Presiden Yoon Suk Yeol (kanan) terlihat sedang berjabat tangan dengan Presiden UAE,Mohamed bin Zayed Al Nahyan pada KTT Korea-UAE yang digelar tanggal 29 Mei 2024 di Kantor Kepresidenan Republik Korea, Yongsan, Seoul. (Yang Seung Hak, Kantor Kepresidenan Republik Korea)
Penulis: Yoo Yeon Gyeong
Layanan pendidikan kekayaan intelektual Korea akan diekspor ke UAE (Uni Emirat Arab).
Badan Kekayaan Intelektual Korea (KIPO) mengungkapkan pada tanggal 30 Mei 2024 bahwa nota kesepahaman (MoU) telah ditandatangani dengan Kementerian Ekonomi UAE untuk memperkuat kapasitas dalam bidang kekayaan intelektual.
MoU tersebut berisi mengenai kesepakatan mengenai program pelatihan yang diselenggarakan oleh KIPO untuk para pemeriksa paten yang direkrut oleh UAE agar mereka bisa memahami proses pemeriksaan dan penilaian paten serta sistem kekayaan intelektual.
Terkait hal tersebut, KIPO akan membentuk dan mengoperasikan program pendidikan dasar bagi pemeriksa paten baru. Melalui program tersebut, diharapkan sistem kekayaan intelektual Korea dapat disebarkan ke UAE.
Ini adalah kali pertama program pendidikan dalam bidang kekayaan intelektual untuk pemeriksa paten Korea diekspor ke luar Korea.
Korea saat ini sedang memiliki hubungan kerja sama yang erat dengan negara-negara Timur Tengah dalam bidang kekayaan intelektual.
Pada tahun 2014 lalu, 19 orang pemeriksa paten Korea dikirim ke UAE untuk melakukan pemeriksaan paten melalui MoU kerja sama yang ditandatangani dengan UAE.
Pada tahun 2018, proyek kerja sama pembentukan sistem informasi paten UAE telah selesai dengan sukses.
Pejabat terkait KIPO berkata, "Kami akan menyebarkan sistem Korea yang sudah maju melalui perluasan kerja sama dengan negara-negara Timur Tengah lainnya dalam bidang kekayaan intelektual. Kami akan berusaha sebaik mungkin untuk membentuk lingkungan kekayaan intelektual yang menguntungkan bagi perusahaan Korea yang berada di sana."
dusrud21@korea.kr