Presiden Yoon Suk Yeol terlihat sedang memimpin sesi pemimpin dunia pada KTT AI Seoul yang diselenggarakan secara daring pada tanggal 21 Mei dari Yeongbingwan, Cheong Wa Dae, Seoul. (Kang Min Seok, Kantor Kepresidenan Republik Korea)
Penulis: Yoon Sojung
Presiden Yoon Suk Yeol memimpin KTT (Konferensi Tingkat Tinggi) AI Seoul secara daring bersama Perdana Menteri Inggtis, Rishi Sunak pada tanggal 21 Mei. Saat itu, keduanya menetapkan Deklarasi Seoul yang berisi deklarasi untuk membentuk AI yang aman, inovatif, dan inklusif.
Presiden Yoon memaparkan keselamatan, inovasi, dan inklusi sebagai tiga nilai normatif AI. Presiden Yoon mengungkapkan, "Korea juga akan mendorong pendirian lembaga penelitian keselamatan AI dan bergabung dengan jaringan tersebut untuk memperkuat keselamatan AI global."
Pada sesi pertemuan dengan para pemimpin dunia, Deklarasi Seoul dan lampirannya yang berisi Pernyataan Niat Seoul untuk Kerja Sama Internasional dalam Ilmu Keamanan AI ditetapkan.
Dalam pidato pembukaannya di KTT AI Seoul, Presiden Yoon mengatakan, "Keamanan AI telah dibahas pada KTT Keamanan AI yang diadakan di Bletchley Park di Inggris pada bulan November tahun 2023. Kami sangat bersemangat untuk menyelenggarakan KTT AI Seoul yang akan memperluas cakrawala diskusi dengan memasukkan inovasi dan inklusi."
Presiden Yoon menyatakan, "KTT AI akan menjadi kesempatan untuk memajukan norma dan tata kelola AI di tingkat global dengan mengosolidasikan upaya yang telah ditempuh sejauh ini. Keamanan AI harus dijamin untuk meminimalkan dampak negatif yang mungkin ditimbulkan oleh AI dan untuk mencegah kerusakan demokrasi."
Presiden Yoon menambahkan, "Saya menyambut baik upaya negara-negara besar, termasuk Inggris dan Amerika Serikat, untuk mendirikan lembaga penelitian keselamatan AI. Inovasi AI semacam itu akan memberikan mesin pertumbuhan baru bagi perekonomian global dan sangat membantu untuk menyelesaikan permasalahan global."
Presiden Yoon lalu menutup, "Penting juga untuk memastikan inklusivitas AI sehingga siapa pun dapat menikmati manfaat AI terlepas dari wilayah tempat tinggal dan tingkat pendapatan mereka."
Sesi pemimpin dunia pada hari itu juga dihadiri oleh pemimpin negara-negara anggota G7 dan pemimpin Singapura. Beberapa pemimpin yang hadir adalah Wakil Presiden Amerika Serikat, Kamala Harris; Perdana Menteri Kanada, Justin Trudeau; dan Perdana Menteri Jerman, Olaf Scholz.
Dalam Deklarasi Seoul, para pemimpin mengungkapkan, "Kami menegaskan dedikasi bersama untuk membina kerja sama internasional dan dialog mengenai kecerdasan buatan (AI) dalam menghadapi kemajuan yang belum pernah terjadi sebelumnya serta dampaknya terhadap perekonomian dan masyarakat."
Deklarasi tersebut juga menyebutkan, "Berdasarkan hasil KTT Keselamatan AI yang diadakan di Bletchley Park DI Inggris pada bulan November 2023, kami menyadari bahwa keselamatan, inovasi, dan inklusivitas AI merupakan tujuan yang saling terkait dan penting untuk mencakup prioritas-prioritas dalam diskusi internasional tentang tata kelola AI untuk mengatasi berbagai peluang dan tantangan yang ada dan mungkin timbul dalam desain, pengembangan, penerapan, dan penggunaan AI."
Selain itu, Deklarasi Seoul juga menambahkan, "Kami mendukung upaya yang ada dan yang sedang berlangsung untuk menciptakan atau memperluas lembaga keselamatan AI, program penelitian dan/atau lembaga terkait lainnya, termasuk badan pengawas. Kami juga berupaya untuk mendorong kerja sama dalam penelitian keselamatan dan berbagi praktik terbaik dengan membina jaringan antara organisasi-organisasi ini."
Pada bagian akhir, Deklarasi Seoul tersebut menyebutkan, "Menyadari nilai dialog KTT AI sebagai forum tingkat tinggi untuk memajukan diskusi mengenai tata kelola AI yang memfasilitasi keamanan, inovasi, dan inklusivitas AI, kami menantikan pertemuan ketiga pada KTT Tindakan AI mendatang yang akan diadakan di Prancis."
KTT pada hari kedua di tanggal 22 Mei akan diisi dengan sesi para menteri dan forum global. Tiongkok berencana akan hadir pada forum menteri.
arete@korea.kr