Kota Gongju, Kota Yeosu, dan Seongju-gun terpilih sebagai kota yang memiliki spesialisasi dalam pariwisata malam pada tahun 2024. Foto di atas menunjukkan pemandangan malam Kota Yeosu yang terletak di Provinsi Jeollanam.
Penulis: Cao Thi Ha
Foto: Kementerian Kebudayaan, Olahraga, dan Pariwisata
Tiga kota di Korea telah terpilih untuk menjadi tempat para wisatawan bisa menikmati budaya lokal dan pemandangan malam yang indah.
Kementerian Kebudayaan, Olahraga, dan Pariwisata bersama KTO (Organisasi Pariwisata Korea) mengungkapkan pada tanggal 31 Januari bahwa tiga kota telah terpilih sebagai kota yang memiliki spesialisasi dalam pariwisata malam pada tahun 2024.
Ketiga kota tersebut adalah Kota Gongju di Provinsi Chungcheongnam, Kota Yeosu di Provinsi Jeollanam, dan Seongju-gun di Provinsi Gyeongsangbuk.
Kota yang terpilih pada tahun 2022 adalah Kota Incheon dan Kota Tongyeong. Kota yang terpilih pada tahun 2023 adalah Kota Busan, Kota Daejeon, Kota Gangneung, Kota Jeonju, dan Kota Jinju. Oleh karena itu, saat ini sudah ada sepuluh kota di Korea yang diakui keindahan pariwisata malamnya.
Kota yang memiliki spesialisasi dalam pariwisata malam bermakna sebuah kota yang terkenal dengan tempat wisata dan konten yang bisa dinikmati oleh para wisatawan pada malam hari. Kota tersebut juga harus memiliki berbagai syarat untuk bisa disebut sebagai kota dengan pariwisata malam, seperti lokasi wisata kuliner, penginapan, transportasi, ruang informasi, dan tempat belanja.
Kota Gongju yang terletak di Provinsi Chungcheongnam terpilih sebagai kota yang memiliki spesialisasi dalam pariwisata malam. Foto di atas menunjukkan para wisatawan yang sedang menikmati pertunjukan busking yang digelar sebagai bagian dari 2023 Gongju Culture Night pada tanggal 8 September s/d 18 Oktober 2023 di Aliran Jemincheon, Kota Gongju.
Kota Gongju menyediakan berbagai acara budaya malam bergaya retro melalui kafe musik dan kafe radio bergaya tahun 1970 dan 1980-an. Selain itu diselenggarakan pula Sekolah Malam Aliran Jemincheon, yaitu kelas seni dan humaniora yang digelar di pinggir Aliran Jemincheon.
Pemerintah kota berencana menggelar berbagai konten pariwisata malam, seperti Pesta Cahaya Bintang Geumgang (terjemahan tidak resmi) yang digelar di atas Jembatan Besi Geumgang. Selain itu, perkemahan malam juga akan digelar di Benteng Gongsanseong yang merupakan bagian dari warisan budaya dunia.
Pemerintah Kota Yeosu berencana mengembangkan lokasi-lokasi pariwisata malam baru, seperti di Pulau Jangdo, Pelabuhan Gukdonghang, dan Taman Namsan. Lokasi-lokasi tersebut akan menampilkan daya tarik khusus yang hanya ada di Kota Yeosu.
Kota Yeosu juga berencana untuk menyelenggarakan tur malam dan pertunjukan khusus.
Panorama Desa Hangae di Seongju-gun yang terpilih sebagai kota yang memiliki spesialisasi dalam pariwisata malam.
Berbagai program pariwisata malam disiapkan oleh Pemerintah Seongju-gun untuk wisatawan yang datang. Program tersebut berkaitan dengan keindahan Seongju-gun di kala matahari tenggelam dan hasil pertanian Seongju-gun yang paling terkenal, yaitu blewah Korea.
Selain itu, berbagai konten pariwisata malam juga disiapkan, seperti Wisata Malam Pamakaman Kuno Gaya atau Perkemahan di Bawah Cahaya Bintang.
Kepala Biro Kebijakan Pariwisata, Park Jongtaek berkata, "Pemerintah berencana untuk lebih memperluas berbagai konten pariwisata malam dengan menggunakan model bisnis yang terfokus. Selain itu, pemerintah juga akan memberikan bantuan yang dibutuhkan agar kota-kota yang memiliki spesialisasi dalam pariwisata malam bisa berkembang menjadi percontohan untuk pariwisata malam di Korea."
shinn11@korea.kr