Kebijakan

2025.02.24

Wali Kota Gyeongju Joo Nak-young dan Wakil Gubernur Provinsi Gyeongsangbuk Kim Hak-hong terlihat sedang mengecek mesin layanan informasi berbasis kecerdasan buatan (AI) pada tanggal 22 Februari 2025 di HICO menjelang gelaran APEC 2025 SOM1 yang digelar mulai tanggal 24 Februari 2025. (Pemerintah Provinsi Gyeongsangbuk)

Wali Kota Gyeongju Joo Nak-young dan Wakil Gubernur Provinsi Gyeongsangbuk Kim Hak-hong terlihat sedang mengecek mesin layanan informasi berbasis kecerdasan buatan (AI) pada tanggal 22 Februari 2025 di HICO menjelang gelaran APEC 2025 SOM1 yang digelar mulai tanggal 24 Februari 2025. (Pemerintah Provinsi Gyeongsangbuk)



Penulis: Lee Da Som

Kementerian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Informasi mengungkapkan pada tanggal 23 Februari 2025 bahwa rapat umum APEC PPSTI digelar pada tanggal 24-26 Februari 2025 di HICO, Kota Gyeongju, Provinsi Gyeongsangbuk.

APEC PPSTI merupakan sebuah grup konsultatif terkait kebijakan yang mendiskusikan arah kerja sama dan agenda terkait ilmu pengetahuan, teknologi, dan inovasi di daerah Asia Pasifik.

Rapat umum kali ini akan dihadiri oleh lebih dari seratus orang yang terdiri dari perwakilan 19 negara anggota APEC, pihak swasta, pihak akademisi, dan lembaga internasional.

Tema rapat tersebut adalah "Memimpin Pengembangan yang Inklusif Melalui Sumber Daya Manusia, Inovasi Terbuka, dan Teknologi Baru."

Tiga agenda utama yang akan didiskusikan dalam rapat adalah penguatan kapasitas ilmu pengetahuan, teknologi, dan inovasi; perluasan kerja sama dalam bidang penelitian dan pengembangan; serta peningkatan penggunaan teknologi inovatif dari segi sosial dan ekonomi.

Pada rapat hari pertama, para peserta rapat akan mendiskusikan agenda utama berupa strategi untuk mendorong pertukaran para ilmuwan agar bisa membentuk jaringan antara para ilmuwan unggulan di Korea dan wilayah Asia Pasifik.

Selain itu, mereka akan mendiskusikan berbagai topik lainnya, seperti pengembangan kapasitas ilmu pengetahuan dan teknologi serta promosi ilmu pengetahuan yang terbuka bagi khalayak umum.

Dialog terkait kebijakan akan digelar pada tanggal 25 Februari 2025 untuk mencari arah kerja sama APEC agar bisa meningkatkan pengembangan teknologi inovatif yang inklusif secara sosial dan ekonomi.

Teknologi inovatif yang dimaksud antara lain adalah kecerdasan buatan, ilmu hayati termutakhir, dan kuantum.

Para peserta juga akan berdiskusi mengenai rencana pemberian penghargaan ASPIRE bagi para ilmuwan baru yang unggul dari segi penelitian untuk mendorong kerja sama yang aktif antara negara-negara anggota APEC.

ASPIRE adalah sebuah penghargaan yang diberikan oleh APEC bagi para ilmuwan yang unggul dari segi inovasi, penelitian, dan pendidikan.

Pada hari terakhir, para perwakilan negara-negara anggota APEC akan mengunjungi UNIST (Ulsan National Institute of Science and Technology) dan pabrik Hyundai Motor di Ulsan untuk melihat langsung industri serta lembaga pendidikan terkait ilmu pengetahuan dan teknologi di Korea.

Direktur Jenderal Biro Kerja Sama Internasional Kementerian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Informasi Hwang Sung-hoon berkata, "Faktor utama dari informasi adalah pertukaran dan jaringan antara para ilmuwan."

Hwang menambahkan, "Kami akan terus menjalin kerja sama agar bisa memperkuat kapasitas penelitian di dalam wilayah APEC serta mendorong kontribusi ilmu pengetahuan dan teknologi agar bisa menyelesaikan berbagai permasalahan dunia."

Kementerian akan terus memperkuat kerja sama dalam bidang ilmu pengetahuan, teknologi, digital, dan kecerdasan buatan dalam wilayah APEC melalui rapat TELWG yang akan digelar Maret 2025, Rapat Menteri terkait Digital dan Kecerdasan Buatan pada bulan Agustus 2025, serta berbagai pertukaran dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi.

TELWG merupakan sebuah kelompok kerja dalam bidang telekomunikasi dan informasi yang berada di bawah naungan APEC.


dlektha0319@korea.kr

konten yang terkait