Kebijakan

2023.09.22

Presiden Yoon Suk Yeol (kedua dari kanan) berfoto bersama Ibu Negara Kim Keon Hee (paling kanan), Presiden Paraguay Santiago Peña (kedua dari kiri), dan Ibu Negara Paraguay Leticia Ocampos pada jamuan makan siang yang digelar tanggal 21 September (waktu setempat).

Presiden Yoon Suk Yeol (kedua dari kanan) berfoto bersama Ibu Negara Kim Keon Hee (paling kanan), Presiden Paraguay Santiago Peña (kedua dari kiri), dan Ibu Negara Paraguay Leticia Ocampos pada jamuan makan siang yang digelar tanggal 21 September (waktu setempat).



Penulis: Margareth Theresia
Foto: Kim Yong Wii, Kantor Kepresidenan Republik Korea

Presiden Yoon Suk Yeol terus melakukan KTT (Konferensi Tingkat Tinggi) bilateral untuk mempromosikan penawaran Kota Busan untuk menjadi tuan rumah World Expo 2030. Presiden Yoon mengunjungi New York untuk menghadiri Sidang Majelis Umum PBB (Perserikatan Bangsa-bangsa) ke-78.

Menurut Kantor Kepresidenan Republik Korea, jadwal KTT bilateral Presiden Yoon pada tanggal 21 September (waktu setempat) dimulai melalui pertemuan dengan Presiden Ekuador, Guillermo Lasso.

Presiden Yoon meminta dukungan Ekuador kepada Kota Busan agar bisa menjadi tuan rumah World Expo 2030.

Presiden Yoon mengungkapkan, "Melalui momentum kerja sama bilateral antara Korea dan Ekuador yang telah mencapai 60 tahun pada tahun lalu, kami berharap prospek kerja sama nyata berorientasi masa depan antara Korea dan Ekuador bisa lebih berkembang."

Presiden Lasso lalu memberikan komentar terkait SECA (Strategic Economic Cooperation Agreement) antara Korea dan Ekuador yang sedang berada dalam tahap perundingan.

"Penguatan kerja sama dalam bidang perdagangan, investasi, dan jaringan suplai antara kedua negara melalui kesepakatan kerja sama ini akan menjadi kesempatan untuk memaksimalkan hubungan ekonomi bilateral," ungkap Presiden Lasso.

Setelah itu, Presiden Yoon dan Ibu Negara Kim Keon Hee menyelenggarakan jamuan makan siang dengan Presiden Paraguay Santiago Peña dan Ibu Negara Paraguay Leticia Ocampos.

Presiden Yoon berkata, "Seiring dengan perayaan hubungan diplomatik dengan Paraguay yang mencapai tahun ke-60 pada tahun lalu, kami berharap melalui pemerintahan baru ini, hubungan kerja sama bilateral bisa berkembang dalam semua bidang, seperti politik, ekonomi, dan budaya."

Presiden Peña yang baru saja dilantik pada bulan Agustus lalu berkata, "Hubungan persahabatan dan aliansi antara Korea dan Paraguay yang sudah melebihi 60 tahun ini memiliki sejarah yang spesial. Kami akan bekerja sama lebih erat dengan Korea dalam berbagai bidang, seperti pendidikan, kesehatan, dan infrastruktur."


Presiden Yoon Suk Yeol berjabat tangan dengan Presiden Sierra Leone, Julius Maada Bio, pada KTT bilateral yang diadakan pada tanggal 21 September (waktu setempat) di New York, Amerika Serikat.

Presiden Yoon Suk Yeol berjabat tangan dengan Presiden Sierra Leone, Julius Maada Bio, pada KTT bilateral yang diadakan pada tanggal 21 September (waktu setempat) di New York, Amerika Serikat.



Pada siang hari itu, Presiden Yoon melakukan KTT bilateral pertama dengan Presiden Sierra Leone, Julius Maada Bio, untuk pertama kalinya setelah Presiden Yoon dilantik.

Presiden Yoon mengundang Presiden Bio untuk menghadiri KTT Korea-Afrika yang akan diadakan pertama kalinya tahun depan di Korea.

Presiden Bio berkata, "Kami menilai tinggi tekad Pemerintah Korea untuk memperkuat hubungan diplomasi dengan Afrika. Saya menyambut penyelenggaraan KTT Korea-Afrika tahun 2024 dan akan mempertimbangkan untuk hadir di sana."



Presiden Yoon Suk Yeol berjabat tangan dengan Perdana Menteri Nepal, Pushpa Kamal Dahal, pada KTT bilateral yang diadakan pada tanggal 21 September (waktu setempat) di New York, Amerika Serikat.

Presiden Yoon Suk Yeol berjabat tangan dengan Perdana Menteri Nepal, Pushpa Kamal Dahal, pada KTT bilateral yang diadakan pada tanggal 21 September (waktu setempat) di New York, Amerika Serikat.


Presiden Yoon Suk Yeol kemudian melanjutkan KTT bilateral dengan Perdana Menteri Nepal, Pushpa Kamal Dahal.

Presiden Yoon mengungkapkan, "Saat ini, perusahaan-perusahaan Korea berpartisipasi aktif dalam memperluas infrastruktur Nepal. Kami akan terus mencari proyek-proyek baru untuk berkontribusi dalam perkembangan sosial dan ekonomi Nepal."

PM Dahal berkata, "Seiring dengan penguatan kerja sama pariwisata dengan Korea, kami juga ingin mengajak Korea untuk bekerja sama lebih erat di panggung diplomasi multilateral, seperti PBB."

Dalam KTT bilateral dengan Presiden Mongolia, Ukhnaa Khurelsukh, Presiden Yoon menilai, "Potensi kerja sama antara Korea dan Mongolia sangat besar dalam berbagai bidang, seperti lingkungan, distribusi, dan mineral."

Presiden Khurelsukh mengungkapkan, "Kami berharap bisa memperluas kerja sama dengan Korea dalam berbagai bidang, seperti logam tanah jarang, mineral, pengembangan kota baru, dan pertukaran sumber daya manusia."

Pada hari keempat kunjungan ke Amerika Serikat, Presiden Yoon telah bertemu dengan sepuluh kepala negara dan meminta dukungan mereka agar Kota Busan bisa menjadi tuan rumah World Expo 2030.

Kesepuluh negara itu adalah Saint Kitts dan Nevis, Ekuador, Paraguay, Sierra Leone, Makedonia Utara, Nepal, Guinea-Bissau, Mongolia, Slovenia, dan Haiti.

Presiden Yoon telah melaksanakan KTT bilateral dengan total 38 negara hingga hari itu.

margareth@korea.kr

konten yang terkait