Kebudayaan

2024.05.13

BBerbagai situs warisan budaya nasional Korea akan dibuka gratis untuk merayakan peluncuran Badan Layanan Warisan Korea pada tanggal 17 Mei mendatang. Foto di atas menampilkan acara Berjalan Kaki Bersama Keluarga Kerajaan yang digelar di Istana Gyeongbokgung, Jongno-gu, Seoul.

Berbagai situs warisan budaya nasional Korea akan dibuka gratis untuk merayakan peluncuran Badan Layanan Warisan Korea pada tanggal 17 Mei mendatang. Foto di atas menampilkan acara "Berjalan Kaki Bersama Keluarga Kerajaan" yang digelar di Istana Gyeongbokgung, Jongno-gu, Seoul.



Penulis: Park Hye Ri
Foto: Badan Administrasi Warisan Budaya

Berbagai situs warisan budaya nasional Korea akan dibuka gratis untuk merayakan peluncuran Badan Layanan Warisan Korea pada tanggal 17 Mei mendatang.

Pada tanggal 13 Mei Badan Administrasi Warisan Budaya mengungkapkan bahwa pembukaan situs warisan budaya gratis tersebut akan mencakup 76 situs warisan budaya, seperti Istana Gyeongbokgung, istana Changdeokgung, Istana Changgyeonggung, Istana Deoksugung, Kuil Jongmyo, dan Makam Penguasa Dinasti Joseon.

Di bawah pengelolaan langsung Badan Administrasi Warisan Budaya, keempat istana, Jongmyo, dan makam tersebut akan gratis untuk masyarakat umum selama periode tersebut. Akan tetapi, pembukaan gratis tersebut akan tidak termasuk pada Taman Rahasia dan acara berbayar di Istana Changdeokgung.

Kunjungan ke 54 situs warisan nasional di bawah yurisdiksi pemerintah daerah juga akan dibuka secara gratis, misalnya Situs Arkeologi di Amsa-dong, Seoul; Benteng Suwon Hwaseong di Suwon, Provinsi Gyeonggi; Rumah Ojukheon di Gangneung dan Gua Yongyeongul di Taebaek, Provinsi Gangwon; Desa Rakyat Oeam di Asan, Provinsi Chungcheongnam; Kompleks Pemakaman Daereungwon di Provinsi Gyeongsangbuk; dan Kerucut Tuf Ilchulbong Seongsan di Pulau Jeju.

Berbagai konser gratis dan acara lainnya juga akan digelar agar masyarakat umum bisa merasakan warisan nasional melalui panca indera mereka.

Program "Berjalan Kaki Bersama Keluarga Kerajaan" akan berlangsung pada tanggal 17-19 Mei di Istana Gyeongbokgung. Program ini merupakan sebuah peragaan ulang yang menampilkan raja, ratu, dan putra mahkota Dinasti Joseon yang berjalan kaki di istana di bawah pengawalan militer.

"Konser Istana: Jungjae Pungnyu" akan diadakan pada tanggal 17-18 Mei di Istana Changdeokgung yang menampilkan seni pertunjukan kerajaan. Selain itu, pertunjukan seni media malam "Bunga Biru Muda Istana Changgyeonggung (terjemahan tidak resmi)" dijadwalkan akan digelar pada tanggal 17-19 Mei di Istana Changgyeonggung.

Pameran 23 buah tulisan dan gambar tinta karya aktivis kemerdekaan berlangsung dari tanggal 13 Mei hingga akhir bulan Mei di Istana Deoksugung.

Paviliun Mangmyoru akan dibuka hingga 30 Juni. Bangunan di Kuil Jongmyo ini merupakan tempat raja menunggu sebelum upacara kerajaan dan merenungkan para pendahulunya.


Pertunjukan seni media malam bertajuk Bunga Biru Muda Istana Changgyeonggung (terjemahan tidak resmi) akan digelar pada tanggal 17-19 Mei di Istana Changgyeonggung, Jongno-gu, Seoul.

Pertunjukan seni media malam bertajuk "Bunga Biru Muda Istana Changgyeonggung (terjemahan tidak resmi)" akan digelar pada tanggal 17-19 Mei di Istana Changgyeonggung, Jongno-gu, Seoul.


Sembilan jalur hutan di Makam Penguasa Dinasti Joseon akan dibuka mulai tanggal 16 Mei hingga 30 Juni. Satu jalur menghubungkan Makam Penguasa Dinasti Joseon Taereung dan Gangneung di Seoul. Jalur lainnya berada di sekitar Uireung yang berada di Gunung Cheonjangsan di Seoul dan satu jalur di dekat Makam Penguasa Dinasti Joseon di Yeongneung yang terletak di Yeoju, Provinsi Gyeonggi.

Jalur-jalur tersebut memungkinkan para pengunjung untuk menikmati alam di pusat kota dengan berjalan di sepanjang jalan setapak.

Museum Istana Nasional Korea pada tanggal 17-27 Mei akan menggelar "Pameran Buku Kerajaan" di depan museum, pameran "Para Pelindung Warisan Nasional Korea (terjemahan tidak resmi)" dari tanggal 17 Mei hingga 30 Juni, dan "Hwaseong Reimagined: A Digital Dive into an 8-Day Royal Procession" dari tanggal 21 Mei hingga 16 Juni.

Pemeran "Hwaseong Reimagined" tersebut menggunakan realitas berimbuh (AR), realitas virtual (VR), dan realitas terkembang (XR) untuk menampilkan kembali perjalanan kerajaan Raja Jeongjo ke Benteng Hwaseong seperti yang digambarkan dalam lukisan terkenal.

Pusat Warisan Takbenda Nasional pada tanggal 17-18 Mei akan mengadakan "Renaissance of Merriment," sebuah pertunjukan yang menggabungkan tradisional dan kontemporer dan pada tanggal 18-19 Mei menggelar "Yeonhee for All," sebuah pertunjukan yang menampilkan warisan budaya takbenda.

Informasi lebih lanjut mengenai tiket masuk gratis ke situs warisan nasional dan pertunjukan tersedia di laman resmi Badan Administrasi Warisan Budaya, Yayasan Warisan Budaya Korea, Museum Istana Nasional Korea, dan Pusat Warisan Takbenda Nasional.

Terhitung mulai tanggal 17 Mei mendatang, nama Badan Administrasi Warisan Budaya akan berubah nama menjadi Badan Layanan Warisan Korea.

Tujuan dari penggantian nama ini adalah untuk mengatasi keterbatasan kebijakan warisan budaya yang telah dipertahankan selama sekitar 60 tahun sejak berlakunya Undang-Undang Perlindungan Warisan Budaya pada tahun 1962, serta menemukan nilai-nilai masa depan baru melalui warisan tersebut dengan menetapkan sistem warisan nasional yang sesuai dengan kebijakan dan standar global, seperti standar UNESCO.


Jalur hutan di atas adalah bagian dari Makam Penguasa Dinasti Joseon Taereung dan Gangneung di Seoul.

Jalur hutan di atas adalah bagian dari Makam Penguasa Dinasti Joseon Taereung dan Gangneung di Seoul.


hrhr@korea.kr

konten yang terkait