Kementerian Pertanian, Pangan, dan Peternakan mengumumkan pada tanggal 3 Juli bahwa total volume ekspor K-Food+ pada paruh pertama tahun 2024 mencapai 6,21 miliar dolar atau meningkat 5,2% dari tahun 2023. Dua orang wisatawan asing terlihat sedang memilih ramyeon di rak Perpustakaan Ramyeon yang terletak di Mapo-gu, Seoul. (Korea.net DB)
Penulis: Wu Jinhua
Berkat kuatnya ekspor produk pertanian (
K-Food) pada paruh pertama tahun 2024, volume ekspor
K-Food+ (termasuk pangan pertanian dan industri hilir dan hulu) melebihi 6 miliar dolar untuk pertama kalinya.
Kementerian Pertanian, Pangan, dan Peternakan mengumumkan pada tanggal 3 Juli bahwa total volume ekspor
K-Food+ pada paruh pertama tahun 2024 mencapai 6,21 miliar dolar atau meningkat 5,2% dari tahun 2023.
K-Food tercatat sebesar 4,77 miliar dolar atau meningkat 6,7% dibandingkan periode yang sama tahun 2023. Volume ekspor industri hilir dan hulu adalah 1,44 miliar dolar. Jumlah ini meningkat 0,6% dibandingkan periode yang sama tahun 2023.
K-Food+ merupakan konsep yang mencakup pangan pertanian, hasil pertanian pintar, peralatan pertanian, makanan hewan peliharaan, dan obat-obatan untuk hewan, serta industri hilir dan hulu.
Kementerian Pertanian, Pangan, dan Peternakan mengatakan, "Di Amerika Serikat, tren konsumsi konsumen tetap solid karena stabilisasi pasar tenaga kerja dan tren penurunan inflasi, dan ekspor menunjukkan pertumbuhan yang tinggi. Di Tiongkok, sentimen konsumen perlahan pulih dan berubah menjadi tren meningkat mulai Mei 2023. Di wilayah lain termasuk Eropa, Amerika Tengah dan Selatan, Timur Tengah, dan Oseania menunjukkan tren peningkatan secara keseluruhan dan menunjukkan tingkat pertumbuhan lebih dari 10% dibandingkan tahun 2023."
Barang yang paling banyak diekspor adalah
ramyeon. Ekspor
ramyeon pada semester pertama tahun 2024 berjumlah 590 juta dolar atau meningkat 32,3% dibandingkan periode yang sama tahun 2023.
Amerika Serikat dan Tiongkok yang merupakan pasar
ramyeon terbesar mencapai volume ekspor kumulatif melebihi 100 juta dolar pada akhir Juni karena ekspansi ke saluran daring dan supermarket besar. Volume ekspor ke Eropa juga terus meningkat sehingga mencapai lebih dari 100 juta dolar untuk pertama kalinya pada paruh pertama tahun 2024.
Item yang mengalami kenaikan paling tinggi dibandingkan tahun 2023 adalah pangan olahan beras. Volume ekspor pangan olahan beras, termasuk
gimbap beku,
bokkeum-bap, tteokbokki, minuman beras, dan
makgeolli, pada semester pertama tahun 2024 sebesar 137 juta dolar atau meningkat 41,4% dibandingkan periode yang sama tahun 2023. Nasi olahan, terutama
gimbap beku, semakin populer sebagai makanan sehat dan makanan cepat saji dan jumlah toko distribusi besar AS seperti Costco semakin bertambah sehingga ekspor terus meningkat.
Kwon Jae-han, Direktur Kantor Kebijakan Inovasi Pertanian Kementerian Pertanian, Pangan, dan Peternakan mengatakan, "Untuk mencapai kinerja maksimal pada paruh kedua tahun 2024, kami akan mendukung aktivitas perusahaan ekspor dengan menyelesaikan kesulitan mereka, partisipasi mereka dalam pameran, menjajaki pasar baru seperti menemukan pembeli luar negeri yang berpengaruh, dan memperluas kerja sama antar kementerian."
jane0614@korea.kr