Presiden Lee Jae Myung terlihat sedang memberikan pidato kemerdekaan dalam upacara peringatan 80 tahun kemerdekaan Korea yang digelar pada tanggal 15 Agustus 2025 di Sejong Center, Jongno-gu, Seoul. (Kantor Kepresidenan Republik Korea)
Penulis: Jeon Misun
Presiden Lee Jae Myung menegaskan kembali kebijakan dasar politiknya pada tanggal 15 Agustus dengan menyatakan bahwa ia akan memulihkan kepercayaan dan memulai kembali dialog dengan Korea Utara. Ia juga mengemukakan bahwa Jepang merupakan tetangga sekaligus mitra Republik Korea.
Presiden Lee mengungkapkan hal tersebut dalam upacara peringatan 80 tahun kemerdekaan Korea yang digelar pada tanggal 15 Agustus 2025 di Sejong Center, Jongno-gu, Seoul.
Presiden Lee menekankan,"Korea Selatan dan Utara saling menghormati dan menghargai satu sama lain sehingga memiliki hubungan khusus yang berarah pada unifikasi yang damai. Kami tidak akan mendorong unifikasi paksa dalam bentuk apa pun."
Presiden Lee melanjutkan, "Kami akan memulihkan kembali secara bertahap Perjanjian Militer Antar-Korea yang ditandatangani pada tanggal 19 September 2018 untuk mendorong hubungan kepercayaan dari segi militer serta mencegah konflik yang tidak disengaja."
Presiden Lee menambahkan, "Mari kita membuka era baru Semenanjung Korea melalui perdamaian dan pertumbuhan bersama dengan mengakhiri era pertentangan dan permusuhan satu sama lain."
Presiden Lee pun mengungkapkan hubungan kerja sama dengan Jepang dalam menyambut 60 tahun hubungan diplomasi dengan Jepang.
Presiden Lee mengatakan, "Jepang merupakan tetangga serta mitra pertumbuhan ekonomi yang berada dalam wilayah yang sama dengan Korea. Kami akan mencari kerja sama berorientasi masa depan baru dan berdialog dengan jujur melalui diplomasi ulang alik."
Presiden Lee lalu menyatakan, "Masih banyak orang di sekeliling kita yang masih merasakan sakit akibat permasalahan di masa lalu."
Presiden Lee kemudian menutup, "Kita harus berusaha agar hubungan kepercayaan antara Korea dengan Jepang tidak rusak melalui pengamatan sejarah yang kelam dan menyakitkan oleh pemerintah Jepang."
msjeon22@korea.kr