Oleh Kim Hayeon
Perekonomian Korea mencatat pertumbuhan 0,7% pada kuartal kedua (bulan April-Juni) tahun ini.
Bank Korea (BOK) mengumumkan pada tanggal 1 September bahwa pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) pada kuartal kedua tumbuh 0,7% dibanding kuartal sebelumnya.
PDB pada kuartal ketiga tahun 2020 mencatat pertumbuhan sebesar 2,3% sehingga ekonomi Korea sudah bertumbuh selama delapan kuartal berturut-turut.
Indikator pengeluaran menunjukkan kenaikan 2,9% terutama di dalam bidang barang tahan lama (pakaian dan sepatu) serta layanan (kebudayaan, rekreasi, makanan, penginapan).
Nilai untuk perlengkapan transportasi memang mengalami penurunan, tetapi nilai investasi fasilitas lainnya mengalami peningkatan. Nilai pada bagian peralatan mengalami kenaikan 0,5% secara keseluruhan. Investasi di bidang konstruksi juga mengalami kenaikan, terutama pada bagian konstruksi gedung, sebesar 0,2%.
Pengeluaran pemerintah juga mengalami kenaikan 0,7% karena pengaruh dari pengeluaran untuk barang-barang bantuan masyarakat.
Akan tetapi, nilai ekspor dan impor mengalami penurunan. Nilai bahan-bahan kimia dan logam tingkat 1 mengalami penurunan 3,1%. Nilai minyak mentah dan gas alam mengalami penurunan 1%.
Kepala Tim Koordinasi Akun Nasional Departemen Statistik Ekonomi BOK Choi Jung Tae memberikan pernyataan terkait dengan pengumuman nilai PDB ini.
"Sesuai dengan prediksi Biro Penelitian BOK, saat ini pertumbuhan Korea sedang melemah akibat beberapa hal. Misalnya karena pengaruh perlambatan perekonomian dunia akibat Perang Ukraina yang berkepanjangan dan kenaikan suku bunga bank sentral di beberapa negara besar. Akan tetapi terlihat bahwa perekonomian Korea sedang dalam tren pemulihan karena konsumsi masyarakat yang sudah kembali pulih."
Ia melanjutkan, "Apabila pertumbuhan ekonomi bisa mencapai 0,1-0,2% pada kuartal ketiga dan keempat (apabila dibandingkan dengan kuartal sebelumnya), maka BOK memprediksi bahwa pertumbuhan ekonomi Korea tahun ini bisa mencapai 2,6%."
hayeounk8@korea.kr