Penulis: Park Hye Ri
Foto: Kantor Kepresidenan Republik Korea

Korea dan ASEAN (Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara) memutuskan untuk membentuk kemitraan strategis komprehensif pada tanggal 10 Oktober 2024 (waktu setempat) dan mempromosikan proyek kerja sama di berbagai bidang.

Presiden Yoon Suk Yeol menghadiri KTT (Konferensi Tingkat Tinggi) Korea-ASEAN ke-25 yang digelar pada hari tersebut di Pusat Konvensi Nasional, Vientiane, Laos dan mengadopsi pernyataan bersama yang memuat isi tersebut.

Dalam pernyataan bersama tersebut, kedua belah pihak sepakat untuk meningkatkan kerja sama di bidang kecerdasan buatan (AI), ekonomi digital, industri kreatif, pertanian cerdas, dan energi terbarukan.

Selain itu, mereka memutuskan untuk melaksanakan inisiatif respons terhadap lingkungan dan perubahan iklim, termasuk PARMA (Kemitraan untuk Aksi Metana Korea-ASEAN).

Mereka mengatakan akan mempromosikan perdagangan dan investasi dengan memanfaatkan AKFTA (Perjanjian Perdagangan Bebas Korea-ASEAN) dan RCEP (Kemitraan Ekonomi Komprehensif Regional).

Mereka mengumumkan bahwa mereka akan menciptakan lingkungan yang ramah dan menguntungkan bagi perusahaan-perusahaan Korea dan ASEAN melalui ASEAN-Korea Centre dan AKBC (ASEAN-Korea Business Council).

Untuk meningkatkan saling pengertian tentang budaya dan memperluas kesempatan pendidikan, mereka memutuskan untuk berinvestasi dalam pendidikan dan program pertukaran budaya serta pemuda. Mereka juga akan mengembangkan sumber daya manusia berdasarkan peningkatan kapasitas dan TVET (pendidikan dan pelatihan teknik dan kejuruan).

Dalam sambutan pembukaannya, Presiden Yoon mengatakan, "Korea akan melanjutkan diplomasinya dengan fokus pada ASEAN dan mendorong kerja sama menyeluruh dan komprehensif sebagai mitra untuk kesejahteraan bersama."

Ia menambahkan, "Berdasarkan kemitraan tingkat tertinggi, Korea dan ASEAN akan menulis sejarah masa depan yang baru bersama-sama."

Pada hari yang sama Presiden Yoon bertemu dengan Perdana Menteri Jepang Shigeru Ishiba dan mengadakan KTT Korea-Jepang pertama. KTT ini digelar sembilan hari setelah PM Ishiba menjabat secara resmi pada tanggal 1 Oktober 2024.

Presiden Yoon menekankan, "Hubungan Korea-Jepang telah mengalami kemajuan positif yang besar sejak saya mengunjungi Jepang pada bulan Maret 2023. Saya berpikir perubahan ini bisa terjadi karena kepercayaan yang tak tergoyahkan antara para pemimpin kedua negara."

Ia menambahkan, "Tahun 2025 mendatang menandai peringatan 60 tahun normalisasi hubungan diplomatik antara Korea dan Jepang. Saya berharap kita dapat menghadirkan masa depan yang penuh harapan untuk hubungan kedua negara dan bekerja sama secara erat sehingga masyarakat kedua negara dapat merasakan lompatan maju dalam hubungan Korea-Jepang."

Kedua pemimpin sepakat mengenai meningkatnya kebutuhan untuk memperkuat kerja sama antara kedua negara dalam isu-isu regional dan global. Mereka memutuskan untuk lebih memperluas cakrawala kerja sama kedua negara di kancah internasional.


hrhr@korea.kr