Penetapan budaya pembuatan jang sebagai Warisan Tak Benda UNESCO dilakukan pada sidang kesembilan belas Komite Antarpemerintah untuk Perlindungan Warisan Budaya Takbenda UNESCO yang berlangsung pada tanggal 3 Desember 2024 (waktu setempat) di Asuncion, Paraguai. (Flickr resmi UNESCO)
Penulis: Margareth Theresia
Budaya pembuatan jang ditetapkan sebagai Warisan Budaya Takbenda UNESCO. Jang merupakan saus tradisional Korea yang dibuat melalui proses fermentasi. Beberapa contoh jang yang cukup dikenal adalah doenjang (pasta kedelai), ganjang (kecap), dan gocujang (pasta cabai).
Penetapan tersebut dilakukan pada sidang kesembilan belas Komite Antarpemerintah untuk Perlindungan Warisan Budaya Takbenda UNESCO yang berlangsung pada tanggal 3 Desember 2024 (waktu setempat) di Asuncion, Paraguai.
UNESCO menetapkan "Pengetahuan, kepercayaan, dan praktik terkait pembuatan jang di Republik Korea" sebagai salah satu dari daftar representatif untuk Warisan Budaya Takbenda untuk Kemanusiaan.
Ini adalah kali kedua budaya makanan tradisional Korea ditetapkan sebagai Warisan Budaya Takbenda UNESCO. Budaya membuat dan berbagi kimci yang disebut sebagai kimjang telah ditetapkan sebagai warisan budaya takbenda pada tahun 2013.
Budaya pembuatan jang dinilai sebagai tradisi keluarga dan komunitas secara turun-temurun melalui proses dan teknis pembuatan jang yang telah dilakukan dalam jangka waktu yang panjang.
Gambaran jangdokdae yang berada di Kota Iksan, Jeollabuk. Jangdokdae adalah ruang yang digunakan untuk menyimpan dan memfermentasikan makanan Korea. (Korea.net DB)
Budaya pembuatan jang diumumkan masuk ke dalam nominasi Warisan Budaya Takbenda UNESCO pada tanggal 5 November lalu. Budaya ini kemudian mendapatkan sorotan kembali berkat penetapannya sebagai warisan budaya melalui nilai-nilai sosial budayanya.
Budaya pembuatan jang menjadi Warisan Budaya Takbenda UNESCO ke-23 yang dimiliki oleh Korea.
Badan Layanan Warisan Korea mengungkapkan, "Melalui penetapan 'Pengetahuan, kepercayaan, dan praktik terkait pembuatan jang di Republik Korea' sebagai Warisan Budaya Takbenda UNESCO, kami akan berusaha sebaik mungkin agar bisa meneruskan mengembangkan budaya tersebut."
margareth@korea.kr