Penulis: Kim Hyelin
Presiden Yoon Suk Yeol menggelar KTT (konferensi tingkat tinggi) dengan Presiden Ferdinand Marcos pada tanggal 7 Oktober 2024 (waktu setempat) di Istana Malacañang, Manila, Filipina dan membentuk hubungan kemitraan strategis komprehensif. Presiden Yoon saat ini sedang melakukan kunjungan kenegaraan ke Filipina.
Kedua presiden menandatangani pernyataan bersama terkait kesepakatan untuk menguatkan hubungan diplomatik dan keamanan antara kedua negara serta cara untuk merevitalisasi kerja sama ekonomi, termasuk pembangunan pembangkit listrik tenaga nuklir.
Kali ini adalah kali pertama pemimpin Korea dan Filipina menandatangani pernyataan bersama dan membentuk hubungan bilateral resmi setelah membentuk hubungan diplomatik pada tahun 1949.
Korea dan Filipina sepakat untuk memperkuat kerja sama keamanan dalam bidang pertahanan nasional , industri pertahanan, dan maritim. Salah satunya adalah melalui pembentukan tatanan maritim yang berdasar pada kebijakan maritim di wilayah Laut Tiongkok Selatan.
Dalam bidang ekonomi, Korea sepakat untuk menyuntikkan EDCF (Dana Kerja Sama Pembangunan ekonomi) untuk industri pembangunan infrastruktur berskala besar di Filipina, seperti pembangunan jalan raya dan jembatan.
Korea dan Filipina juga sepakat untuk mendorong kerja sama dalam bidang pembangkit listrik tenaga nuklir melalui penandatanganan nota kesepahaman (MoU) untuk menilai kelayakan pembukaan pembangkit listrik tenaga nuklir Bataan yang telah selesai dibangun, tetapi belum pernah digunakan.
Presiden Yoon akan meninggalkan Filipina setelah menghadiri Forum Bisnis Korea-Filipina sebagai jadwal terakhirnya pada tanggal 7 Oktober 2024.
Presiden Yoon akan melanjutkan kunjungan kenegaraannya ke Singapura pada tanggal 8-9 Oktober 2024. Setelah itu, Presiden Yoon akan menghadiri KTT Korea-ASEAN yang akan digelar di Laos pada tanggal 10-11 Oktober 2024.
kimhyelin211@korea.kr