Bisnis

2022.10.06

Di tengah ketidakpastian perekonomian global akibat inflasi, FDI Korsel tetap menunjukkan pertumbuhan. Iclickart (Dilarang untuk menyebarkan foto di atas tanpa izin karena foto tersebut dilindungi oleh UU Hak Cipta)

Di tengah ketidakpastian perekonomian global akibat inflasi, FDI Korea tetap menunjukkan pertumbuhan. (Iclickart) *Dilarang untuk menyebarkan foto di atas tanpa izin karena foto tersebut dilindungi oleh UU Hak Cipta


Oleh Kim Eun-young

Di tengah ketidakpastian dunia investasi akibat inflasi global, investasi asing langsung (FDI) Korea mencapai titik tertinggi sepanjang sejarah.

Kementerian Perindustrian, Perdagangan, dan Sumber Daya menerbitkan laporan berjudul "Tren FDI Triwulan III Tahun 2022" pada tanggal 5 Oktober. Menurut laporan tersebut, jumlah FDI mencapai 21,5 miliar dolar atau tumbuh 18,2% YoY (year on year). Angka investasi pada triwulan III tahun 2022 ini merupakan yang tertinggi sepanjang sejarah. Bahkan jumlah investasi baru pertama kali menyentuh angka 20 miliar dolar.

Transaksi investasi terjadi sebanyak 2.498 kali atau meningkat sebesar 12,7%. Investasi asing terbesar berada dalam bidang industri teknologi termutakhir seperti semikonduktor, mobil listrik, dan baterai isi ulang. Jumlah investasi asing pada industri manufaktur mencapai angka 7,8 miliar dolar. Angka ini meningkat 152% YoY. Jumlah FDI pada industri manufaktur mencapai 36,2%.

Jika melihat dari sektor usaha, maka jumlah kenaikan persentase FDI tertinggi berada pada industri tekstil dan pakaian (+4.949,1%), makanan (+572,7%) logam dasar dan barang logam (+528,8%), listrik dan elektronik (+232,1%), serta mesin dan instrumen kedokteran (136,4%).

Sektor usaha yang mengalami penurunan jumlah investasi adalah kayu dan kertas (-95,5%), mineral non logam (-81,3%), dan alat transportasi (-16,3%).

Berdasarkan asal negara, investor asal Amerika Serikat merupakan investor yang paling banyak menginvestasikan dananya. Jumlah investasi mereka mencapai 7,1 miliar dolar atau meningkat sebesar 115,9% YoY. Total investasi mereka bahkan mencapai 33,1% dari seluruh FDI.

Investasi dari Jepang meningkat 42,9% hingga mencapai satu miliar dolar. Akan tetapi jumlah investasi dari Uni Eropa dan Tiongkok mengalami penurunan masing-masing sebesar 55% dan 14,9%.

Kementerian menilai, "Peningkatan FDI merupakan hasil dari kerja keras pemerintah dalam menarik invetasi asing. Kita juga bisa memastikan bahwa pasar modal Korea masih sangat menarik bagi asing, terutama karena bidang manufaktur yang stabil, sumber daya manusia yang berkualitas, serta teknologi yang terus berinovasi."

eykim86@korea.kr

konten yang terkait