tradisional, teater bayangan, dan cahaya.
Seooreung bermakna lima makam kerajaan yang berada di sebelah barat. Makam ini terletak di Goyang, Provinsi Gyeonggi. Makam-makam yang berada di sini adalah makam Raja Sukjong (memerintah tahun 1674-1720) serta tiga orang permaisurinya (Ingyeong, Inhyeon, Inwon) dan seorang selir kerajaannya (Jang Hui-bin).
Para peserta Tur Malam Seooreung menonton drama radio di layar yang dipasang di makam Raja Sukjong dan Permaisuri Inhyeon.
Pertunjukan tari tradisional di depan Daebinmyo yang menceritakan tentang kehidupan Jang Hui-bin.
"Jalan ke makamku merupakan jalan yang paling sempit di antara jalan lain di Seooreung. Makamku juga tidak menarik, mengapa Anda datang ke mari?"
Suara yang terdengar seperti suara Jang Hui-bin tersebut terdengar di head phone. Setelah itu, para peserta tur bisa menonton pertunjukan tari tradisional di depan makam Jang Hui-bin yang menggambarkan lika liku kehidupannya di istana.
Peserta kemudian diajak untuk mengunjungi Gyeongneung yang merupakan makam Raja Doekjong (1438-1457) dan Permaisuri Sohye. Keduanya tidak pernah menjadi raja maupun permaisuri saat mereka hidup, tetapi mereka berdua dianugerahi gelar raja dan permaisuri setelah mereka wafat.
Di tempat ini, para peserta mendengar cerita mengenai Raja Deokjong dan Putra Mahkota Sado melalui teater bayangan, lalu menonton video berisi lukisan-lukisan raja di masa lalu, seperti lukisan Maharaja Sejong.
Setelah itu, para peserta bertemu dengan Raja Sukjong yang sudah menunggu di Ingneung, makam Permaisuri Ingyeong. Di sini para peserta bisa melihat pertemuan singkat Myomyo dan Raja Sukjong untuk pertama kalinya setelah 300 tahun. Para peserta lalu mengambil berbagai foto karena makam tersebut dipenuhi dengan berbagai lampu pencahayaan dan laser yang indah.
Myomyo dan Raja Sukjong bertemu lalu berbagi cerita di depan Ingneung.
Saat para peserta tiba kembali di pintu masuk makam kerajaan, waktu sudah menunjukkan jam sembilan malam. Myomyo berkata, "Sekarang adalah saatnya saya kembali ke dunia orang mati."
Jung Woojin yang ikut tur pada hari itu bersama dua orang temannya dari Incheon berkata, "Program hari ini sangat menarik karena kami tidak hanya berjalan mengikuti pemandu saja, tetapi juga menjawab pertanyaan, serta menonton berbagai konten yang menarik. Saya merasa program ini bermanfaat karena saya mendapatkan pengetahuan baru mengenai sejarah."
Tur Malam Seooreung diselenggarakan tiga kali sehari hingga tanggal 22 Oktober. Selain itu, Festival Makam Kerajaan Joseon Tahun 2023 juga akan terus diselenggarakan di sembilan lokasi makam kerajaan Joseon, termasuk Seooreung.
kimhyelin211@korea.kr