Bisnis

2025.12.30

Pemandangan dermaga Pelabuhan Gwangyang. (Otoritas Pelabuhan Yeosu–Gwangyang)

Pemandangan dermaga Pelabuhan Gwangyang. (Otoritas Pelabuhan Yeosu–Gwangyang)



Penulis: Park Hye Ri

Nilai ekspor tahunan Korea tahun ini untuk pertama kalinya melampaui 700 miliar dolar, mencetak rekor tertinggi sepanjang sejarah.

Kementerian Perindustrian, Perdagangan, dan Sumber Daya bersama Bea Cukai Korea mengumumkan bahwa berdasarkan perhitungan sementara hingga pukul 13.03 pada 29 Desember 2025, total kumulatif ekspor tahunan tahun ini telah mencapai 700 miliar dolar. Dengan pencapaian ini, Korea menjadi negara keenam di dunia yang menembus angka ekspor 700 miliar dolar, setelah Amerika Serikat (2000), Jerman (2003), Tiongkok (2005), Jepang (2007), dan Belanda (2018).

Berdasarkan komoditas, ekspor semikonduktor mencapai 152,6 miliar dolar, meningkat 19,8 persen dibandingkan tahun sebelumnya (YoY) dan menjadi pendorong utama pertumbuhan. Industri manufaktur unggulan lainnya termasuk otomotif (66 miliar dolar), perkapalan (29 miliar dolar AS), dan bioindustri (14,7 miliar dolar) juga mempertahankan tren pertumbuhan yang solid.

Produk-produk termasuk hasil pertanian dan perikanan (11,3 miliar dolar), kosmetik (10,4 miliar dolar), serta perangkat elektronik (15,1 miliar dolar) turut mencetak rekor tertinggi sepanjang masa dan mengukuhkan diri sebagai sumber pertumbuhan baru.

Pasar ekspor pun semakin terdiversifikasi. Pangsa ekspor ke Tiongkok dan AS masing-masing menurun dari 19,5 persen menjadi 18,4 persen, serta dari 18,6 persen menjadi 17,3 persen. Sebaliknya, pangsa ekspor ke Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) meningkat dari 16,7 persen menjadi 17,2 persen, Uni Eropa dari 10,01 persen menjadi 10,05 persen, dan Amerika Latin dari 4,3 persen menjadi 4,5 persen.

Seiring dengan kinerja ekspor yang kuat, investasi langsung asing (FDI) juga mencatat rekor tertinggi sepanjang sejarah. Meskipun pada paruh pertama tahun ini FDI sempat menurun 14,6 persen secara tahunan (YoY), sejak pelantikan pemerintahan baru pemulihan kepercayaan internasional serta momentum Konferensi Tingkat Tinggi Kerja Sama Ekonomi Asia-Pasifik (APEC) mendorong peningkatan arus investasi. Dengan demikian, total nilai investasi yang dilaporkan secara tahunan melampaui 35 miliar dolar.

Pemerintah menilai pencapaian ini sebagai hasil yang semakin bernilai karena, meskipun berada di tengah lingkungan perdagangan yang sulit—termasuk kebijakan tarif Amerika Serikat dan meluasnya proteksionisme—Korea berhasil mengubah krisis menjadi peluang sekaligus menegaskan daya tahan serta potensi masyarakat dan dunia usahanya.

hrhr@korea.kr

konten yang terkait