Bisnis

2022.10.31

Ekspor mi instan Korea Selatan pada bulan Januari hingga September tahun ini mencapai titik tertinggi dalam sejarah. Foto di atas menunjukkan mi instan yang dijual di supermarket yang berada di Seoul. (Yonhap News)

Ekspor mi instan Korea pada bulan Januari hingga September tahun ini mencapai titik tertinggi dalam sejarah. Foto di atas menunjukkan mi instan yang dijual di supermarket yang berada di Seoul. (Yonhap News)


Oleh Jung Joo-ri

Ekspor mi instan Korea pada bulan Januari hingga September tahun ini mencapai titik tertinggi dalam sejarah dengan angka 800 miliar won.

Berdasarkan "Laporan Tren Ekspor Bahan Makanan Pertanian, Kehutanan, dan Kelautan pada September 2022," jumlah ekspor mi instan pada bulan Januari hingga September tahun ini sudah mencapai angka 568,2 juta dolar (810 miliar won). Angka ini meningkat 18% dibanding periode yang sama tahun lalu, yaitu 481,6 juta dolar.

Laporan ini disampaikan pada tanggal 26 Oktober oleh aT (Korea Agro-Fisheries & Food Trade Corporation) dan KATI (Informasi Ekspor Pertanian Korea).

Tiongkok merupakan negara tujuan ekspor dengan peningkatan tertinggi sebesar 24,7% (132,4 juta dolar AS atau sekitar 188,7 miliar won). Hal ini diperkirakan karena peningkatan minat masyarakat karena konten Korea dan juga permintaan makanan cepat saji.

Permintaan dari AS juga mencapai 63,7 juta dolar (sekitar 90,8 miliar won) atau meningkat sebesar 15,2%. Akan tetapi, permintaan ekspor dari Jepang menurun sebesar 2,3% menjadi 45,8 juta dolar (sekitar 65,3 miliar won).

Jumlah ekspor hingga September sudah melebihi 84% dari total ekspor tahun lalu. Jumlah ekspor mi instan terus memecahkan rekor setiap tahunnya, mulai dari 218,8 juta dolar (sekitar 311,7 miliar won) pada tahun 2015 hingga mencapai 674,41 juta dolar (sekitar 961 miliar won) pada tahun 2021.

aT menganalisis bahwa kenaikan angka ekspor ini disebabkan oleh peningkatan pemasaran secara daring karena konten hallyu yang semakin populer. Selain itu, permintaan makanan yang bisa cepat diolah juga meningkat akibat pandemi Covid-19, sehingga permintaan mi instan pun ikut meningkat.

etoilejr@korea.kr

konten yang terkait