Pemerintah Korea akan mengizinkan kurang lebih 300 orang TKA (tenaga kerja asing) setiap tahunnya untuk bekerja di bidang manufaktur pesawat. (Kementerian Perindustrian, Perdagangan, dan Sumber Daya)

Penulis: Choi Jin-woo

Pemerintah Korea akan mengizinkan kurang lebih 300 orang TKA (tenaga kerja asing) setiap tahunnya untuk bekerja di bidang manufaktur pesawat.

Kementerian Perindustrian, Perdagangan, dan Sumber Daya merilis rencana pembentukan perizinan TKA dengan visa E-7 (pekerja asing profesional) dalam bidang industri manufaktur pesawat Korea.

Rencana uji coba perizininan TKA dengan visa E-7 sebanyak kurang lebih 300 orang per tahun akan dilaksanakan dalam kurun waktu dua tahun. Selama uji coba tersebut, Kementerian Perindustrian, Perdagangan, dan Sumber Daya akan mendengarkan masukan dari kementerian dan lembaga yang bekerja sama, seperti Kementerian Kehakiman dan Asosiasi Industri Dirgantara Korea.

Industri manufaktur pesawat berkembang pesat berkat revitalisasi ekspor dan normalisasi industri penerbangan setelah Pandemi Covid-19 berakhir. Akan tetapi, produksi pesawat Korea mengalami hambatan akibat kurangnya jumlah tenaga kerja.

Selama proses uji coba, kedua kementerian terkait akan menginspeksi pelaksanaan pemberian izin visa tersebut, mulai dari perekrutan, pengelolaan, serta pencegahan munculnya TKA ilegal.

Menteri Kehakiman, Park Sung Jae berkata, "Ke depannya, kami akan berusaha untuk mengizinkan TKA unggulan untuk bekerja di berbagai bidang industri yang kekurangan tenaga kerja. Kami akan berusaha untuk memperbaiki sistem visa yang telah menghalangi revitalisasi ekonomi dengan mengevaluasi sistem yang bisa melindungi masyarakat Korea."

Menteri Perindustrian, Perdagangan, dan Sumber Daya, Ahn Dukgeun berkata, "Kami berharap bisa mendorong meningkatnya kemampuan kompetitif industri manufaktur pesawat Korea melalui penyelesaian masalah kekurangan tenaga kerja dan perluasan produksi melalui perbaikan sistem visa ini. Kami akan terus berusaha memberikan bantuan untuk meningkatkan kemampuan tenaga kerja melalui kerja sama dengan beberapa pihak terkait."


paramt@korea.kr