By Yoo Yeon Gyeong and Israa Mohamed
Festival Kebudayaan Arab diadakan di Seoul untuk memperkenalkan kebudayaan Arab dan juga merayakan penyelenggaraan Piala Dunia Qatar pada November mendatang.
Korea-Arab Society (KAS), Korea International Trade Association (KITA), dan Kedutaan Besar Qatar di Korea bekerja sama untuk menyelenggarakan Festival Kebudayaan Arab ke-15 selama sembilan hari pada 16-24 September di COEX, Gangnam-gu, Seoul.
Festival Kebudayaan Arab merupakan festival yang pertama kali diadakan pada tahun 2008 oleh KAS untuk memperkenalkan Arab kepada masyarakat Korsel. Festival ini diadakan setiap tahun dan mendapatkan sambutan hangat dari masyarakat Korsel karena bisa mendorong pemahaman terkait hubungan Korsel-Arab melalui berbagai aktivitas yang disediakan.
Tema festival tahun ini adalah "Bertemu lebih awal dengan Piala Dunia Qatar di Seoul" untuk menyambut piala dunia yang baru pertama kali diselenggarakan di negara Arab. Paviliun Piala Dunia Qatar didirikan untuk memperkenalkan lokasi pertandingan di Qatar dan jadwal pertandingan, serta 32 negara yang berpartisipasi dalam piala dunia kali ini. Pengunjung juga bisa mencoba bermain sepak bola atau foot golf di paviliun ini.
Korea.net mengunjungi festival tersebut pada 19 September lalu. Mata kami langsung tertuju pada kurma tamr dan kudapan manis luqaimat yang banyak dinikmati di Arab. Tamr merupakan salah satu kudapan khas daerah Arab yang dibuat dari kurma. Biasanya kurma melalui proses pengeringan dan pematangan terlebih dahulu sebelum dimakan.
Kurma beberapa kali disebut di dalam Al-Qur'an. Saat ini tamr banyak dimakan sebagai sarapan pagi dengan ditemani kopi. Tamr juga menjadi menu ideal untuk berbuka puasa di bulan Ramadan. Luqaimat merupakan kudapan manis yang dibuat dari adonan tepung terigu yang digoreng dengan minyak goreng lalu dibaluri gula cair. Luqaimat biasanya dimakan pada saat hari raya.
Di salah satu sudut, terlihat seorang wanita Korea yang sedang melihat pameran dengan mengenakan abaya. Abaya adalah busana khas Arab yang berwarna hitam dan menutupi seluruh tubuh dan rambut, kecuali bagian wajah. Ternyata wanita itu adalah Nabila Kim (48) yang sudah menjadi seorang muslim sejak tahun 1994.
"Saya merasa ini adalah kesempatan satu-satunya bagi masyarakat Korea untuk bisa memahami dan merasakan kebudayaan Arab yang sebenarnya di Korea. Saya selalu datang setiap tahun dan selalu menikmati pameran yang ada," ungkapnya.
Sudut yang paling populer adalah sudut untuk mencoba tato temporer. Korea.net mengunjungi festival ini pada hari kerja, akan tetapi saat itu sudah ada sepuluh orang yang mengantri untuk mencoba tato tersebut. Para pengunjung terlihat tertarik dan menyukai bentuk tato yang bertuliskan huruf Arab tersebut.
Pada upacara pembukaan, sekitar 80 orang diplomat dan pejabat hadir untuk meramaikan acara. Beberapa pejabat penting tersebut antara lain adalah Kepala Kelompok Duta Besar untuk Daerah Arab sekaligus Duta Besar Maroko untuk Korsel Chafik Rachadi, Duta Besar Qatar untuk Korsel Khalid Ibrahim Al-Hamar, Kepala KAS sekaligus Kepala KITA Christoper Koo, dan Deputi Bidang Diplomasi Luar Negeri Kementerian Luar Negeri Korsel Lee Sang-hwa.
Koo memberikan pidato sambutan dan menyatakan, "Kami telah menyiapkan berbagai ruang pameran dan aktivitas di mana para pengunjung bisa lebih memahami kebudayaan Arab dengan lebih baik lagi melalui helatan Piala Dunia Qatar. Melalui Festival Kebudayaan Arab ini, kami berharap agar kami bisa membawa semangat olahraga dalam Piala Dunia Qatar, sekaligus membuat hubungan antara Korea dan negara-negara Arab menjadi lebih dekat lagi."
Khalid juga memberikan sambutan dengan mengungkapkan, "Saat ini hubungan kerja sama antara Korea Selatan dan dunia Arab sangat bagus. Saya mewakili seluruh masyarakat Arab berharap agar tim-tim yang ikut dalam Piala Dunia Qatar dapat menampilkan performa terbaiknya."
Lee lalu menutup kata sambutan dengan menyatakan, "Inti dari hubungan diplomasi adalah memahami budaya satu sama lain dan saling menghormati. Saya berharap Festival Kebudayaan Arab ke-15 dan Piala Dunia Qatar dapat menjembatani masyarakat Korea Selatan dan Arab agar lebih memahami kebudayaan mereka satu sama lain."
dusrud21@korea.kr