Kebijakan

2023.08.22

Presiden Yoon Suk Yeol (kedua dari kiri), Presiden Joe Biden (tengah), dan Perdana Menteri Fumio Kishida (kedua dari kanan) menghadiri KTT Korea-AS-Jepang yang digelar pada tanggal 18 Agustus (waktu setempat) di Camp David, Negara Bagian Maryland, Amerika Serikat. (Kantor Kepresidenan Republik Korea)

Presiden Yoon Suk Yeol (kedua dari kiri), Presiden Joe Biden (tengah), dan Perdana Menteri Fumio Kishida (kedua dari kanan) menghadiri KTT Korea-AS-Jepang yang digelar pada tanggal 18 Agustus (waktu setempat) di Camp David, Negara Bagian Maryland, Amerika Serikat. (Kantor Kepresidenan Republik Korea)



Penulis: Park Hye Ri

Pertemuan reguler antara para menteri perindustrian dan perdagangan Korea, Amerika Serikat, serta Jepang akan dibentuk untuk pertama kalinya sepanjang sejarah kerja sama ketiga negara tersebut.

Kementerian Perindustrian, Perdagangan, dan Sumber Daya mengungkapkan pada tanggal 21 Agustus bahwa pertemuan reguler tersebut telah disepakati melalui "Spirit of Camp David" yang disetujui pada tanggal 18 Agustus (waktu setempat) di Camp David, Negara Bagian Maryland, Amerika Serikat.

Menurut kementerian, Korea, AS, dan Jepang sepakat untuk membuat sistem peringatan awal terkait risiko manajemen suplai melalui kantor diplomatik sesuai dengan reorganisasi manajemen suplai global.

Oleh karena itu, ketiga negara berencana untuk memperkuat sistem pemantauan manajemen suplai dan membagi informasi terkait, terutama untuk barang-barang utama, seperti semikonduktor, baterai sekunder, dan mineral utama.

Korea, AS, dan Jepang juga telah sepakat untuk membuat jaringan kerja sama agar bisa menjaga disruptive technology yang akan memimpin masa depan. Kerja sama terkait hal tersebut juga akan diperluas dan skala perlindungan teknologi akan ditingkatkan.

Korea, AS, dan Jepang sepakat untuk memperkuat kerja sama antara lembaga standardisasi di ketiga negara untuk memperluas kepemimpinan standardisasi teknologi utama dan baru serta untuk menjawab persaingan standardisasi internasional.

Oleh karena itu, ketiga negara juga sepakat untuk bekerja sama untuk menyukseskan Indo-Pacific Economic Framework (IPEF).

Kementerian memprediksi bahwa kerja sama akan semakin meningkat dalam bidang utama perkembangan masa depan, seperti industri teknologi termutakhir, teknologi termutakhir, dan manajemen rantai suplai. Hal yang termasuk ke dalamnya adalah suplai semikonduktor dan baterai, standardisasi, serta pengamanan teknologi bioteknologi dan mineral utama.

Menteri Perindustrian, Perdagangan, dan Sumber Daya, Lee Chang-Yang berkata, "Pertemuan reguler para menteri dan kepala otoritas terkait Korea, AS, serta Jepang dalam bidang industri teknologi termutakhir dan manajemen rantai suplai memiliki makna yang besar. Kerja sama trilateral harus diwujudkan dan kami akan berusaha sebaik mungkin untuk memperluas kemampuan bersaing kita sebagai negara-negara pemimpin dunia."


hrhr@korea.kr

konten yang terkait